Sepakat Damai, Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintahan di Yerevan

Hal ini dianggap keputusan mengecewakan bagi Armenia

Yerevan, IDN Times - Sebagian besar demonstran Armenia melakukan unjuk rasa terkait perdamaian konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dengan Azerbaijan yang ditengahi oleh Rusia. Bukan tanpa alasan, para demonstran mengaku sangat kecewa dengan keputusan yang diambil pemerintah Armenia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kediaman resmi Perdana Menteri Armenia menjadi sasaran amarah publik Armenia

Dilansir dari The Guardian, sejumlah demonstran telah menyerbu gedung-gedung pemerintahan di Yerevan, Armenia ketika kemarahan para demonstran terhadap kesepakatan damai yang begitu kontroversial untuk mengakhiri perang dengan Azerbaijan terkait Nagorno-Karabakh. Sebanyak ratusan orang turun ke jalan segera setelah Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengumumkan kesepakatan yang dianggap mengecewakan publik Armenia pada hari Selasa, 10 November 2020, tengah malam waktu setempat.

Pecahan jendela kaca telah berserakan di lobi kediaman resmi Perdana Menteri Armenia. Para pengunjuk rasa telah merobek papan namanya dari pintu kantornya ketika mereka sedang meneriakkan namanya. Para demonstran juga memaksa masuk ke gedung parlemen Armenia saat keributan terjadi sambil melemparkan benda-benda yang ada di dalam gedung. 

Ketua Parlemen Armenia, Ararat Mirzoyan, menjadi korban pemukulan para demonstran yang begitu marah hingga pingsan. 

2. Pashinyan akui ini merupakan keputusan yang sangat sulit bagi dirinya serta warganya

Sepakat Damai, Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintahan di YerevanNikolai Pashinyan saat berpidato di depan publik pada Mei 2020 lalu. (Twitter.com/NikolPashinyan)

Beberapa waktu setelah pengumuman, Pashinyan mengakui bahwa ini merupakan keputusan yang sangat sulit bagi dirinya serta warga Armenia. Pihak oposisi sendiri langsung menyerukan Pashinyan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan dialihkan ke badan pemerintahan sementara. Isi perjanjian tersebut meminta pasukan Armenia untuk menyerahkan kendali atas beberapa wilayah yang dikuasainya di luar perbatasan Nagorno-Karabakh, termasuk distrik timur Agdam.

Daerah itu memiliki simbolis yang kuat bagi Azerbaijan karena kota utamanya, juga disebut Agdam, dijarah secara menyeluruh dan satu-satunya bangunan yang masih utuh adalah sebuah masjid di kota tersebut. Begitu juga pihak Armenia yang akan membalik wilayah Lachin, yang merupakan jalan utama dari Nagorno-Karabakh ke Armenia. Perjanjian tersebut menyerukan jalan, yang disebut koridor Lachin, untuk tetap terbuka dan dilindungi oleh 1.960 penjaga perdamaian Rusia.

Tak sampai di situ, perjanjian tersebut menyerukan agar jaringan transportasi dibangun melalui Armenia yang menghubungkan Azerbaijan dan Nakhcivan bagian barat, yang dikelilingi oleh Armenia, Iran, dan Turki. 

Baca Juga: Situasi Memanas, Putin dan Macron Bahas Konflik Nagorno-Karabakh

3. Jumlah korban saat peristiwa konflik Nagorno-Karabakh terjadi

Sepakat Damai, Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintahan di YerevanSalah satu bangunan yang hancur akibat konflik Nagorno-Karabakh. (Twitter.com/NikolPashinyan)

Perebutan wilayah Nagorno-Karabakh bermula terjadi pada tanggal 27 September 2020 lalu. Wilayah tersebut telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak 1994 lalu. Sebagian besar publik Armenia sejak saat itu sudah banyak kehilangan wilayah dan selama akhir pekan, pasukan Azerbaijan mengambil alih kota terbesar kedua di wilayah itu, Shusha, yang juga dikenal sebagai Shushi di Armenia.

Pihak Azerbaijan sendiri juga mengaku secara keliru menembak jatuh helikopter milik Rusia di atas wilayah Armenia yang menewaskan 2 awak saat itu. Kedua belah pihak menyangkal menargetkan warga sipil tetapi menuduh pihak lain yang melakukannya. Pihak otoritas Nagarno-Karabakh mengatakan hampir sebanyak 1.200 pasukan pertahanannya tewas dalam konflik tersebut dan ada juga warga sipil yang tewas dan terluka.

Pihak Azerbaijan sendiri belum merilis secara resmi data korban tetapi mengatakan lebih dari 80 warga sipil telah tewas dalam pertempuran tersebut, termasuk 21 warga diantaranya dalam serangan rudal di kota Barda pada bulan Oktober 2020 lalu. Presiden Rusia, Vladimir Putin, di bulan Oktober 2020 mengatakan hampir sekitar 5.000 orang tewas dalam konflik tersebut.

4. Adanya keterlibatan Turki dalam membujuk Azerbaijan dalam menerima kesepakatan ini

Sepakat Damai, Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintahan di YerevanMomen di mana pertemuan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, beberapa waktu lalu. (Twitter.com/e_fragkos)

Adanya keterlibatan Turki dalam membujuk Azerbaijan dalam menerima kesepakatan ini meski tidak disebutkan apa isi perjanjian tersebut. Meski demikian, Turki tetap menjadi pemain kunci dalm 6 minggu pertempuran serta penerimaan manfaat dari kesepakatan damai antara Armenia dengan Azerbaijan. Berdasarkan perjanjian perdamaian, Turki akan mendapatkan koridor transportasi langsung melalui wilayah Armenia ke bagian utara Azerbaijan dan Laut Kaspia, menghubungkannya dengan Asia Tengah dan beberapa jalan di wilayah Tiongkok.

Meskipun Rusia akan mengontrol jalan tersebut, barang-barang dari Turki dan Tiongkok tetap bisa melewatinya. Di satu sisi, resolusi militer di wilayah Nagorno-Karabakh mungkin selalu tak terhindarkan. Azerbaijan, yang dikenal dengan negara kaya akan minyak, tumbuh lebih percaya diri dan frustrasi mereka tak terhindarkan dengan proses perdamaian yang berlarut-larut. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah ketegasan Turki yang menunjukkan kesediaannya untuk menggunakan kekuatan dan memberikan dukungan militer kepada Azerbaijan. Hal inilah yang membuat Turki mempengaruhi Azerbaijan dalam menerima perjanjian damai tersebut.

Baca Juga: Azerbaijan Umumkan Kemenangan Bersejarah di Nagorno-Karabakh

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya