Pemerintah Venezuela dan Oposisi Buat Pembicaraan di Meksiko

Oposisi berharap bisa menjamin digelarnya Pemilu yang adil

Jakarta, IDN Times - Salah seorang pejabat tinggi Venezuela mengungkapkan adanya pertemuan antara pemerintah Venezuela dengan pihak oposisi yang berlangsung di Mexico City, Meksiko pada hari Sabtu, 4 September 2021, waktu setempat. Pihak oposisi Venezuela berharap bisa menggelar Pemilu yang bebas dan adil yang akan digelar pada musim gugur ini.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Ketua Parlemen Venezuela mengungkapkan kedua belah pihak sedang bekerja menuju kesepakatan 

Dilansir dari Aljazeera.com, seorang pejabat tinggi Venezuela mengatakan pembicaraan antara pemerintah Venezuela dan oposisi bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik yang sudah berlangsung lama ini telah menghasilkan kesepakatan parsial.

Ketua Parlemen Venezuela, Jorge Rodriguez, yang juga Kepala Delegasi Pemerintah Venezuela, mengatakan pada hari Sabtu bahwa kedua belah pihak sedang bekerja menuju kesepakatan.

Akan tetapi, para pejabat tidak memberikan informasi mengenai sifat dari perjanjian tersebut dan seorang sumber di delegasi oposisi mengatakan sejauh ini, tidak ada yang telah disepakati.

Pihak oposisi sendiri berharap untuk menggunakan pembicaraan yang diadakan di Mexico City ini untuk menjamin jaminan Pemilu Regional yang bebas dan adil yang akan digelar pada musim gugur ini, sementara pemerintah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, ingin meringankan sanksi internasional terhadap negaranya yang lumpuh secara ekonomi.

Pembicaraan kedua belah pihak, yang dimediasi oleh Norwegia dan diselenggarakan oleh Meksiko, bertujuan untuk menyelesaikan krisis yang menandai 8 tahun pemerintahan Maduro.

Negosiasi memiliki agenda sebanyak 7 poin, termasuk pelonggaran sanksi, hak politik, dan jaminan Pemilu, tetapi bukan menuntut mundurnya Maduro, yang dituduh oleh oposisi melakukan Pemilu ulang yang curang pada tahun 2018 lalu.

2. Rodriguez mengatakan pemerintah Venezuela sangat memperhatikan semua jaminan ekonomi Venezuela 

Pemerintah Venezuela dan Oposisi Buat Pembicaraan di MeksikoSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Venezuela. (Pixabay.com/12019)

Baca Juga: Kolombia Tuding Tentara Venezuela Masuk Tanpa Izin

Rodriguez mengungkapkan pemerintah Venezuela sangat memperhatikan semua jaminan ekonomi yang telah direbut, ditangguhkan, dicuri, ditarik dari rakyat Venezuela.

Ia juga menambahkan bahwa Maduro mengupayakan pencabutan sebagian atau bahkan
total sanksi sebagai imbalan atas konsesi untuk lawannya.

Pemimpin delegasi oposisi di Meksiko, Gerardo Blyde, mengatakan ini adalah proses yang dimulai, yang sulit, dan kompleks serta dia menambahkan tujuannya adalah untuk meringankan krisis yang disebabkan oleh masalah dasar yang sangat serius.

Kedua belah pihak baru-baru ini memberikan konsensi sebagai bagian dari proses negosiasi.

Bulan Agustus 2021 lalu, pemerintah Venezuela telah membebaskan pemimpin oposisi Venezuela, Freddy Guevara, dari penjara, sementara pihak oposisi berjanji pekan ini untuk ambil bagian dalam Pemilu Regional kali ini.

Langkah untuk berpartisipasi dalam Pemilu adalah pembalikan boikot yang terjadi 3 tahun lalu oleh oposisi dan memperkuat legitimasi politik Maduro.

Venezuela sendiri telah terhuyung-huyung di ambang kehancuran ekonomi sejak 2013 lalu, dengan negara itu mengalami hiperinflasi dan kekurangan makanan serta kebutuhan lainnya.

Selain itu, Venezuela juga sedang berjuang untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, karena para dokter dan petugas kesehatan telah meninggalkan Venezuela secara massal dalam beberapa tahun terakhir ini.

3. Jutaan warga Venezuela hidup dalam kemiskinan di tengah upah yang begitu rendah dan harga pangan yang tinggi

Pemerintah Venezuela dan Oposisi Buat Pembicaraan di MeksikoSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Venezuela. (Pixabay.com/Anderele)

Sebanyak jutaan warga Venezuela hidup dalam garis kemiskinan di tengah upah yang begitu rendah dan harga pangan yang tinggi akibat tingkat inflasi terburuk di dunia serta dolarisasi ekonomi yang tidak teratur.

Badan bantuan pangan PBB memperkirakan bahwa 1 dari setiap 3 orang Venezuela sedang berjuang untuk mengkonsumsi cukup kalori harian.

Krisis politik, sosial, dan ekonomi negara itu, yang dikaitkan dengan anjloknya harga minyak dan dua dekade salah urus pemerintah, terus semakin dalam dengan adanya pandemi COVID-19.

Direktur Program Amerika Latin Wilson Center, Cynthia Arnson, pada pertengahan Agustus 2021 lalu, mengatakan jajak pendapat menunjukkan bahwa ada keinginan yang mendalam untuk terjadinya perubahan, tetapi ada juga kelelahan yang mendalam karena dua alasan, tidak hanya perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup, tetapi juga ketidakmampuan politisi hingga saat ini untuk membuat perbedaan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Koordinator sekolah musik publik Venezuela, Damaris Ivarez, mengeluh soal gaji bulanannya yang hanya sekitar 4 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp57 ribu tidak cukup untuk membeli semua makanan yang dibutuhkan keluarganya.

Dia menambahkan bahwa dia akan mengikuti proses negosiasi antara pemerintah Venezuela dan oposisi tetapi bersikeras bahwa prioritasnya adalah menyelesaikan masalah sehari-hari.

Baca Juga: Kolombia Sebut Venezuela Rencanakan Pembunuhan Ivan Duque

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya