Presiden Perancis Kritik Keputusan Trump Soal Penarikan Pasukannya

Ia nilai langkah tersebut justru membangkitkan kelompok ISIS

N'djamena, IDN Times - Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengkritik keputusan Trump mengenai penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah. Keputusan yang diambil Trump ini dinilai oleh Macron justru membangkitkan kelompok ISIS, dimana diklaim telah dikalahkan oleh pasukan militer Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Macron menilai pihak sekutu harus diandalkan

Presiden Perancis Kritik Keputusan Trump Soal Penarikan Pasukannyatwitter.com/Newsweek

Dilansir dari BBC, Emmanuel Macron mengkritik langkah Trump yang memutuskan menarik pulang pasukan militer Amerika Serikat. Macron menilai pihak sekutu harus bisa diandalkan dalam masalah ini.

"Saya sangat menyesali keputusan yang dibuat di Suriah. Menjadi sekutu berarti bertarung bahu-membahu. Itu hal yang paling penting bagi seorang kepala negara dan kepala militer. Seorang sekutu harus bisa diandalkan," ungkap pernyataan Macron dalam pidatonya di Chad seperti yang dikutip dari Reuters.

Ia juga berencana untuk menemui orang nomor satu di Amerika Serikat ini untuk memberikan peringatan terhadap keputusan itu. Sebelumnya, Amerika Serikat mengklaim kelompok ISIS telah berhasil dikalahkan, sebuah klaim yang disengketakan oleh sekutu dan para politisi setempat. Perancis menjadi bagian penting dari koalisi pimpinan Amerika Serikat saat melawan kelompok ISIS di Suriah dan Irak serta mengatakan pasukannya tetap akan berada di Suriah.

Sekitar 2.000 tentara Amerika Serikat membantu menyingkirkan sebagian besar kelompok jihadis Suriah di timur laut Suriah.

2. Di tengah-tengah pidatonya, Macron menilai Jim Mattis merupakan mitra yang dapat diandalkan

Presiden Perancis Kritik Keputusan Trump Soal Penarikan Pasukannyafivethirtyeight.com

Macron juga tak ketinggalan memberikan penghormatan kepada Jim Mattis, yang belum lama ini mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai mitra yang dapat diandalkan. Pernyataan baru Macron ini adalah serangkaian pertukaran antara kedua pemimpin yang sering digambarkan sebagai sekutu dekat dengan hubungan pribadi dan kerja yang baik.

Ia juga menekankan pentingnya Pasukan Demokrat Suriah (SDF), aliansi Kurdi Suriah dan pejuang Arab yang digambarkan memainkan peran utama dan menyingkirkan kelompok ISIS. "Aku memanggil semua orang untuk tidak melupakan hutang kita pada mereka," ungkap pernyataan tambahan Macron seperti yang dikutip dari BBC

Tak hanya Jim Mattis saja, utusan khusus Presiden Amerika Serikat untuk Koalisi Global Mengalahkan ISIS, Brett McGurk, juga memutuskan mundur dari jabatannya mengikuti langkah Jim Mattis setelah keputusan kontroversial Trump ini. 

3. Ini merupakan janji yang sudah lama ingin diwujudkan oleh Trump

Presiden Perancis Kritik Keputusan Trump Soal Penarikan Pasukannyatwitter.com/mscrynld

Donald Trump yang telah lama berjanji untuk menarik pasukan keluar dari Suriah, terus bersikeras bahwa keputusannya adalah yang tepat dan bahwa setelah kelompok ISIS dikalahkan di sana sedangkan kelompok lain bisa mengurus situasi. Pasukan Amerika Serikat sebagian besar telah ditempatkan di wilayah Kurdi di Suriah Utara dan Pentagon mengatakan pihaknya sedang transisi ke fase selanjutnya dari kampanye, tanpa memberikan rincian.

Sebuah laporan Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan masih ada sebanyak 14.000 militan ISIS di Suriah dan bahkan lebih banyak lagi di Irak. Ada kekhawatiran mereka akan beralih ke taktik gerilya dalam upaya membangun kembali jaringan mereka. Tetapi kemitraan antara AS dan Kurdi telah membuat marah tetangga Turki, yang memandang milisi Kurdi YPG, kekuatan tempur utama di SDF, sebagai perpanjangan dari kelompok Kurdi yang terlarang yang berjuang untuk otonomi di Turki.

Baca Juga: Presiden Macron Sesali Keputusan Trump Terhadap Suriah

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya