Serangan ISIS: 180 Orang Lebih Terjebak di Hotel Mozambik

Kelompok ISIS memulai serangan sejak beberapa hari lalu

Maputo, IDN Times - Serangan kelompok ISIS di Mozambik telah menyebabkan sebanyak lebih dari 180 orang terjebak di salah satu hotel yang ada di Mozambik. Kelompok ekstremis tersebut telah melakukan serangan sejak hari Rabu, 24 Maret 2021, lalu. Bagaimana situasi di Mozambik saat ini?

1. Mereka telah terjebak selama 3 hari terakhir di bawah pengepungan kelompok ISIS

Serangan ISIS: 180 Orang Lebih Terjebak di Hotel MozambikTempat para korban yang terjebak di hotel selama kelompok ISIS menyerang Mozambik. (Twitter.com/Jasminechic00)

Dilansir dari Aljazeera.com, lebih dari 180 orang, termasuk pekerja asing, terperangkap di dalam hotel di salah satu kota bagian utara Mozambik di bawah pengepungan selama 3 hari terakhir oleh pejuang kelompok ISIS. Menurut saksi mata dan kelompok HAM, beberapa orang diantaranya dikabarkan tewas setelah mengalami serangan di Palma dekat lokasi gas alam cair (LNG) di Provinsi Cabo Delgado, Mozambik.

Perusahaan raksasa minyak asal Prancis, Total, adalah investor utama dalam proyek senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp288,3 triliun, yang merupakan terbesar di Afrika, dengan 6 perusahaan lainnya termasuk ExxonMobil yang terlibat di area tersebut. Kelompok HAM, Human Rights Watch, mengatakan pada hari Jumat, 26 Maret 2021, waktu setempat bahwa beberapa saksi mata melihat mayat-mayat di jalan sekitar dan para warga melarikan diri setelah pejuang dari kelompok Al-Shabab menembak secara membabi buta ke arah warga sekitar serta beberapa bangunan.

2. Pemerintah Mozambik telah meluncurkan pasukan militernya sejak hari Kamis, 25 Maret 2021, lalu

Serangan ISIS: 180 Orang Lebih Terjebak di Hotel MozambikKantor pemerintahan kota Mocimboa da Praia, Mozambik. (Twitter.com/Jasminechic00)

Pemerintah Mozambik mengatakan para pasukan militernya telah melancarkan serangan untuk mengusir para pejuang kelompok ekstremis dari wilayahnya di pusat proyek gas besar. Seorang pekerja di perusahaan tersebut mengatakan hampir semua kota hancur dan banyak orang tewas di sekitar, meski pada akhirnya dia berhasil diselamatkan ke wilayah Afungi. Dia juga tidak memberikan rincian kewarganegaraan para korban tewas tersebut.

Pekerja lain dari sebuah perusahaan yang disubkontrak oleh perusahaan energi Total mengatakan helikopter terbang di atas hotel pada hari Jumat, 26 Maret 2021, pagi waktu setempat yang mencoba menemukan koridor untuk menyelamatkan sekitar 180 orang yang terperangkap di hotel. Tetapi sampai malam tiba waktu setempat, banyak orang tetap berada di tempat itu sementara para militan berusaha mencoba untuk maju menuju hotel mereka. Kelompok militan yang terafiliasi dengan kelompok ISIS telah menyerbu desa dan kota di seluruh provinsi yang ada di Mozambik, dengan menyebabkan hampir 700 ribu warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Kelompok ISIS Bunuh 11 Pekerja Tambang Pakistan

3. Seorang peneliti di Mozambik mengatakan kekayaan mineral yang sangat besar telah dieksploitasi oleh segelintir orang elit

Serangan ISIS: 180 Orang Lebih Terjebak di Hotel MozambikWilayah tempat penyerangan kelompok ISIS di Mozambik. (Twitter.com/Jasminechic00)

Seorang peneliti di Mozambik bernama Joseph Hanlon mengatakan bahwa kekayaan mineral yang sangat besar di wilayah tersebut telah dieksploitasi oleh segelintir orang elit dengan mayoritas warga setempat tidak memperoleh keuntungan, yang mengarah kepada pemberontakan. Menurutnya, ini merupakan ancaman serius serta salah satu alasan mengapa serangan di wilayah Palma begitu penting karena ini adalah saat terdekat mereka dengan proyek gas dalam skala besar. Ada lebih dari 100 pemberontak dan terorganisir dengan baik serta terkoordinasi dengan baik.

Dia menambahkan bahwa laporan tersebut menunjukkan para penyerang menarik diri dari wilayah Palma, tetapi tidak sebelum merampok dua bank dan menguasai kota selama sehari. Wilayah Palma terletak lebih dari 1.800 km timur laut Maputo di Provinsi Cabo Delgado yang kaya akan gas, tempat pihak berwenang bergulat dengan pemberontakan brutal sejak tahun 2017 lalu. Berdasarkan data dari sebuah lembaga Amerika Serikat bernama Armed Conflict Location & Event Data Project, kekerasan yang terjadi di Mozambik setidaknya telah menewaskan sedikitnya 2.600 orang.

Baca Juga: Dibunuh ISIS, Ratusan Umat Syiah Bantu Kuburkan 11 Korban

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya