Sergio Mattarella Resmi Kembali Terpilih sebagai Presiden Italia

Kabar tersebut dinilai PM Italia sebagai berita baik

Roma, IDN Times - Sergio Mattarella kembali terpilih sebagai Presiden Italia untuk masa jabatan kedua pada Sabtu (29/1/2022) waktu setempat. Mattarella kembali terpilih setelah putaran ke-8 pemungutan suara yang paling menegangkan di Parlemen Italia.

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, menyebut terpilihnya Mattarella sebagai presiden ini merupakan kabar baik untuk Italia.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Italia atas keputusannya untuk mengikuti keinginan Parlemen Italia yang sangat kuat untuk memilihnya kembali untuk masa jabatan kedua," ungkap pernyataan dari Perdana Menteri Italia yang dilansir dari BBC.

Mattarella telah kembali terpilih untuk menjabat sebagai Presiden Italia dalam masa jabatan kedua setelah partai-partai koalisi gagal menyepakati calon untuk jabatan tersebut.

Baca Juga: Indonesia dan Italia Pimpin Gugus Tugas Keuangan-Kesehatan G20

1. Mattarella sempat ingin meninggalkan jabatan presiden dan tidak maju lagi

Presiden berusia 80 tahun itu muncul sebagai calon paling populer dalam pemungutan suara selama enam hari yang menegangkan di Roma, Italia. Dia secara resmi terpilih setelah melalui putaran ke-8 pemungutan suara.

Presiden Italia dipilih melalui pemungutan suara rahasia di lembaga Pemilu yang terdiri dari 1.009 pejabat senator, anggota parlemen, dan beberapa delegasi regional, dengan calon pertama yang menerima dua pertiga suara mayoritas dinyatakan menang. Dalam pemungutan suara kali ini, petahana berhasil memperoleh 759 suara.

Sebelumnya, dia telah menyatakan keinginan untuk meninggalkan kantor Kepresidenan Italia, tetapi sumber setempat menyebut Perdana Menteri Italia telah meyakinkan dia untuk tetap menjaga stabilitas ltalia.

Berbicara usai pemungutan suara pada Sabtu malam waktu setempat, Mattarella mengatakan bahwa dia merasakan ada rasa tanggung jawab untuk tetap menjabat mengingat tantangan kesehatan dan ekonomi yang dihadapi Italia. Mantan hakim Mahkamah Konstitusi Italia ini juga menambahkan kewajiban terhadap bangsa harus di atas pilihan pribadinya sendiri.

Baca Juga: Presiden Jair Bolsonaro Dapat Status Penduduk di Kota Italia

2. Mattarella dianggap titik keseimbangan untuk Jabatan Presiden yang sebagian besar perannya seremonial

Koordinator Nasional untuk Partai Forza Italia kanan-tengah, Antonio Tajani, mengatakan
bahwa dukungan untuk Mattarella adalah satu-satunya proposisi yang disetujui oleh
sebagian besar anggota parlemen.

"Mattarella telah melakukan fungsinya dengan sempurna. Dengan tidak adanya kesepakatan politik tentang orang lain, benar bahwa titik keseimbangan masih terletak pada dia," ungkap pernyataan dari Antonio Tajani yang dilansir dari BBC.

Tidak jelas apakah Mattarella bermaksud untuk menjalani masa jabatan selama 7 tahun
penuh. Beberapa pihak menyarankan bahwa ia dapat hengkang dari jabatannya untuk
mengizinkan Draghi menggantikannya setelah Pemilu Italia pada 2023 ini.

Jabatan Presiden Italia sebagian besar merupakan peran seremonial. Meski demikian, kekuasaan untuk membubarkan parlemen, memilih Perdana Menteri baru, serta menolak mandat untuk koalisi lemah, berarti mengambil kekuasaan besar selama masa krisis politik.

Para pendukung Draghi sendiri lebih menginginkan Draghi terpilih sebagai Presiden serta
berharap pengaruhnya yang besar. Meski dalam peran kepresidenan yang bersifat seremonial, akan memberikan stabilitas Italia di luar Pemilu yanhg dijadwalkan berikutnya di negara itu.

Tetapi bagi mereka, terpilihnya kembali Mattarella merupakan pilihan terbaik kedua karena membekukan situasi politik saat ini serta memungkinan Draghi bisa naik ke Istana Presiden Italia ke depannya.

3. Hubungan antara partai-partai koalisi yang berkuasa saat ini dilanda kurang baik selama proses pemilihan 

Sergio Mattarella Resmi Kembali Terpilih sebagai Presiden ItaliaSergio Mattarella (kanan) kembali terpilih sebagai Presiden Italia untuk kedua kalinya pada Sabtu, 29 Januari 2022, waktu setempat. (Twitter.com/Quirinale)

Hubungan antara beberapa partai dalam koalisi yang berkuasa dalam keadaan kurang baik selama proses pemilihan. Koalisi saling tuding atas kegagalan untuk menemukan sosok figur konsensus.

Koalisi Draghi mencakup partai-partai utama kiri-tengah dan kanan-tengah serta Partai
Liga sayap kanan, gerakan Bintang 5 yang dulu antikemapanan, serta sejumlah partai
kecil. Di sayap kanan, Partai Liga dan Partai Forza Italia pada akhirnya menerima
seruan agar Mattrella melanjutkan jabatannya.

Sementara sekutu mereka Brothers of Italy, yang belum bergabung dengan mereka dalam pemerintahan, mengecam manuver di belakang layar.

"Parlemen telah menunjukkan itu tidak cocok untuk orang Italia," ungkap penjelasan dari
pemimpin Brothers of Italy, Giorgia Meloni, yang dilansir dari Reuters.com.

Dia menuduh sekutunya itu menukar kursi kepresidenan untuk memastikan jabatan pemerintahan tidak berubah sampai legislatif berakhir pada 2023 ini. Menurutnya, blok
konservatif perlu didirikan kembali.

Pemimpin Partai Demokrat Italia, Enrico Letta, mengtakan lanskap politik telah berubah dan beberapa pengamat politik memperkirakan perubahan dalam tim kabinet Draghi dalam waktu dekat.

Bahkan sebelum kesepakatan di antara para pemimpin mereka, anggota parlemen semakin memberikan dukungan kepada Mattarella dalam pemungutan suara harian, dengan penghitungannya meningkat menjadi 387 suara pada putaran ke-7.

Pada akhirnya, Mattarella memperoleh 759 suara, 94 suara lebih banyak dari pada periode
pertamanya pada tahun 2015 lalu serta penghitungan tertinggi kedua untuk setiap jabatan
Presiedn Italia setelah Sandro Pertini, Presiden Italia periode 1978-1985 lalu.

Baca Juga: Persembunyian Bos Mafia Italia Terungkap Gegara Google Street View

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya