Sebanyak 800 Ribu Orang di India Dievakuasi Antisipasi Topan Fani

Kecepatan angin itu sendiri diperkirakan 205 km/jam

Odisha, IDN Times - Untuk mengantisipasi badai topan Fani, sebanyak 800 ribu warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman di kawasan Odisha, India bagian timur. Kecepatan badai tersebut diperkirakan mencapai 205 km/jam. Bagaimana situasinya saat ini?

1. Mereka yang dievakuasi datang dari 13 distrik berbeda

Sebanyak 800 Ribu Orang di India Dievakuasi Antisipasi Topan Fanitwitter.com/htTweets

Dilansir dari Aljazeera.com, hampir 800 ribu orang di distrik pantai timur India telah dievakuasi dalam menghadapi serangan angin topan Fani, seperti yang diungkapkan oleh para pejabat setempat pada hari Kamis, 2 Mei 2019, waktu setempat. Badai topan Fani muncul di Teluk Bengal sekitar 450 km di lepas pantai dan bergerak ke Barat yang diperkirakan akan mendarat pada hari Jumat, 3 Mei 2019, sore waktu setempat di dekat kota suci Puri.

Seorang pejabat Departemen Pengungsian Negara mengatakan mereka yang diungsikan ke tempat lebih aman berasal dari 13 distrik yang berbeda. "Lebih banyak orang dipindahkan ke tempat-tempat yang lebih aman," ungkap pejabat tersebut seperti yang dikutip dari Aljazeera.com.

Sekitar 1.000 tempat perlindungan telah didirikan di sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintahan untuk bisa menampung lebih dari 1 juta orang. Kantor komisioner bantuan khusus negara bagian Odisha mengatakan pemerintah setempat telah diberitahu untuk mengidentifikasi semua orang yang rentan terkena dampak badai ini.

Tak hanya di negara bagian Odisha, negara-negara tetangga yang berdekatan seperti Andhra Pradesh dan Tamil Nadu juga sangat waspada menghadapi badai ini.

2. Direktur Pusat Meteorologi setempat menyebut ada 11 distrik yang kemungkinan terkena dampak ini

Sebanyak 800 Ribu Orang di India Dievakuasi Antisipasi Topan Fanitwitter.com/htTweets

Direktur Pusat Meteorologi di ibukota negara bagian, HR Biswas, mengatakan setidaknya ada 11 distrik yang kemungkinan terkena dampak ini disertai hujan deras. Ia juga menyarankan kepada para warga untuk tetap berada di rumah demi keselamatan. Jika itu terjadi, ini akan menjadi badai keempat yang menghantam pantai timur negara itu dalam 3 dekade terakhir ini.

Kantor Meteorologi India telah memperingatkan bahwa badai angin berkecepatan tinggi dapat menghantam pohon, meratakan tanaman, merusak rumah, listrik, dan infrastruktur komunikasi bersamaan dengan banjir di daerah dataran rendah. Tak hanya itu, mereka juga meminta untuk para nelayan untuk kembali ke pantai pada hari Rabu, 1 Mei 2019, malam waktu setempat.

Baca Juga: Terjangan Topan Idai di Mozambik dan Zimbabwe Tewaskan Ratusan Orang

3. Akibat antisipasi ini, pihak KPU India telah melonggarkan aturan

Sebanyak 800 Ribu Orang di India Dievakuasi Antisipasi Topan Fanitwitter.com/manas_muduli

Antisipasi yang dilakukan ini juga sedang bertepatan dengan gelaran Pemilihan Umum di India yang dilakukan secara serentak yang digelar secara bertahap dari tanggal 11 April 2019 hingga 19 Mei 2019. Maka dari itu, pihak KPU India telah melonggarkan aturannya mengenai apa yang dilakukan pemerintah selama periode pemilihan berlangsung sehingga pihak berwenang dapat melakukan pekerjaan bantuan.

Sebelumnya, negara bagian Odissa juga mengalami hal serupa pada bulan Oktober 2018 lalu, di mana sekitar 300 ribu orang diungsikan ke tempat lebih aman akibat badai topan Titli, dengan kecepatan angin mencapai 150 km/jam disertai hujan lebat. Akibat peristiwa ini, sebanyak 2 orang tewas saat itu. Topan terburuk yang pernah melanda negara Odisha terjadi pada tahun 1999 dengan jumlah korban tewas saat itu mencapai 8.000 orang.

Baca Juga: 2018, Indonesia Urutan Pertama Korban Bencana Alam Terbanyak di Dunia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya