PM Australia Inginkan Banyak Wanita Masuk Politik

Ia juga merasa muak dan terkejut mendengar skandal tersebut

Canberra, IDN Times - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menginginkan banyak wanita masuk dunia politik setelah adanya skandal seks terbaru belum lama ini. Ia juga merasa muak dan terkejut mendengar adanya skandal tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Morrison mengatakan seorang staf anggota parlemen telah dipecat atas skandal itu

PM Australia Inginkan Banyak Wanita Masuk PolitikPerdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Instagram.com/scottmorrisonmp)

Dilansir dari Independent.co.uk, pernyataan yang disampaikan pada hari Selasa, 23 Maret 2021, waktu setempat ini merasa muak dan terkejut dengan adanya kabar skandal seks terbaru dan berjanji untuk berbuat lebih banyak dalam menarik perempuan ke dunia politik. Ia juga mengatakan staf anggota parlemen yang dituding melakukan skandal seks tersebut telah diberhentikan karena perilaku menjijikkan dan memuakkan.

Beberapa staf pemerintah yang merupakan pria telah membuat sebuah grup Facebook Messenger yang memungkinkan mereka untuk berbagi gambar dan video seks yang dilakukan di Gedung Parlemen, termasuk di meja anggota parlemen wanita. Persepsi budaya di dalam Gedung Parlemen Australia yang meracuni wanita telah diperkuat sejak seorang mantan staf menuduh bulan Februari 2021 lalu bahwa dia telah diperkosa oleh seorang rekan senior di kantor kementerian sekitar 2 tahun lalu. 

2. Sebelumnya, ia mendapatkan berbagai kritikan karena tidak mau bertemu dengan para demonstran

PM Australia Inginkan Banyak Wanita Masuk PolitikPerdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Instagram.com/scottmorrisonmp)

Pekan lalu, Morrison mendapatkan berbagai kritikan keras setelah memutuskan untuk tidak menemui para demonstran. Para pemimpin gerakan protes tersebut kemudian diundang untuk bertemu dengannya di Gedung Parlemen, yang mereka tolak dengan mengatakan mereka tidak akan bertemu dibalik pintu tertutup. Pertanyaan mengenai penanganan krisis oleh pemerintah Australia sekali lagi muncul setelah anggota parlemen dari pemerintahan backbench, Michelle Landry, mengatakan merasa kasihan atas staf yang dipecat itu.

Akan tetapi, Menteri Kabinet Australia, Karen Andrews, mengatakan bahwa hati nuraninya tidak akan lagi mengizinkannya untuk tetap diam mengenai seksisme dalam politik Australia, dengan mengatakan bahwa kuota gender untuk perwakilan politik harus dipertimbangkan, sesuatu yang diindikasikan oleh Morrison tidak akan sepenuhnya dia tolak. Morrison mengatakan dia juga terbuka untuk partai Liberal konservatif yang memperkenalkan kuota minimum calon anggota parlemen wanita yang ikut mencalonkan diri demi meningkatkan jumlah wanita yang menjadi anggota parlemen. 

Baca Juga: 5 Hal Mengenai Scott Morisson, PM Baru Australia 

3. Bulan Februari 2021 lalu, Brittany Higgins mengakui bahwa ia telah diperkosa oleh seorang rekan di kantor parlemen pada tahun 2019 lalu

PM Australia Inginkan Banyak Wanita Masuk PolitikIlustrasi korban pelecehan seksual. (Pexels.com/rodnae-prod)

Bulan Februari 2021 lalu, mantan staf pemerintah Australia, Britanny Higgins, telah membuat pengakuan mencengangkan di depan umum dengan mengakui bahwa dia telah diperkosa oleh seorang rekan di kantor parlemen kementerian pada tahun 2019 lalu. Dia sendiri juga mengatakan tidak melapor ke polisi dengan alasan takut kehilangan pekerjaannya. Awal Maret 2021 ini, Jaksa Agung Australia, Christian Porter, menolak mundur dari jabatannya setelah dituding terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang wanita berusia 16 tahun pada tahun 1988 lalu ketika saat itu keduanya masih berstatus pelajar.

Morrison sendiri menolak untuk memecat Porter dari jabatannya dan mengatakan bahwa dia telah membantah keras atas tudingan tersebut, yang kemudian laporannya dirujuk ke kepolisian setempat. Sebelumnya, pelapor kasus ini telah meninggal dunia dan kepolisian memilih untuk mengesampingkan dakwaan. Hal ini yang menyebabkan sebanyak puluhan ribu wanita memilih bergabung dalam gerakan protes besar-besaran di bawah slogan #March4Justice untuk memprotes terjadinya kekerasan seksual dan ketidaksetaraan gender serta menyerukan perubahan sistemik dalam politik dan masyarakat Australia yang lebih luas.

Baca Juga: 5 Hal Mengenai Scott Morisson, PM Baru Australia 

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya