Protes Kedatangan Modi di Bangladesh, Korban Tewas 13 Orang

Modi dinilai melakukan kekerasan terhadap Muslim di India

Dhaka, IDN Times - Protes besar-besaran kedatangan terhadap Perdana Menteri India, Narendra Modi, berakhir ricuh dan total korban tewas saat ini sudah mencapai 13 orang sampai hari Minggu, 28 Maret 2021, waktu setempat. Warga Bangladesh menuding Modi telah melakukan kekerasan terhadap kaum Muslim di India. Bagaimana awal ceritanya?

1. Mereka telah menyerbu kantor polisi, membakarnya, serta melukai puluhan polisi

Protes Kedatangan Modi di Bangladesh, Korban Tewas 13 OrangProtes besar-besaran terhadap kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke Bangladesh. (Twitter.com/EliottJenson)

Dilansir dari Aljazeera.com, sebanyak 2 orang demonstran tewas pada hari Minggu, 28 Maret 2021, waktu setempat usai bentrokan baru antara demonstran dengan petugas polisi setempat sehingga jumlah korban tewas akibat protes besar-besaran terhadap kedatangan Modi menjadi 13 orang. Para demonstran, yang sebagian besar berasal dari kelompok garis keras agama di Bangladesh, Hefazat-e-Islam, merasa geram atas kunjungan Modi ketika Bangladesh menandai 50 tahun kemerdekaan, yang menuduhnya telah memicu kekerasan komunal di India.

Para pasukan polisi setempat telah menembaki demonstran di beberapa distrik utama yang ada di Bangladesh. Dua orang demonstran lainnya diketahui berusia 19 tahun dan 23 tahun tewas di Distrik Brahmanbaria bagian timur setelah petugas polisi melepaskan tembakan dalam bentrokan di kota pedesaan Sarail. Juru bicara kepolisian setempat mengatakan mereka dianggap telah menyerbu kantor polisi, membakarnya, serta melukai sedikitnya sebanyak 35 polisi dan ia menambahkan polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membela diri.

2. Juru bicara kelompok Hefazat mengatakan ribuan pendukungnya telah bergabung dalam protes besar-besaran di markas besarnya

Protes Kedatangan Modi di Bangladesh, Korban Tewas 13 OrangProtes besar-besaran terhadap kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke Bangladesh. (Twitter.com/EliottJenson)

Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan, menyerukan agar protes besar-besaran tersebut harus segera dihentikan dan pasukan keamanan di Bangladesh telah mengamati masalah ini dengan sabar. Menurutnya jika ini tidak dihentikan, pihaknya akan mengambil tindakan yang diperlukan dalam mengatasi masalah ini. Protes besar-besaran lainnya yang terjadi di luar ibukota Dhaka, Bangladesh, pada hari yang sama di mana pendukung Hefazat meminta "aksi langsung" saat mereka memblokir jalan raya utama yang menghubungkan Dhaka dengan kota Chittagong, Bangladesh.

Para anggota polisi menembakkan gas air mata dan peluru berlapis karet setelah para demonstran membarikade diri di bagian jalan raya. Juru bicara kelompok Hefazat, Jakaria Noman Foyezi, mengatakan bahwa ribuan pendukungnya bergabung dalam demonstrasi di markas besarnya di Hathazari di luar kota Chittagong, yang merupakan rumah bagi kaum Muslim terkemuka. 

Baca Juga: Bangladesh Ricuh Saat Protes Kunjungan PM Narendra Modi

3. Kunjungan Modi ke Bangladesh saat itu menandai 50 tahun Bangladesh memperoleh kemerdekaan

Protes Kedatangan Modi di Bangladesh, Korban Tewas 13 OrangKunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke Bangladesh pada hari Jumat, 26 Maret 2021, lalu. (Instagram.com/narendramodi)

Kunjungan Modi ke Bangladesh pada hari Jumat, 26 Maret 2021, waktu setempat menandai ulang tahun ke-50 Bangaldesh memperoleh kemerdekaan meski disambut protes besar-besaran oleh sebagian warga Bangladesh. Selama kunjungan yang berlangsung 2 hari, ia akan memperingati 100 tahun kelahiran Sheikh Mujibur Rahman, pemimpin kemerdekaan Bangladesh serta putrinya, Sheikh Hasina, yang kini menjadi Perdana Menteri Bangladesh saat ini. Ini merupakan kunjungan pertama Modi ke luar negeri sejak pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu.

Setelah kedatangan Modi, Hasina mengatakan dalam pernyataannya di Dhaka, Bangladesh bahwa hubungan antara Bangladesh dengan India telah mencapai titik tertinggi baru. Sementara kunjungan Modi difokuskan pada perayaan Hari Kemerdekaan Bangladesh, kunjungan tersebut juga memiliki implikasi politik di India, di mana proses pemungutan suara berlangsung di sekitar wilayah perbatasan Bangladesh-India, terutama di wilayah Benggala Barat, pada akhir pekan ini.

Baca Juga: Bangladesh Akhirnya Punya Pembaca Berita Transgender Pertama

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya