PM Pakistan Memulai Lagi Kunjungan ke Arab Saudi

Kedua negara tetap menjadi mitra geostrategis yang penting

Riyadh, IDN Times - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, berkunjung ke Pakistan dalam kunjungannya selama 3 hari ke depan pada hari Jumat, 7 Mei 2021, waktu setempat untuk mengatur ulang hubungan antara Pakistan dengan Arab Saudi. Kedua negara tetap menjadi mitra geostrategis yang penting dan hubungan yang stabil. Bagaimana awal ceritanya?

1. Beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara ini mengalami kemunduran

PM Pakistan Memulai Lagi Kunjungan ke Arab SaudiHubungan antara Pakistan dan Arab Saudi. (Twitter.com/avpak3)

Dilansir dari Aljazeera.com, Imran Khan telah memulai kunjungannya ke Arab Saudi selama 3 hari ke depan dalam upaya untuk mengatur ulang hubungan setelah ketegangan antara sekutu lama dalam beberapa tahun terakhir ini. Kedatangan Khan di Riyadh, Arab Saudi, pada hari Jumat, 7 Mei 2021, waktu setempat setelah mendapatkan undangan dari Pangeran Mohammed bin Salman. Sementara kedua negara ini secara historis merupakan sekutu dekat dan hubungan kuat mereka mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir ini. 

Seorang peneliti dari Program Kebijakan Luar Negeri Brookings Institution, Madiha Afzal, mengatakan kunjungan Khan ke Arab Saudi pekan ini adalah upaya untuk mengatur ulang hubungan mereka ke tingkat sebelumnya yang sangat dekat. Kedua negara ini tetap menjadi mitra geostrategis yang penting serta hubungan yang stabil antara Pakistan dan Arab Saudi yang diperkirakan akan terus berlanjut.

2. Sebelum kedatangan Khan, Panglima Militer Pakistan datang terlebih dahulu ke Arab Saudi menjelang persiapan kedatangannya

PM Pakistan Memulai Lagi Kunjungan ke Arab SaudiKedatangan Panglima Militer Pakistan, Jend. Qamar Javed Bajwa, pada hari Selasa, 4 Mei 2021, waktu setempat menjelang kedatangan PM Pakistan, Imran Khan, ke Arab Saudi. (Twitter.com/PakinSaudiArab)

Menunjuk pada pentingnya kunjungan Khan, Panglima Militer Pakistan, Jend. Qamar Javed Bajwa, tiba di Arab Saudi pada hari Selasa, 4 Mei 2021, lalu sebelum kedatangan Khan ke Arab Saudi. Bajwa diterima oleh Duta Besar Pakistan untuk Arab Saudi, Bilal Akbar, dan pejabat militer Arab Saudi dalam persiapan perjalanan Khan. Sementara sebagian besar pengamat mengharapkan diskusi selama kunjungan untuk fokus pada keterlibatan ekonomi, termasuk peluang kerja bagi ekspatriat Pakistan di Arab Saudi dan investasi Arab Saudi di Pakistan, pemerintah Arab Saudi juga akan mencoba memperkuat hubungan politik dengan Pakistan.

Retaknya hubungan antara Pakistan dengan Arab Saudi terjadi pada Agustus 2020 lalu, di mana Pakistan menuduh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah blok dari 57 negara mayoritas Muslim yang dipimpin oleh Arab Saudi, tidak bertindak atas keputusan yang diambil India untuk mencabut status Kashmir yang dikelola India pada tahun 2019 lalu. Dengan Kashmir menjadi masalah kebijakan utama bagi Pakistan, Khan mengancam akan mengadakan pertemuan tandingan yang akan melewati OKI, sebuah langkah yang dianggap sebagai tantangan bagi peran kepemimpinan Arab Saudi di dunia Muslim.

Baca Juga: Parlemen Pakistan Debat untuk Usir Duta Besar Prancis

3. Pakistan dan Arab Saudi akan menandatangani kesepakatan iklim selama kunjungan Khan ke Arab Saudi

PM Pakistan Memulai Lagi Kunjungan ke Arab SaudiIlustrasi perubahan iklim. (Pixabay.com/marcinjozwiak)

Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Malik Amin Aslam, pada hari Kamis, 6 Mei 2021, waktu setempat mengatakan negaranya dan Arab Saudi akan menandatangani kesepakatan iklim selama kunjungan Khan ke Arab Saudi. Ia juga mengatakan bahwa Pakistan dan Arab Saudi siap untuk menandatangani kesepakatan hijau yang penting di mana akan meletakkan dasar untuk berkolaborasi lanjutan. Nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani di hadapan Imran Khan dan Pangeran Mohammed bin Salman sebenarnya akan menjadi perkawinan dari dua visi penghijauan yang tumpang tindih yang diajukan secara terpisah oleh kedua pemimpin yang mewakili aspirasi warga berusia muda kedua negara ini.

Aslam mengatakan kesepakatan itu akan mencakup penetapan target masa depan untuk penggunaan energi bersih, terbarukan, dan perluasan taman nasional serta kawasan lindung, dengan memperkerjakan kaum muda di Layanan Taman Nasional. Kesepakatan tersebut menjelaskan bahwa negara-negara akan sesuai dengan sumber daya yang tersedia dan menanggung biaya keuangan untuk melaksanakan kewajiban masing-masing yang disebutkan dalam MoU, kecuali jika disetujui dalam kondisi sebaliknya.

Baca Juga: Pakistan Hukum Mati 2 Pelaku Pemerkosaan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya