Seorang Anak Laki-Laki Asal Guatemala Tewas di Wilayah Perbatasan AS

Ini menjadi kasus kedua dalam masalah imigrasi AS-Meksiko

Texas, IDN Times - Tahanan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko kembali memakan korban. Kali ini, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun asal Guatemala tewas setelah menjadi status tahanan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko di El Paso, Texas, Amerika Serikat. Ini adalah kasus kedua yang terjadi dalam masalah migrasi kedua negara ini.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat pada hari Senin

Seorang Anak Laki-Laki Asal Guatemala Tewas di Wilayah Perbatasan AStwitter.com/tictoc

Dilansir dari CNN, seorang anak laki-laki asal Guatemala yang diketahui bernama Felipe Alonzo-Gomez ini tewas di sekitar wilayah perbatasan Amerika Serikat-Meksiko pada tanggal 25 Desember 2018 pagi waktu setempat. Ia merupakan korban kedua dalam kasus ini. Anak tersebut bersama ayahnya ditahan di Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat setelah malam sebelumnya, pada tanggal 24 Desember 2018, berada di Rumah Sakit Gerald Champion Regional Medical Center di Alamogrodo, New Mexico, sekitar 90 mil di utara perbatasan yang melintasi di perbatasan El Paso, Texas, Amerika Serikat.

Anak tersebut dibawa ke rumah sakit setelah seorang agen perbatasan memperlihatkan tanda-tanda penyakit dan staf medis awalnya mendiagnosa anak tersebut dengan penyakit flu biasa dan kemudian mendeteksi penyakit demam. Anak berusia 8 tahun itu sempat mengalami muntah-muntah dan dibawa kembali ke rumah sakit tersebut untuk dievaluasi.

"Anak itu ditahan selama 90 menit tambahan untuk observasi dan kemudian dibebaskan dari rumah sakit pada sore hari tanggal 24 Desember 2018 dengan resep amoksisilin dan Ibuprofen," ungkap pihak petugas perbatasan seperti yang dikutip dari CNN. Seperti yang diketahui, amoksilin adalah antibiotik yang biasa diresepkan.

2. Penyebab resmi meninggalnya anak itu belum diketahui secara pasti

Seorang Anak Laki-Laki Asal Guatemala Tewas di Wilayah Perbatasan AStwitter.com/USATODAY

Penyebab kematian anak berusia 8 tahun ini sampai saat ini belum ditemukan secara resmi. Pihak tahanan sedang melakukan peninjauan dan akan merilis rincian lebih lanjut jika sudah diperoleh. "Sementara pihak CBP memberi tahu Kongres dalam waktu 24 jam sebagaimana diamanatkan oleh hukum, kita harus memastikan bahwa kita memperlakukan martabat manusia dan pencari suaka dengan martabat manusia dan memberikan perawatan medis yang diperlukan kepada siapa pun dalam tahanan pemerintah Amerika Serikat," ungkap pihak petugas perbatasan atau CBP seperti yang dikutip dari CNN.

Kementerian Luar Negeri Guatemala dalam sebuah pernyataannya pada hari Selasa, 25 Desember 2018, meminta penyelidikan dan akses ke catatan medis anak tersebut. Ia juga menambahkan pihak petugas perbatasan telah memperingatkan para pejabat Guatemala tentang kematian salah satu warganya. Anak tersebut datang bersama ayahnya pada tanggal 18 Desember 2018 lalu dan dipindahkan ke CBP Alamogordo pada hari Sabtu, 22 Desember 2018. 

3. Sebelumnya, ada anak perempuan yang merupakan korban pertama dalam masalah imigrasi Amerika Serikat-Meksiko

Seorang Anak Laki-Laki Asal Guatemala Tewas di Wilayah Perbatasan ASnbcnews.com

Pada tanggal 8 Desember 2018 lalu, seorang perempuan bernama Jakelin Caal yang berasal dari Guatemala tewas dalam tahanan perbatasan Amerika Serikat dimana 2 hari sebelumnya ditangkap bersama ayahnya. Jenazah dari anak perempuan berusia 7 tahun ini telah dibawa pulang hari Minggu, 23 Desember 2018, ke Guatemala. Dengan adanya kedua kasus tewasnya 2 anak ini menjadi masalah serius yang dihadapi petugas perbatasan Amerika Serikat.

Seorang anggota partai Demokrat, Xochitl Torres Small, menyerukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan atas kematian 2 anak imigran serta menempatkan lebih banyak tenaga medis di sepanjang perbatasan. "Ini tidak bisa dimaafkan. Alih-alih segera bertindak untuk menjaga anak-anak dan kita semua aman di sepanjang perbatasan kita, pemerintahan ini memaksa pemerintah menutup dinding," ungkap pernyataan Xochitl Torres Small seperti yang dikutip dari Telegraph.

Pelapor khusus PBB bidang Hak Asasi Migrasi, Felipe Gonzalez, mengatakan pada hari Senin, 23 Desember 2018, bahwa penahanan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap anak-anak karena status imigrasi mereka melanggar ketentuan hukum internasional.

Baca Juga: Seorang Anak Perempuan Dikabarkan Tewas di Perbatasan AS-Meksiko

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya