Pengen Dapat Diskon dari McDonald's, Pria Ini Pura-pura Jadi Polisi

Keputusan tersebut diambil pada hari Selasa kemarin

Sydney, IDN Times - Siapa yang tidak tergiur dengan promo diskon yang ditawarkan oleh pihak restoran cepat saji? Semua orang pasti tergiur dengan promo-promo tersebut, termasuk petugas penjara di Australia yang berhasil mendapatkan diskon di restoran cepat saji McDonald. Akan tetapi, ia justru dipecat dari pekerjaannya akibat ini juga.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia berpura-pura menjadi petugas polisi untuk bisa mendapatkan diskon tersebut

Pengen Dapat Diskon dari McDonald's, Pria Ini Pura-pura Jadi Polisidailymail.co.uk

Dilansir dari Dailymail.co.uk, seorang petugas penjara memilih berpura-pura menjadi petugas polisi demi mendapatkan promo diskon setengah harga di McDonald's dan praktek seperti itu merupakan hal yang biasa. Pelaku yang diketahui bernama Lawrence O'Driscoll-Faitaua mengatakan kepada manajer toko di outlet Kingsford, Sydney, Australia, mengatakan bahwa ia menerima diskon ini sebanyak 30 kali dalam setahun terakhir.

Aksi yang dilakukan O'Driscoll-Faitaua ini terdeteksi oleh pihak manajer toko ketika ia memberikan izin yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan akses ke sel-sel di Sydney Police Centre di Surry Hills. Akan tetapi, aksi yang dilakukannya ini justru berimbas pada pekerjaannya dan hukuman pidana.

Pria berusia 43 tahun itu mengendarai kendaraannya sendiri ke drive thru di restoran sekitar pukul 00:40 malam pada tanggal 29 Desember 2018 lalu, berdasarkan dari pernyataan fakta yang diungkapkan ke Pengadilan Lokal Waverley pada hari Selasa, 22 Januari 2019.

"Terdakwa memesan makanan Big Mac besar dan 24 nugget ayam. Ketika mendekati jendela kasir, terdakwa memperlihatkan kartu identitas yang diberikan kepadanya untuk akses ke Sydney Police Centre dan meminta makanan didiskon sesuai kebijakan McDonald's untuk polisi.

"Untuk melakukan ini, karyawan McDonald's meminta bantuan dari manajernya," ungkap pernyataan fakta yang diungkapkan ke pengadilan setempat seperti yang dikutip dari Dailymail.co.uk.

2. Pelaku tampil dengan seragam lengkap saat melakukan aksinya

Pengen Dapat Diskon dari McDonald's, Pria Ini Pura-pura Jadi Polisinews.com.au

Saat melakukan aksinya, pelaku memakai seragam polisi dengan lengkap. Ketika pihak manajer meminta kartu identitas untuk melihat identifikasi kepolisian, ia kembali menunjukkan kartu aksesnya ke Sydney Police Centre. Kartu itu menampilkan tulisan "NSW Police Force - External Agency" dan gambar dirinya serta lambang polisi. 

"Manajer kemudian meminta terdakwa untuk memperlihatkan lencananya dan terdakwa menyatakan bahwa kartu yang dia perlihatkan adalah lencananya yang tidak bertugas. Terdakwa lebih lanjut menyatakan bahwa dia menghadiri drive-thru setidaknya 30 kali setahun dan selalu mendapat diskon," ungkap pernyataan tambahan dari fakta yang diungkapkan ke pengadilan yang dikutip dari Dailymail.co.uk.

Saat ditanya ia bekerja di kantor polisi mana, pelaku menjawab bahwa ia bekerja di Surry Hills dan mengakui bahwa ia sedang libur ketika itu. Ia langsung mendapatkan diskon tersebut dan membayar menggunakan kartu debit Visa miliknya. Akan tetapi, petugas polisi sebenarnya datang ke McDonald yang dikunjungi pelaku dan mengambil rekaman video CCTV.

Ketika kembali bekerja di sel, 2 hari kemudian O'Driscoll-Faitaua justru ditangkap oleh petugas dari Unit Investigasi Layanan Korektif Komando Kejahatan Negara. "Terdakwa diperingatkan dan mengakui pelanggaran yang mengatakan bahwa dia diberitahu oleh petugas pemasyarakatan lainnya bahwa ini adalah praktik yang umum," ungkap pernyataan dari pihak pengadilan seperti yang dikutip dari Dailymail.co.uk.

3. Selain dipecat, ia harus membayar denda kompensasi kepada McDonald's

Pengen Dapat Diskon dari McDonald's, Pria Ini Pura-pura Jadi Polisinews.com.au

O'Driscoll-Faitaua tinggal bersama istri dan anaknya di Maroubra, Australia, dan mengaku bersalah karena menyamar sebagai seorang perwira polisi dan mendapatkan keuntungan finansial melalui penipuan. Dia dihukum pelanggaran pertama dan dijatuhi hukuman pembebasan bersyarat 12 bulan. Dia juga diperintahkan untuk membayar kompensasi 10,53 dolar Australia atau setara dengan Rp106.570 kepada McDonald's.

Pihak pengadilan mendengar O'Driscoll-Faitaua telah bekerja sama dengan polisi dan menyatakan penyesalan atas tindakannya. O'Driscoll-Faitaua telah bekerja sebagai petugas kasual dengan Layanan Korektif sejak Januari 2018 lalu. Kontrak sementaranya telah diputus awal Januari 2019 ini.

"Sebagian besar dari 9.000 staf kami mengamati standar profesional tertinggi dan sangat menyadari bahwa perilaku ini tidak dapat diterima. Jika kita mengetahui ada contoh lain seperti ini, staf akan segera dirujuk ke Kepolisian New South Wales," ungkap pernyataan dari pihak Kepolisian New South Wales seperti yang dikutip dari Dailymail.co.uk.

Baca Juga: Sedih, Big Mac Terancam Dihapus dari Menu McDonald's

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya