Pelajari Varian Baru COVID-19, Ilmuwan Nigeria 'Liburan' di Lab

Ia menjalankan misi menghentikan penyebaran COVID-19

Lagos, IDN Times - Seorang ilmuwan Nigeria memilih menghabiskan liburan akhir tahun dengan melakukan penelitian terhadap varian baru COVID-19 di laboratorium. Hal ini dilakukan demi menjalankan misi menghentikan penyebaran varian baru COVID-19. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia mendapatkan hasil analisis bahwa orang-orang yang terdampak COVID-19 memiliki gejala yang parah

Pelajari Varian Baru COVID-19, Ilmuwan Nigeria 'Liburan' di LabIlustrasi kegiatan pekerja peneliti di laboratorium. (Pixabay.com/Belova59)

Dilansir dari Abcnews.go.com, seorang peneliti sekaligus ahli virologi di Nigeria, Sunday Olimabu, mengatakan berbagai informasi yang dia kumpulkan tentang varian baru COVID-19 akan membantu memerangi penyakit di Nigeria, dengan negara terpadat di Afrika yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 196 juta orang. Menurut Omilabu, varian yang ditemukan di Afrika Selatan sangat berbeda dengan varian yang ada di Nigeria dan ia sendiri menambahkan bukan hal yang aneh lagi jika virus terus bermutasi dan menyebabkan banyaknya varian.

Ia juga menambahkan Nigeria saat ini melihat lebih banyak infeksi COVID-19 tetapi belum pasti apakah itu berasal dari varian baru tersebut, serta yang didapatkan secara klinis adalah bahwa ia menemukan lebih banyak orang dengan gejala-gejala yang parah. Omilabu juga menjelaskan bagaimana 1 orang dapat menularkan penyakit kepada 4 atau 5 anggota keluarga lainnya, yang merupakan tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan yang tercatat sebelumnya.

2. WHO mengatakan negara-negara Afrika perlu melakukan lebih banyak pengurutan genetik

Pelajari Varian Baru COVID-19, Ilmuwan Nigeria 'Liburan' di LabIlustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)

Dengan munculnya varian baru yang ada di Nigeria dan Afrika Selatan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara Afrika perlu melakukan lebih banyak pengurutan genetik, seperti yang dilakukan oleh Omilabu. Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr. Matshidiso Moeti, mengatakan kemunculan varian baru COVID-19 merupakan hal yang biasa. Ia juga menambahkan dengan kecepatan penularan yang tinggi atau kemungkinan peningkatan patogenisitas sangat memprihatinkan serta investigasi penting sedang dilakukan untuk memahami secara komprehensif perilaku virus muatan baru dan mengarahkan tanggapan yang sesuai.

Varian baru saat ini sudah muncul ketika infeksi COVID-19 meningkat di sekitar 47 negara Afrika. Dalam 28 hari terakhir ini, sebanyak 10 negara Afrika seperti Afrika Selatan, Aljazair, Botswana, Burkina Faso, Kongo, Ethiopia, Kenya, Namibia, Nigeria, dan Uganda telah melaporkan jumlah kasus baru tertinggi, terhitung sekitar 90 persen dari semua infeksi COVID-19 di Afrika. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika, John Nkengasong, mengatakan varian virus baru di Afrika Selatan kini menjadi yang dominan dan tampaknya lebih menular.

Baca Juga: Nigeria Temukan Varian Baru COVID-19

3. Selama libur akhir tahun, Nigeria telah memberlakukan pembatasan baru

Pelajari Varian Baru COVID-19, Ilmuwan Nigeria 'Liburan' di LabSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Nigeria. (Pixabay.com/ArtisticRealms)

Saat menjelang liburan akhir tahun, pemerintah Nigeria telah melakukan pembatasan baru dan memperingatkan warga untuk menghindari berpergian atau berlibur. Direktur Jenderal Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Nigeria, Chikwe Ihekweazu, mengatakan ada kemungkinan strain baru yang bertanggung jawab atas lonjakan kasus pada saat itu. Pihaknya juga menambahkan jenis varian baru COVID-19 tidak akan mempengaruhi penyebaran vaksin, tetapi para ahli mengatakan bahwa virus yang bermutasi kemungkinan sulit dikendalikan.

Sampai tanggal 5 Januari 2021, Nigeria sudah mencatat jumlah kasus COVID-19 sebanyak 91.351 kasus dengan rincian 1.318 kasus berakhir meninggal dunia serta 75.699 kasus lainnya berakhir sembuh. Pada tanggal 4 Januari 2021, Nigeria mencatat penambahan kasus sebanyak 1.271 kasus dengan rincian 7 kasus berakhir meninggal dunia. Dengan jumlah tersebut, Nigeria saat ini berada di peringkat ke-81 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia saat ini.

Baca Juga: Nigeria Temukan Varian Baru COVID-19

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya