Pria Kulit Hitam Dibunuh di Brazil, Dua Penjaga Keamanan Dikecam Keras

Sebelumnya, keduanya merasa terancam dengan perilakunya

Porto Alegre, IDN Times - Peristiwa pembunuhan terhadap seorang pria berkulit hitam menggemparkan Brazil yang membuat 2 petugas keamanan supermarket dikecam banyak pihak. Padahal, mereka melakukannya dengan beralasan pria berkulit hitam sempat mengancam keamanan di sekitar supermarket. Bagaimana awal ceritanya?

1. Salah satu petugas keamanan merupakan seorang perwira polisi

Pria Kulit Hitam Dibunuh di Brazil, Dua Penjaga Keamanan Dikecam KerasIlustrasi meninju seseorang. (Pixabay.com/ToNic-Pics)

Dilansir dari BBC, pembunuhan yang dilakukan secara brutal terhadap seorang pria berkulit hitam oleh 2 petugas keamanan supermarket menjadi bahan perbincangan publik seluruh Brazil. Peristiwa yang terjadi pada hari Kamis, 19 November 2020, waktu setempat itu memancing amarah publik Brazil serta mengecam tindakan rasisme yang dilakukan para petugas keamanan. Sebuah video rekaman menunjukkan seorang pria berkulit hitam bernama Joao Alberto Silveira Freitas, berusia 40 tahun, mendapatkan pukulan tinju secara berulang-ulang di bagian wajahnya di depan supermarket Carrefour di Porto Alegre, Brazil.

Salah satu penjaga keamanan yang ikut memukul ternyata merupakan seorang perwira polisi yang kebetulan tidak bertugas di hari itu juga. Akibat viralnya video tersebut, keduanya telah diamankan kepolisian setempat dan pihak supermarker Carrefour di Brazil mengatakan telah memutus kerja sama dengan perusahaan jasa penyediaan penjaga keamanan. Seperti yang diketahui, Brazil telah mengalami rasisme yang begitu panjang sekaligus negara terakhir di kawasan Amerika yang menghapus perbudakan pada tahun 1888 lalu.

2. Para demonstran langsung menyerbu sehari setelah kejadian di supermarket tempat lokasi kejadian

Pria Kulit Hitam Dibunuh di Brazil, Dua Penjaga Keamanan Dikecam KerasDemo besar-besaran menentang adanya kasus rasisme terhadap seorang pria kulit hitam di Brazil pada hari Jumat, 20 November 2020. (Twitter.com/Kiratiana)

Pada hari Jumat, 20 November 2020, waktu setempat sebanyak ratusan demonstran telah menyerbu supermarket Carrefour di Porto Alegre, Brazil sebagai bentuk protes terhadap kasus tersebut. Mereka meneriakkan dan membawa tulisan berukuran besar di spanduk dengan bertuliskan "Malu Karena Kulit Putih" dan "Tolong Berhenti Membunuh Kami". Tak hanya di Porto Alegre saja, protes besar-besaran serupa juga terjadi di beberapa wilayah Brazil lainnya.

Kepolisian setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menegaskan kembali komitmennya untuk membela hak-hak fundamental, serta penolakan kerasnya terhadap semua tindakan kekerasan, diskriminasi, dan rasisme. Sebelumnya, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, menyangkal adanya rasisme meski para aktivis mengatakan bahwa persepsi pemikiran publik Brazil sudah berubah. Pada tahun 2019 lalu, menurut data pemerintah setempat orang-orang berkulit hitam di Brazil menjadi korban pembunuhan dengan jumlah 3 kali lipat dari pembunuhan pada umumnya.

Baca Juga: Brutalitas Polisi AS, Warga Kulit Hitam Ditembak Lagi 

3. Peristiwa ini mengingatkan kepada kasus George Floyd yang sempat menghebohkan Amerika Serikat

Pria Kulit Hitam Dibunuh di Brazil, Dua Penjaga Keamanan Dikecam KerasDemo besar-besaran menentang pembunuhan terhadap George Floyd pada akhir Mei 2020 lalu. (pexels.com/life-matters-3043471)

Peristiwa ini mengingatkan kita kepada kasus yang menimpa seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat bernama George Floyd, yang sempat menggemparkan dunia pada akhir Mei 2020 lalu. Ketika itu, George Floyd mengalami tindakan kekerasan dengan dicekik lehernya oleh petugas polisi yang menangkapnya saat itu pada tanggal 25 Mei 2020 lalu. Mendengar George Floyd tewas saat itu, sebagian besar publik Amerika Serikat, terutama berkulit hitam, mengecam keras aksi itu.

Tak hanya di Amerika Serikat, di berbagai negara di dunia juga ikut menyerukan pengusutan kasus tersebut. Pada akhirnya, seorang polisi bernama Derek Chauvin didakwa melakukan tindakan pembunuhan melalui proses persidangan. Sebuah video rekaman menunjukkan korban tidak bisa bernapas akibat ditindih oleh anggota polisi tersebut, di mana George Floyd bermula ditangkap dengan kasus uang palsu.

Baca Juga: Brutalitas Polisi AS, Warga Kulit Hitam Ditembak Lagi 

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya