Pemerintahan Biden Bebaskan Sanksi Perusahaan Pipa Gas Kontroversial

AS juga mencabut sanksi terhadap sekutu Vladimir Putin

Washington, D.C, IDN Times - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akhirnya mencabut sanksi yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan pipa gas kontroversial antara Rusia dan Jerman pada hari Rabu (19/05/2021), waktu setempat. Tak hanya itu saja, Amerika Serikat juga mencabut sanksi terhadap sekutu Vladimir Putin (Presiden Rusia), yang tak lain merupakan pemimpin perusahaan di belakang proyek Nord Stream 2. 

1. Menteri Luar Negeri AS mengatakan Biden menginginkan hubungan yang stabil dengan Rusia

Pemerintahan Biden Bebaskan Sanksi Perusahaan Pipa Gas KontroversialMenteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, beberapa hari lalu. (Instagram.com/secblinken)

Dilansir BBC, pada hari Rabu (19/05/2021) waktu setempat, diplomat top Amerika Serikat bertemu dengan mitranya dari Rusia pada pertemuan puncak internasional di Islandia. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Rusia dan Amerika Serikat memiliki perbedaan serius, tetapi harus bekerja sama di bidang di mana kedua negara ini sering bentrok. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan Biden menginginkan hubungan yang stabil dengan Rusia.

Sebelumnya, juru bicara Pemerintahan Rusia, Sergei Ryabkov, menyebut kesempatan untuk transisi bertahap menuju normalisasi hubungan bilateral kedua negara. Para pejabat Jerman juga menyambut baik pencabutan sanksi yang dinilai sebagai langkah konstruktif dari pemerintahan Biden. Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan ini adalah ekspetasi dari fakta bahwa Jerman adalah mitra penting bagi Amerika Serikat, yang dapat diandalkan di masa depan.

Akan tetapi, Kepala Eksekutif Perusahaan Milik Ukraina (Naftogaz), Yuriy Vitrenko, mengatakan bahwa pihak Ukraina akan menekan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi guna menghentikan pipa tersebut. Vitrenko juga mengatakan proyek Nord Stream 2 adalah proyek geopolitik paling berbahaya oleh Rusia.

Baca Juga: Erosi, Lengkungan Alam Darwin di Kep. Galapagos Hilang

2. Keputusan yang diambil pemerintahan Biden justru mendapatkan tentangan banyak pihak

Pemerintahan Biden Bebaskan Sanksi Perusahaan Pipa Gas KontroversialPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Keputusan yang diambil pemerintahan Biden mendapatkan kritik oleh anggota Partai Demokrat sekaligus Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat, Bob Menendez. Anggota Senat dari New Jersey tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia mendesak pemerintahan Amerika Serikat untuk merobek Band-Aid, mencabut keringanan ini, serta bergerak maju dengan sanksi yang diamanatkan oleh Kongres Amerika Serikat. Dia juga menambahkan bahwa dia gagal untuk melihat bagaimana keputusan yang diambil pada saat itu juga akan memajukan upaya Amerika Serikat untuk melawan agresi Rusia di Eropa.

Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik juga mengutuk pencabutan sanksi tersebut. Tokoh Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat, Jim Risch, mengatakan itu merupakan hadiah untuk Putin yang hanya akan melemahkan pengaruh Amerika Serikat menjelang KTT Biden-Putin yang akan digelar dalam beberapa waktu ke depan. Biden sendiri akan melakukan perjalanan ke Eropa pada bulan Juni 2021 ini dan pertemuan puncak potensial dengan Presiden Rusia sedang dikerjakan.

Petinggi Partai Republik untuk urusan luar negeri, Michael McCaul, mengatakan jika rezim Putin diizinkan untuk menyelesaikan pipa ini, itu karena pemerintahan Biden lebih memilih untuk membiarkannya terjadi. Ia juga menambahkan bahwa ini adalah proyek pengaruh jahat Rusia yang mengancam untuk memperdalam ketergantungan energi Eropa pada Rusia, membuat Ukraina lebih rentan terhadap agresi Rusia, serta memberikan miliaran dolar Amerika Serikat untuk Putin.

3. Proyek Nord Stream 2 dinilai dapat menimbulkan bahaya resiko keamanan nasional bagi AS

Pemerintahan Biden Bebaskan Sanksi Perusahaan Pipa Gas KontroversialIlustrasi proyek pipa. (Pixabay.com/jotoya)

Proyek Nord Stream 2 bukan hanya proyek saluran pipa untuk membawa gas alam dari Rusia ke Jerman serta ke Eropa Barat melalui Laut Baltik, ini adalah proyek pengaruh Rusia yang dianggap berbahaya dengan menimbulkan risiko keamanan nasional yang signifikan bagi Amerika Serikat dan sekutu Eropa serta mitra. Hal ini mengancam memperdalam ketergantungan energi Rusia pada Eropa serta memberikan alat lain kepada Putin untuk memberikan tekanan ke Eropa, khususnya Ukraina.

Rusia telah mempersenjatai pasokan gas sebelumnya, dengan menghentikan pengiriman ke Ukraina serta sebagian besar Eropa lainnya, pada tahun 2006 dan 2009 lalu. Sebagian besar masyarakat Eropa menentang adanya proyek Nord Stream 2, terutama di Eropa Tengah dan Timur, yang takut akan lebih rentan terhadap tekanan politik Rusia setelah pipa tersebut selesai. Di Jerman, para pencinta lingkungan menentang adanya saluran pipa, seperti halnya Partai Hijau, partai terkuat kedua di Jerman menurut hasil jajak pendapat.

Bahkan anggota berpengaruh dari partai yang menaungi Angela Merkel (Kanselir Jerman), Partai Demokrat Kristen, telah menyerukan agar proyek Rusia-Jerman dihentikan.

Baca Juga: Argentina Tunda Ekspor Daging Sapi Demi Turunkan Harga

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya