Terlibat Spionase, Perusahaan China Unicom Dilarang Beroperasi di AS

Sejumlah perusahaan telekomunikasi China di AS diawasi ketat

Jakarta, IDN Times - Perusahaan telekomunikasi asal China, Unicom, dilarang beroperasi di Amerika Serikat (AS), karena alasan keamanan nasional serta indikasi spionase yang signifikan. Hal itu diputuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat pada Kamis (27/1/2022) waktu setempat.

Dilansir dari BBC, FCC telah mendapatkan suara bulat untuk mencabut otorisasi bagi unit perusahaan Unicom di Amerika untuk beroperasi. Perusahaan harus berhenti menyediakan layanan telekomunikasi di AS dalam waktu 60 hari.

Keputusan itu menandai langkah terbaru regulator telekomunikasi untuk mengunci jaringan AS dari ancaman risiko spionase China. Ancaman ini mulai disoroti oleh pejabat keamanan nasional beberapa tahun lalu, seiring penyebaran peralatan jaringan murah yang diproduksi di China di jaringan nirkabel kecil dan pedesaan.

Baca Juga: 4 Sebab Pertumbuhan Ekonomi China Bisa Cemerlang di 2022

1. Ketua FCC sebut banyak bukti soal pelanggaran keamanan nasional

Kepala FCC, Jessica Rosenworcel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya memiliki banyak bukti. Dengan itu, kekhawatiran kian berkembang bahwa operator milik negara China menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan jaringan telekomunikasi di AS.

Sementara itu, perusahaan Unicom mengatakan unit di AS miliknya memiliki
catatan yang baik dalam mematuhi undang-undang dan peraturan di AS yang relevan serta menyediakan layanan dan solusi telekomunikasi sebagai mitra yang dapat diandalkan dari pelanggannya dalam 2 dekade terakhir.

"China Unicom (Hong Kong) Limited akan mengikuti perkembangan situasi," ungkap
pernyataan tambahan dari perusahaan Unicom yang dilansir dari BBC.

Pihak Kedutaan Besar China di AS belum memberikan komentar terkait hal ini. 

2. Selain itu, FCC juga memulai proses tindakan serupa terhadap dua perusahaan asal China lainnya 

FCC juga telah memulai proses tindakan serupa terhadap dua perusahaan telekomunikasi
asal China lainnya, Pacific Networks Corp. dan ComNet (USA) LLC.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kongres AS telah menginstruksikan FCC untuk memulai
program mengamankan jaringan telekomunikasi AS. Ini untuk mencegah kekhawatiran para ahli tentang kemungkinan perusahaan telekomunikasi asing atau pejabat China dapat memantau secara langsung komunikasi sensitif di AS.

FCC juga telah memberikan sanksi kepada perusahaan seperti Huawei dan ZTE sehubungan dengan kekhawatiran bipartisan tersebut.

Pada Oktober 2021 lalu, FCC juga melarang perusahaan asal China lainnya, Telecom, untuk beroperasi di AS karena masalah keamanan nasional. Saat itu, FCC menemukan bahwa Telecom tunduk pada eksploitasi, pengaruh, dan kontrol oleh pemerintah China. Selain itu juga kemungkinan besar mereka dipaksa untuk mematuhi permintaan pemerintah China tanpa prosedur hukum yang memadai yang tunduk pada pengawasan yudisial independen.

3. Itu semua berawal dari kebijakan Donald Trump, yang memindahkan masalah ini ke agenda politik dan diplomatik

Terlibat Spionase, Perusahaan China Unicom Dilarang Beroperasi di ASHubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. (Pixabay.com/Henrix_photos)

Persoalan ini berawal saat mantan Presiden AS, Donald Trump, memindahkan masalah ini ke puncak agenda politik dan diplomatik pada 2019. Kala itu, ia mengumumkan keadaan darurat nasional untuk melarang teknologi dari musuh asing serta membuat perusahaan telekomunikasi China, Huawei, melakukan kontrol ekspor yang ketat.

Pada Mei 2019 lalu, FCC melarang perusahaan telekomunikasi milik negara China lainnya,
China Mobile, untuk menyediakan layanan AS. Trump kemudian berhasil menekan sekutu AS seperti Inggris dan Australia untuk mengikuti dan melarang Huawei dari jaringan 5G mereka.

Komisaris FCC, Brendan Carr, yang merupakan anggota Partai Republik, mengatakan
regulator harus tetap waspada terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh China.

Senator AS, Rob Portman dan Tom Carper, yang mengeluarkan laporan pada 2020 lalu tentang operasi AS dari perusahaan telekomunikasi China, memuji keputusan FCC dalam pernyataan bersama yang mengutip risiko keamanan dan penegakan hukum nasional yang substansial dan serius.

Pada November 2021 lalu, Presiden AS, Joe Biden, menandatangani undang-undang yang
menghentikan perusahaan yang dinilai sebagai ancaman keamanan untuk menerima lisensi peralatan telekomunikasi baru. Di bawah Secure Equipment Act (Undang-Undang Keamanan Peralatan), FCC seharusnya tidak lagi meninjau aplikasi dari perusahaan yang dianggap sebagai ancaman.

Pada bulan yang sama, pemerintah AS menambah selusin lebih perusahaan China ke daftar perdagangan terbatasnya, dengan alasan keamanan nasioal dan masalah kebijakan luar negeri. AS mengatakan bahwa beberapa perusahaan membantu mengembangkan program komputasi kuantum militer China.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya