Publikasikan Kasus Pelecehan Seksual, 10 Staf Alibaba Dipecat

Kasus ini terjadi awal Agustus 2021

Jakarta, IDN Times - Perusahaan asal Tiongkok, Alibaba, pada hari Senin, 30 Agustus 2021, waktu setempat memecat 10 stafnya yang telah mempublikasikan kasus pelecehan seksual. Kasus tersebut sempat menghebohkan dunia pada awal Agustus 2021 lalu.

1. Pemecatan mereka disebabkan oleh berbagi tangkapan layar dari pengakuan wanita tersebut di domain publik 

Dilansir dari Aljazeera.com, perusahaan Alibaba telah memecat 10 stafnya karena mempublikasikan akun karyawannya mengenai tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang mantan manajer di Alibaba, ketika raksasa e-commerce itu bergerak untuk menyelesaikan kasus yang mengguncang perusahaan teknologi Tiongkok ini.

Alibaba mengumumkan secara internal pekan lalu bahwa mereka memecat para stafnya karena berbagi akun mengerikan yang diposting di forum internal oleh seorang rekan bernama Zhou, yang menuduh mantan manajer telah melakukan pemerkosaan.

Pelanggaran mereka termasuk berbagi tangkapan layar dari postingan wanita itu di domain publik setelajh menghapus tanda yang memuat ID mereka serta meminta untuk tidak diidentifikasi dalam membahas masalah internal.

Sedangkan 3 orang lainnya telah ditegur karena membuat komentar yang tidak pantas di forum publik.

CEO Alibaba, Daniel Zhang, telah mengakui bahwa penanganan keluhan perusahaannya adalah penghinaan.

Pernyataan yang disampaikan oleh Zhou tentang dipaksa minum berlebihan dan dilecehkan selama dan setelah makan malam dengan klien telah menimbulkan simpati luas atas penderitaannya, termasuk secara internal.

Tetapi Alibaba tidak punya banyak pilihan selain memecat 10 karyawan yang bersangkutan karena mereka melanggar kebijakan yang sangat ketat terhadap mengekspos konten yang dilakukan di forum karyawan Alibaba.

2. Kepolisian Tiongkok telah melakukan penangkapan pertama terkait kasus ini 

Publikasikan Kasus Pelecehan Seksual, 10 Staf Alibaba DipecatIlustrasi penangkapan tersangka. (Pixabay.com/4711018)

Kasus yang terjadi di lingkungan perusahaan Alibaba menyoroti kritik bahwa wanita Tiongkok telah diabaikan, diobyektifkan, atau dipaksa untuk mengambil bagian dalam ritual yang didominasi oleh pria seperti minum-minum dengan klien, kemudian disingkirkan saat melaporkan pelecehan.

Ini bertepatan dengan pengawasan ketat pemerintah terhadap isu-isu mulai dari perilaku eksploitatif dan monopolistik hingga penyalahgunaan pekerja berupah rendah.

Zhou secara internal setelah mengklaim tidak membuat perkembangan dalam 2 minggu terakhir mengeluh langsung kepada supervisor dan SDM, yang berpuncak pada protes waktu makan malam di salah satu kafetaria staf Alibaba.

Pihak perusahaan meluncurkan penyelidikan internal setelah protesnya direkam dalam video dan dilihat jutaan kali secara online.

Alibaba kemudian secara terbuka menegur Kepala SDM Alibaba, membuat hotline untuk pengaduan pelecehan seksual, dan membentuk komite tingkat tinggi untuk menyelesaikan perselisihan di masa depan.

Kepolisian Tiongkok pada pekan lalu telah melakukan penangkapan pertama mereka dalam kasus ini, di mana seorang mantan karyawan supermarket Jinan Hualian bernama Zhang yang sedang makan malam bersama Zhou.

Mantan manajernya, bernama Wang, masih dalam penyelidikan polisi Tiongkok atas dugaan kasus "ketidaksenonohan secara paksa", tuduhan yang dapat mencakup kekerasan seksual.

Baca Juga: Tuduhan Pelecehan Seksual, Alibaba Kooperatif dengan Polisi

3. Pertama kali kasus ini mencuat, Alibaba langsung memecat seorang manajer yang dituduh 

Publikasikan Kasus Pelecehan Seksual, 10 Staf Alibaba DipecatIlustrasi seorang wanita menunjukkan tulisan tagar #MeToo. (Unsplash.com/mihaisurdu)

Pada awal Agustus 2021 lalu, kasus pelecehan seksual di Alibaba pertama kali mencuat dan pihak Alibaba langsung memecat seorang manajer yang dituduh telah melakukan pelecehan seksual serta menjanjikan kebijakan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual ke depannya.

Ketika itu, seorang wanita yang juga korban memposting akun 11 halaman di intranet Alibaba yang mengatakan manajer dan kliennya telah melakukan pelecehan seksual kepadanya dan bahwa atasan dan SDM tidak menganggap serius masalah ini dalam 5 hari sejak dia melaporkannya.

Zhang mengatakan dalam memo intranet bawah manjer mengatakan dia terlibat dalam
tindakan intim ketika karyawan itu mabuk dan telah dipecat serta tidak akan pernah dipekerjakan kembali.

Perusahaan Alibaba juga telah menghadapi kemarahan publik dan otoritas dalam satu setengah tahun terakhir.

Pada bulan April 2020 lalu, pengguna mikroblog eponymous Weibo Corp yang didukung Alibaba mengeluh bahwa laporan penting di platform tentang perselingkuhan yang melibatkan eksekutif puncak Alibaba telah menghilang.

Zhang menegaskan bahwa Alibaba sangat menentang adanya budaya buruk minum paksa.

Baca Juga: Tuduhan Pelecehan Seksual, Alibaba Kooperatif dengan Polisi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya