Seorang Ilmuwan Asal Tiongkok Dipenjara 10 Tahun Karena Mencuri Beras
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington DC, IDN Times - Hukum memang benar-benar ditegakkan secara adil demi menimbulkan rasa efek jera bagi yang lainnya. Akan tetapi, di Amerika Serikat seorang ilmuwan asal Tiongkok harus meringkuk di jeruji besi hanya karena mencuri beras. Bagaimana awal ceritanya?
1. Alasannya digunakan untuk penelitian
Dilansir dari voanews.com, seorang ilmuwan asal Tiongkok yang diketahui bernama Zhang Weiqiang ini dianggap telah mencuri rahasia perusahaan dengan mencuri benih beras yang akan digunakan untuk pengembangan penelitian. Ternyata, Zhang diduga telah melakukan konspirasi penelitian dan menyimpan banyak sekali benih beras di tempat kediamannya di Amerika Serikat. Vonis 10 tahun penjara yang diterima oleh Zhang menunjukkan bahwa ini merupakan konsekuensi besar bagi siapa saja yang melakukan kejahatan seperti ini.
Zhang selama tinggal di Amerika Serikat bekerja sebagai seorang peneliti Ventria Bioscience, Junction City, Kansas. Di tempatnya bekerja, Zhang dipercaya sebagai pengembang benih beras untuk perusahaan tersebut. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang sedang melakukan pengembangan genetika padi untuk berbagai manfaat, seperti dalam hal medis.
2. Awalnya Zhang menemani petinggi perusahaan Tiongkok untuk berkunjung ke tempat pekerjaannya
Editor’s picks
Sekitar tahun 2013 lalu, Zhang menemani petinggi perusahaan dari Tiongkok untuk berkunjung ke tempat bekerjanya saat itu. Namun, setelah mereka berkunjung ke perusahaan tempat bekerjanya justru mendapati petinggi perusahaan tersebut membawa benih-benih beras di dalam koper milik mereka. Kejadian yang dilakukan oleh Zhang sendiri terjadi pada Februari 2017 lalu dan sampai saat ini baik Zhang maupun pengacaranya belum bisa memberikan komentar terkait vonis tersebut.
3. Tiongkok sudah lama sekali melarang pengembangan genetika secara komersil
Seperti yang diketahui, Tiongkok sudah lama sekali melarang pengembangan genetika secara komersil seperti biji-bijian transgenik karena perlawanan publik terhadap teknologi. Namun, tahun 2017 lalu perusahaan Tiongkok, ChemChina, telah membeli Syngenta, perusahaan benih dan agrokimia Swiss. Dengan demikian, ini merupakan tanda-tanda Tiongkok akan menjadi lebih terbuka dalam hal produksi tanaman rekayasa genetika.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat penegak hukum AS telah mendesak para eksekutif dan petugas keamanan pertanian untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan melaporkan kegiatan mencurigakan yang melibatkan produk pertanian, dengan alasan ancaman keamanan ekonomi dan nasional yang semakin besar terhadap sektor ini. Maka dari itu, pemberian hukuman 10 tahun penjara terhadap Zhang dinilai jera dalam kasus ini.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.