Ratusan Demonstran di Ekuador Tuntut Gelar Hitung Ulang Pilpres

Mereka menilai adanya indikasi manipulasi jumlah suara

Quito, IDN Times - Sebanyak ratusan demonstran menuntut hitung ulang Pemilu Presiden Ekuador 2021 di luar kantor KPU Ekuador pada hari Selasa, 23 Februari 2021, waktu setempat. Mereka menilai adanya indikasi manipulasi jumlah suara sehingga mereka meminta pihak terkait untuk menggelar ulang Pemilu Presiden Ekuador 2021 ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebagian besar demonstran merupakan pendukung dari calon Presiden Ekuador, Yaku Perez

Ratusan Demonstran di Ekuador Tuntut Gelar Hitung Ulang PilpresPara demonstran menuntut digelar ulang Pemilu Presiden Ekuador 2021 karena adanya indikasi manipulasi suara. (Twitter.com/paulpaz)

Dilansir dari Aljazeera.com, ratusan ribu demonstran, yang merupakan penduduk pribumi, berkumpul dan melakukan protes besar-besaran di luar gedung kantor KPU Ekuador di Quito, Ekuador, pada hari Selasa, 23 Februari 2021, waktu setempat menuntut penghitungan ulang suara di Pemilu Presiden Ekuador 2021 ini. Salah satu calon Presiden Ekuador, Yaku Perez, menempati posisi ketiga yang pada akhirnya tidak lolos ke putaran kedua dan ia juga mengecam apa yang disebut sebagai manipulasi suara.

Ia juga berjalan ke seluruh negeri untuk menyerukan protes tersebut. Para demonstran tiba dengan menggunakan bis di Quito bagian selatan dengan membawa bendera partai Pachakutik, partai Gerakan Pribumi Ekuador yang mendukung Perez serta berkumpul di taman sambil meneriakkan dengan beberapa slogan yang menuntut digelarnya penghitungan ulang. Perez kemudian mengambil kotak dengan lebih dari 16.000 pernyataan yang menurutnya menunjukkan inkonsistensi ke CNE, atau KPU Ekuador.

Perez menginginkan penghitungan ulang di 17 dari 24 provinsi di Ekuador, yang akan melibatkan sekitar 6 juta surat suara, sekitar 45 persen pemilih yang terdaftar di Ekuador. Nama Perez semakin populer karena penentangannya terhadap pertambangan serta dukungan untuk perlindungan lingkungan yang lebih besar.

2. Sebelumnya, proses penghitungan suara ulang ditunda oleh CNE

Ratusan Demonstran di Ekuador Tuntut Gelar Hitung Ulang PilpresPihak CNE memutuskan untuk menangguhkan penghitungan ulang jumlah suara Pemilu Presiden Ekuador 2021 pada tanggal 17 Februari 2021 lalu. (Twitter.com/Ecuador_On_Q)

Pekan lalu, tepatnya pada tanggal 17 Februari 2021 lalu, pihak CNE memutuskan untuk menangguhkan proses penghitungan ulang Pemilu Presiden Ekuador 2021 karena 5 anggota Dewan CNE tidak dapat mencapai mayoritas yang mendukung permintaan dari Perez. Pada proses pemungutan suara pada hari Selasa, 16 Februari 2021, lalu, hanya menghasilkan 2 suara mendukung, 1 suara menentang, 1 suara abstain, dan 1 suara absen. 

Padahal, pihak Organisasi Negara-Negara Amerika telah mendesak pihak CNE untuk menjamin kepatuhan dengan kalender pemilihan untuk memastikan bahwa Pemilihan Umum bulan April 2021 ini berlangsung sesuai jadwal. Seperti yang diketahui, masa jabatan dari Presiden Ekuador, Lenin Moreno akan berakhir pada tanggal 24 Mei 2021 dan digantikan oleh pemenang dalam Pemilu Presiden Ekuador kali ini.

Baca Juga: Bentrokan Penjara di Ekuador Sebabkan 75 Tahanan Tewas

3. Dua kandidat yang akan bertarung di putaran kedua Pemilu Presiden Ekuador

Ratusan Demonstran di Ekuador Tuntut Gelar Hitung Ulang PilpresDua calon Presiden Ekuador daam Pemilu Presiden Ekuador, Andres Arauz dan Guillermo Lasso. (Twitter.com/UrbanNathalia)

Pada hari Senin, 22 Februari 2021, dua calon Presiden Ekuador, Andres Arauz (politisi dan ekonom) serta Guillermo Lasso (bankir konservatif) akan saling berhadapan pada putaran kedua Pemilu Presiden Ekuador 2021 pada tanggal 11 April 2021 ini. Arauz sendiri telah memenangkan perolehan suara sebanyak 32,72 persen sedangkan Lasso hanya memperoleh suara sebanyak 19,74 persen.

Adapun demikian, di peringkat ketiga yang ditempati oleh Perez hanya memperoleh 19,39 persen, tertinggal tipis dari Lasso. Hasil tersebut telah disetujui oleh 4 dari 5 anggota dewan CNE pada sebuah pertemuan yang berlangsung hingga Minggu, 21 Februari 2021, pagi waktu setempat. Bagi Lasso, hari tersebut demokrasi telah menang dengan keberanian serta disertai rasa optimis untuk menghadapi putaran kedua. 

Baca Juga: Ekuador Tutup Klinik Penyedia Vaksin COVID-19 Palsu

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya