Presiden Terpilih Cile Bentuk Kabinet Didominasi Menteri Perempuan

2. Mario Marcel menjadi yang tertua dari semua nama di kabinet baru

Dilansir dari Al Jazeera, Menteri Pertahanan Cile yang baru, Maya Fernandez, merupakan cucu dari Presiden Cile sosialis, Salvador Allende, yang digulingkan dalam kudeta berdarah Augusto Pinochet pada 1973 lalu.

Kabinet juga mencakup dua mantan pemimpin gerakan protes mahasiswa terkemuka, yakni Giorgio Jackson, berusia 34 tahun. Dia merupakan penasihat kampanye politik Boric. Jackson akan menjadi Sekretaris Jenderal Cile.

Ada pula Camila Vallejo, berusia 33 tahun, yang merupakan politisi Partai Komunis Cile. Dia akan menjadi Juru Bicara Pemerintah Cile.  Lalu ada Dr. Izkia Siches, berusia 35 tahun, akan menjadi perempuan pertama yang memimpin Kementerian Dalam Negeri Cile. Siches merupakan mantan Kepala Serikat Medis Nasional Cile.

Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Antonia Orellana, merupakan anggota kabinet
termuda di mana ia akan menjabat sebagai Menteri Permepuan dan Kesetaraan Gender Cile.

Dari nama-nama moderat, terdapat Kepala Bank Sentral Cile sekaligus mantan politisi Partai Sosialis, Mario Marcel, sebagai Menteri Keuangan Cile. Marcel berusia 62 tahun, yang menjadikannya sebagai anggota kabinet tertua. 

Marcela Rios, berusia 55 tahun, seorang sosiolog yang telah bekerja untuk Program
Pembangunan PBB untuk sebagia besar kariernya, akan menjadi Menteri Kehakiman Cile. Nama mantan pemain timnas sepak bola Cile, Alexandra Benado, berusia 45 tahun, dipilih
sebagai Menteri Olahraga Cile.

3. Boric menangi Pilpres Cile dengan perolehan suara 56 persen

Presiden Cile terpilih, Gabriel Boric, bersama istrinya ketika mendengar pengumuman ia terpilih sebagai Presiden Cile yang baru pada Desember 2021 lalu. (Instagram.com/gabrielboric)

Boric akan menggantikan Presiden Cile dari sayap kanan, Sebastian Pinera, pada 
(11/3/2022). Dia akan menjadi Presiden Cile termuda sepanjang sejarah, dilansir BBC. Pada Desember 2021 lalu, Boric berhasil memenangkan Pemilu Presiden Cile 2021 yang diwarnai persaingan yang begitu ketat dengan lawannya dari sayap kanan, Jose Antonio Kast.

Hasil resmi penghitungan suara menunjukkan Boric mengumpulkan 56 persen suara sedangkan Kast hanya memperoleh 44 persen suara. Kast mengakui kekalahan hampir satu setengah jam setelah Pemilu Presiden Cile ditutup dan dengan sekitar setengah dari surat suara dihitung.

Meskipun menjadi Presiden Cile nanti, koalisinya di Kongres hanya diisi oleh 37 kursi dari 155 kursi. Sehingga untuk meloloskan undang-undang dia harus bekerja sama dengan partai-partai kiri-tengah lainnya yang sebelumnya dia kritik di masa lalu karena terlalu akomodatif terhadap kaum konservatif.

Boric mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dia akan menjaga demokrasi serta
menjanjikan pembatasan pada ekonomi pasar bebas neoliberal Cile. Dia akan memimpin sebuah negara yang telah diguncang dalam beberapa tahun terakhir oleh protes massa terhadap ketidaksetaraan dan korupsi.

Kemenangan Boric ini memicu perayaan di berbagai jalan di Santiago, ibu kota CIle. Para pendukungnya mengibarkan bendera sambil membunyikan klakson mobil. Dalam pidatonya, Boric mengatakan bahwa dia mengambil tanggung jawab itu dengan kerendahan hati serta rasa tanggung jawab yang luar biasa, dengan bersumpah untuk dengan tegas melawan hak-hak istimewa segelintir orang.