San Francisco Resmi Melarang Teknologi Face Recognition

Larangan ini dikecualikan di area sekitar bandara setempat

San Francisco, IDN Times - Kemajuan teknologi di zaman sekarang ini memang tidak bisa dipungkiri, banyak sekali teknologi-teknologi sekarang justru sangat membantu seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, yang terjadi di San Francisco justru sebaliknya, pemerintah San Francisco secara resmi melarang penggunaan teknologi face recognition. Apa alasannya?

1. Larangan ini merupakan bagian dari peraturan anti pengawasan

San Francisco Resmi Melarang Teknologi Face Recognitiontwitter.com/nypost

Dilansir dari CNN, San Francisco, yang biasa kita kenal dengan kota paling ramah teknologi di dunia ini, resmi melarang penggunaan teknologi face recognition, atau yang biasa disebut dengan pengenalan wajah. Larangan tersebut merupakan bagian dari peraturan anti pengawasan yang lebih luas setelah disetujui oleh Dewan Pengawas Kota pada hari Selasa, 14 Mei 2019, waktu setempat. 

Peraturan tersebut justru dapat memacu pemerintah daerah lain untuk melakukan tindakan serupa. Sebanyak 8 dari 11 pengawas dewan justru menyatakan setuju dengan aturan ini, 1 orang menentangnya, dan 2 orang lainnya menyatakan abstain. Sistem teknologi face recognition semakin banyak digunakan di berbagai tempat, mulai dari Departemen Kepolisian, tempat diadakan konser musik, hingga tempat-tempat umum lainnya, seperti rumah, toko, dan sekolah.

Teknologi ini dirancang untuk mengidentifikasi orang-orang tertentu melalui pengamatan video langsung dan seringkali membandingkan fitur mereka dengan serangkaian wajah, seperti foto. Aturan baru ini akan mulai berlaku dalam sebulan, namun dikecualikan untuk fasilitas yang dikendalikan oleh pemerintah federal di Bandara Internasional San Francisco dan Pelabuhan San Francisco.

Peraturan tersebut tidak mencegah bisnis atau penghuni menggunakan pengenalan wajah atau teknologi pengawasan secara umum, seperti pada kamera keamanan mereka sendiri. Itu juga tidak bermaksud untuk membatasi polisi dari penggunaan rekaman dari kamera Nest seseorang untuk membantu dalam kasus kriminal.

2. Seorang pengacara menyambut positif keputusan ini demi mencegahnya kasus rasial

San Francisco Resmi Melarang Teknologi Face Recognitiontwitter.com/StarTribune

Seorang pengacara teknologi dan kebebasan sipil di ACLU of North Carolina, Matt Cagle, menyambut positif atas keputusan ini menuju memperlambat munculnya teknologi yang bisa saja melanggar hak-hak komunitas kulit berwarna dan imigran. "Pengawasan wajah tidak akan membuat kita lebih aman, tetapi itu akan membuat kita kurang bebas," ungkap pernyataan dari Matt Cagle menanggapi keputusan aturan tersebut seperti yang dikutip dari The Guardian.

Tata cara ini berlaku untuk jajaran teknologi yang lebih luas, termasuk pembacaan plat kendaraan otomatis dan alat pendeteksi tembakan. Ini juga memperluas undang-undang tahun 2018 yang mensyaratkan sistem transportasi umum San Francisco Bart untuk menguraikan bagaimana hal itu mengawasi penumpang. 

Salah seorang pengawas yang juga memperjuang aturan ini, Aaron Peskin, mengatakan peraturan baru dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran keakuratan teknologi dan menghentikan merayapnya budaya pengawasan. "Kami semua untuk kepolisian masyarakat yang baik tetapi kami tidak ingin tinggal di negara polisi.

"Pada akhirnya itu bukan hanya tentang teknologi yang cacat, ini tentang pengawasan invasif dari tempat milik publik," ungkap pernyataan dari Aaron Peskin yang dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Perawat San Francisco General Hospital Ingin Singkirkan Nama Zuckerberg

3. Banyak sekali para penduduk yang menentang aturan ini

San Francisco Resmi Melarang Teknologi Face Recognitiontwitter.com/SFinformer

Meski ada yang setuju, banyak sekali para penduduk setempat yang menentang diberlakukannya aturan ini. Sebuah kelompok yang berfokus pada pencegahan kriminal, Stop Crime SF, melalui pimpinannya, Frank Noto, mengatakan sebelum pemungutan suara bahwa organisasinya mengakui masalah privasi dan kebebasan sipil yang mungkin telah mendorong pengenalan peraturan tersebut.

Sedangkan Wakil Presiden Stop Crime SF, Joel Engardio, mengatakan bahwa secara keseluruhan undang-undang itu perlu dan membantu meskipun itu bisa lebih baik. Sementara Stop Crime SF melihat kesalahan dalam teknologi pengenalan wajah yang ada, ia juga khawatir dengan larangan penggunaan sepenuhnya. Kelompok ini meyakini bahwa moratorium penggunaannya mungkin merupakan opsi yang lebih baik sehingga memungkinkan untuk menggunakan teknologi ketika itu meningkat.

"Ketika digunakan secara bertanggung jawab, itu bisa menjadi alat keselamatan publik yang baik," ungkap pernyataan dari Joel Engardio seperti yang dikutip dari CNN.

Baca Juga: 7 Hal Menarik di San Fransisco, Jangan Sampai Terlewatkan!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya