Akhirnya! Swiss Tak Lagi Paksa Tentara Perempuan Pakai Dalaman Pria

Hal ini demi merekrut tentara perempuan lebih banyak

Bern, IDN Times - Pemerintah Swiss akhirnya memutuskan untuk mengizinkan para tentara perempuan untuk mengenakan pakaian dalam perempuan. Hal ini bertujuan untuk merekrut tentara perempuan lebih banyak ke depannya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Selama ini, mereka hanya diwajibkan untuk mengenakan pakaian dalam pria yang longgar

Akhirnya! Swiss Tak Lagi Paksa Tentara Perempuan Pakai Dalaman PriaBendera Swiss. (Pixabay.com/JonHoefer)

Dilansir dari The Guardian, pihak Angkatan Bersenjata Swiss telah mengambil langkah besar dengan mengizinkan para tentara perempuan mengenakan pakaian dalam perempuan. Selama ini, semua rekrutan tentara perempuan diberikan pakaian pria yang longgar, bahkan seringkali dalam ukuran yang besar. Uji coba tersebut akan dimulai pada bulan April 2021 ini dan para tentara perempuan di Swiss diberikan dua set pakaian dalam perempuan, di mana satu untuk dikenakan musim hangat dan satu lagi dikenakan untuk musim dingin.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Swiss, Kaj-Gunner Sievert, mengatakan bahwa seragam generasi lama tidak cukup disesuaikan dengan kebutuhan khusus perempuan. Pakaian dan aksesori lainnya, termasuk pakaian tempur, ransel, dan rompi pelindung saat ini sedang dievaluasi ulang.

2. Menteri Pertahanan Swiss menyambut baik keputusan tersebut

Akhirnya! Swiss Tak Lagi Paksa Tentara Perempuan Pakai Dalaman PriaIlustrasi pasukan tentara wanita. (Pixabay.com/dimitrisvetsikas1969)

Menteri Pertahanan Swiss, Viola Amherd, menyambut baik langkah tersebut dengan mengatakan kompatibilitas perlu ditingkatkan. Perempuan dan pria di Angkatan Bersenjata Swiss memiliki tugas yang sama sejak tahun 2004 lalu. Seorang tentara perempuan Swiss yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa pakaian dalam membuat perbedaan apakah anda harus merangkak di lantai dengan 27 kilogram bagasi atau duduk diam di kursi kantor.

Menurut anggota Dewan Nasional Swiss, Marianne Binder, pakaian pria memang didesain untuk laki-laki, tetapi kalau ketentaraan memang ingin tampil lebih feminim, diperlukan sebuah tindakan yang tepat. Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan ini diharapkan bisa mendorong lebih banyak perempuan untuk mendaftar bergabung dengan Angkatan Bersenjata Swiss.

Baca Juga: Positif! Hubungan Dagang RI-Swiss akan Meningkat dengan IE-CEPA

3. Pimpinan Angkatan Bersenjata Swiss mengatakan pada tahun 2030 diharapkan bisa mencapai 10 persen jumlah perempuan ikut serta dalam militer

Akhirnya! Swiss Tak Lagi Paksa Tentara Perempuan Pakai Dalaman PriaIlustrasi pasukan tentara wanita. (Pixabay.com/dimitrisvetsikas1969)

Pada akhir Juli 2020 lalu, pimpinan Angkatan Bersenjata Swiss, Thomas Sussli, mengatakan bahwa dia ingin meningkatkan jumlah keikutsertaan perempuan sebagai tentara Swiss yang dari saat ini hanya mencapai 0,8 persen menjadi 10 persen pada tahun 2030 ini. Tentara sudah melakukan banyak hal untuk mengintegrasikan perempuan tetapi tidak memiliki strategi keseluruhan dan pihaknya sedang menyusun berbagai kebijakan.

Menurutnya, salah menjadikan perempuan sebagai solusi untuk kurangnya rekrutan tentara yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Dalam pengalamannya, perempuan di militer sangat termotivasi dan terlibat serta mereka sering membawa cara berpikir yang segar. Sussli mengatakan masalah gender hanyalah sebuah aspek, tetapi tujuannya adalah memiliki tentara Swiss yang terbuka untuk semua orang yang ingin bergabung. 

Ia juga mengatakan tak menutup kemungkinan bisa menerima orang-orang asing untuk menjadi tentara Swiss. Saat ini, konstitusi yang berlaku di Swiss melarang orang asing karena harus memiliki status kewarganegaraan Swiss untuk dinas militer, tetapi ini mungkin akan ditinjau kembali di beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Swiss Larang Penggunaan Burka di Tempat Umum

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Yudha

Berita Terkini Lainnya