Rusia Akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke Myanmar

Kasus COVID-19 di Myanmar mengalami kenaikan drastis

Naypyitaw, IDN Times - Rusia akan mengirimkan sebanyak 2 juta dosis vaksin COVID-19 ke Myanmar mulai Juli 2021 ini dalam pernyataannya pada hari Jumat, 9 Juli 2021, waktu setempat. Kasus COVID-19 di Myanmar dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kenaikan drastis. Bagaimana awal ceritanya?

1. Penguasa militer Myanmar mengatakan bantuan vaksin sedang dalam perjalanan 

Rusia Akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke MyanmarPemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/ygnbi27)

Dilansir dari Aljazeera.com, penguasa militer Myanmar telah mengumumkan bahwa Rusia akan mengirimkan 2 juta dosis vaksin COVID-19 mulai bulan Juli 2021 ini, ketika negara Asia Tenggara itu melaporkan rekor lain dalam kasus dan kematian COVID-19. Jenderal Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta militer Myanmar, mengatakan virus itu menyebar dengan cepat di Myanmar dan pejabat senior pertahanan Rusia telah mengatakan kepadanya bahwa bantuan vaksin COVID-19 sedang dalam perjalanan. Saat ini, Myanmar berada di tengah gelombang infeksi paling serius hingga saat ini, dengan upaya untuk mengelola wabah yang terhambat oleh kekacauan politik nasional setelah perebutan kekuasaan oleh militer.

Ada juga sebuah laporan mengenai wabah COVID-19 di dalam penjara, termasuk di Insein yang dikenal kejam, di mana setidaknya 40 tahanan dilaporkan positif COVID-19 pada hari Kamis, 8 Juli 2021, lalu. Pada awal pandemi, banyak narapidana di Lapas Insein jatuh sakit dan beberapa diantaranya meninggal, tetapi hanya ada sedikit tes COVID-19 untuk narapidana. Secara keseluruhan, beberapa pakar kesehatan mengatakan tingkat infeksi sebenarnya di Myanmar kemungkinan akan jauh lebih tinggi, mengingat kegagalan pengujian sejak kudeta dan petugas kesehatan bergabung dalam pemogokan sebagai bentuk protes.

2. Pada akhir Juni 2021 lalu, Myanmar sebelumnya bernegosiasi membeli 7 juta dosis vaksin buatan Sputnik

Rusia Akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke MyanmarIlustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/torstensimon)

Baca Juga: Myanmar Minta 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke Rusia

Pada akhir Juni 2021 lalu, Myanmar bernegosiasi untuk membeli sebanyak 7 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik, ketika pihak berwenang di Myanmar sedang mencoba untuk mengatasi gelombang baru infeksi COVID-19. Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan setelah awanya berencana untuk membeli 2 juta dosis, Myanmar saat ini ingin membeli 7 juta dosis. Pemimpin militer Myanmar itu mengatakan negara tetangganya, India, yang awalnya memasok sebagian besar vaksin untuk Myanmar tidak dapat memberikan lebih banyak dosis karena wabahnya sendiri.

Jumlah COVID-19 di Myanmar sampai hari Jumat, 9 Juli 2021, waktu setempat mencapai angka sebanyak 184.375 kasus dengan rincian 3.685 kasus berakhir meninggal dunia serta 143.460 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Myanmar mengalami penambahan kasus sebanyak 4.320 kasus baru dengan rincian 64 kasus berakhir meninggal dunia. Untuk saat ini, Myanmar berada di urutan ke-83 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

3. Rusia merupakan salah satu negara yang merangkul Myanmar di situasi seperti ini

Rusia Akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke MyanmarSebagian besar warga Myanmar menentang adanya kudeta militer di Myanmar. (Twitter.com/HninWood)

Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang secara terbuka merangkul pemerintah militer, yang telah dikecam keras secara global atas kudeta dan tindakan keras mematikan terhadap kelompok-kelompok pro-demokrasi. Pemerintah militer Myanmar mengatakan sebagian besar dari mereka yang terbunuh atau ditangkap adalah teroris yang menghasut kekerasan. Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan Myanmar sangat ingin membuat vaksin COVID-19 sendiri dan Rusia ingin bekerja sama dan mengirim delagasi untuk memeriksa
pabrik produksinya selama bulan Juli 2021 ini.

Di tengah merebaknya pandemi COVID-19, protes terhadap pemerintah militer juga terus berlanjut di beberapa negara bagian. Di kotapraja Launglon di Distrik Tanintharyi, para demonstran bertopeng melakukan serangan fajar pada hari Sabtu, 10 Juli 2021, waktu setempat untuk mengecam Min Aung Hlaing, sambil menyerukan kembalinya pemerintahan sipil. Di Pyikyi Takon di Mandalay, Negara Bagian Kachin, beberapa demonstran, termasuk seorang biarawan, mengadakan pemogokan cahaya lilin pada hari Jumat, 9 Juli 2021, malam waktu setempat menyerukan penghapusan kediktatoran militer. Penangkapan juga masih terus berlanjut, dengan laporan pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di Thaketa dan menangkap tanpa surat perintah terhadap 5 warga sipil, termasuk ibu seorang demonstran dan dua saudara laki-lakinya.

Baca Juga: PBB: Myanmar Bisa Jadi Negara Gagal karena Kejahatan Kemanusiaan Junta

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya