Putin: Belasan Orang di Kremlin Terkena COVID-19

Putin seharusnya dijadwalkan mengunjungi Tajikistan

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis (16/9) waktu setempat ungkap belasan orang di Kremlin terkena COVID-19 sehingga ia harus menjalani isolasi mandiri. Seharusnya, Putin saat ini berkunjung ke Dushanbe, Tajikistan, untuk menghadiri Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), namun ia hadir hanya melalui virtual.

1. Pihak berwenang setempat telah berusaha keras melindungi Putin dari wabah COVID-19

Dilansir dari The Guardian, Putin mengatakan belasan orang di lingkaran sekitar Kremlin telah terkena COVID-19 baru-baru ini.

Awal pekan ini, Putin mengatakan dia telah menjalani isolasi mandiri setelah mengumumkan wabah di antara anggota rombongannya.

Seharusnya, Putin dijadwalkan menghadiri pertemuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Dushanbe, Tajikistan, secara langsung tetapi malah bergabung melalui virtual.

Kabar luasnya wabah di Kremlin datang sehari sebelum Pemilu Parlemen 3 hari yang terhuyung-huyung dibuka di Rusia untuk membatasi penyebaran virus.

Pihak berwenang setempat sendiri telah berusaha keras untuk melindungi Putin, yang sebelumnya sudah divaksinasi menggunakan vaksin buatan lokal, Sputnik V, sejak awal pandemi COVID-19.

Para pemimpin asing, jurnalis, dan pejabat semuanya harus menjalani isolasi mandiri sebelum bertemu dengan pemimpin Rusia itu.

Sebelumnya, Putin telah bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dan para atlet yang kembali dari Paralimpiade Tokyo 2020, tepat sebelum Kremlin mengatakan Putin menjalani isolasi mandiri.

2. Juru bicara Kremlin mengatakan tingkat kerja Putin tidak akan terpengaruh

Putin: Belasan Orang di Kremlin Terkena COVID-19Gedung Kremlin di Rusia. (Pixabay.com/Peggy_Marco)

Baca Juga: Warga Rusia Buronan Ukraina Ditangkap di Republik Ceko

Pada Selasa (14/9) lalu, Putin mengatakan rekan kerja yang dekat dengannya, salah satu dari beberapa anggota rombongan yang jatuh sakit terkena COVID-19, telah divaksinasi tetapi jumlah antibodinya kemudian menurun serta individu tersebut jatuh sakit selama 3 hari setelah divaksinasi ulang.

Menurut Putin, jika dilihat dari semuanya, itu agak terlambat untuk menjalani vaksinasi ulang. Kremlin sendiri telah menerapkan rezim ketat yang dirancang untuk menjaga Putin agar tetap sehat dan jauh dari siapa pun dengan COVID-19.

Pengunjung Kremlin harus melewati terowongan disinfektan khusus, jurnalis yang menghadiri acaranya harus menjalani beberapa tes PCR, serta beberapa orang yang ditemuinya diminta untuk dikarantina terlebih dahulu dan diuji.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tingkat kerja Putin tidak akan terpengaruh.

Ia menambahkan hanya pertemuan tatap muka tidak akan berlangsung untuk sementara waktu dan itu tidak mempengaruhi frekuensi mereka serta Presiden akan melannjutkan aktivitasnya melalui konferensi video.

Direktur Gamaleya Institute, Alexander Gintsburg, yang juga ikut mengembangkan vaksin Sputnik V, mengatakan bahwa dalam pandangannya Putin perlu menjalani isolasi mandisi selama satu minggu ke depan.

Gintsburg mengatakan keputusan apa pun tentang lamanya periode isolasi adalah masalah spesialis medis Kremlin sendiri.

3. Jumlah kasus COVID-19 di Rusia sampai saat ini

Putin: Belasan Orang di Kremlin Terkena COVID-19Suasana di sekitar wilayah Moskow, Rusia. (Pixabay.com/designerpoint)

Jumlah kasus COVID-19 di Rusia sampai hari Kamis (16/9) waktu setempat mencapai angka 7.214.520 kasus dengan rincian 195.835 kasus berakhir meninggal dunia serta 6.452.398 kasus berakhir sembuh.

Di hari yang sama, Rusia mengalami penambahan kasus baru sebanyak 19.594 kasus baru dengan rincian 794 kasus berakhir meninggal dunia. Untuk saat ini, Rusia berada di urutan ke-5 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Sekitar 40,2 juta dari 146 juta warga Rusia telah divaksinasi penuh dan Rusia sendiri memiliki beberapa vaksin buatan sendiri yang tersedia secara bebas untuk umum, tetapi tidak mendistribusikan vaksin buatan Barat.

Wilayah Moskow, yang merupakan pusat wabah COVID-19 di Rusia, serta sejumlah wilayah telah memperkenalkan langkah-langkah vaksinasi wajib untuk mempercepat upaya vaksinasi dan Putin telah berulang kali meminta Rusia untuk divaksinasi.

Kremlin awalnya menetapkan tujuan untuk memvaksinasi sebanyak 60 persen populasi Rusia pada September 2021 ini, tetapi kemudian menurunkan target itu meskipun vaksin gratis sudah tersedia sejak awal Desember 2020 lalu.

Pihak berwenang Rusia sendiri telah dituduh sangat meremehkan dampak pandemi dan setelah lockdown pertama yang ketat pada tahun 2020 lalu, telah menahan diri untuk tidak memperkenalkan langkah-langkah pembatasan baru.

Rusia justru malah menggantungkan harapannya untuk membatasi pandemi dengan 4 vaksin buatan sendiri, seperti Sputnik V, EpiVacCorona, CoviVac, dan Sputnik Light satu dosis.

Baca Juga: Menteri Rusia Meninggal di Kutub Utara Saat Selamatkan Juru Kamera

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya