Tidak Terima Oposisi Ditangkap, PM Georgia Mundur dari Jabatannya

Langkah tersebut mendorong seruang digelarnya Pemilu awal

Tblisi, IDN Times - Tidak terima atas perintah pengadilan Georgia dengan menangkap politisi oposisi, Perdana Menteri Georgia, Giorgi Gakharia, resmi mundur dari jabatannya pada hari Kamis, 18 Februari 2021, waktu setempat. Langkah yang diambil oleh Gakharia mendorong seruan digelarnya Pemilu Georgia lebih awal. Bagaimana awal ceritanya?

1. Penahanan Nika Melia dapat menimbulkan perpecahan politik

Tidak Terima Oposisi Ditangkap, PM Georgia Mundur dari JabatannyaPerdana Menteri Georgia, Giorgia Gakharia, resmi mundur dari jabatannya pada hari Kamis, 18 Februari 2021, waktu setempat. (Twitter.com/GakhariaGiorgi)

Dilansir dari Aljazeera.com, Gakharia mengumumkan pengunduran diri lantaran tidak terima dengan timnya sendiri atas keputusan pengadilan sehari sebelumnya dengan menangkap ketua partai oposisi United National Movement (UNM), Nika Melia. Ia juga mengatakan penahanan Melia dapat mengancam akan memicu perpecahan politik di Georgia.

Partai dari Gakharia, Georgian Dream, mengatakan telah memilih Menteri Pertahanan Georgia, Irakli Garibashvili, untuk memimpin sementara sebagai Perdana Menteri Georgia. Sebelumnya, Garibashvili juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Georgia di tahun 2013 hingga 2015 lalu dan dengan pengalamannya sebagai Perdana Menteri diharapkan mampu menstabilkan kondisi politik di Georgia.

2. Pengadilan memerintahkan menangkap Melia karena gagal membayar kenaikan biaya jaminan

Tidak Terima Oposisi Ditangkap, PM Georgia Mundur dari JabatannyaKetua partai United National Movement (UNM) Georgia, Nika Melia. (Twitter.com/GTsereteli)

Awal pekan ini, pengadilan Tblisi telah memerintahkan agar menangkap Melia karena dianggap gagal membayar kenaikan biaya jaminan. Melia mengatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari penindasan yang sedang berlangsung terhadap pihak oposisi. Jika nantinya terbukti bersalah, Melia akan menghadapi ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Para pemimpin dari hampir semua partai oposisi di Georgia telah berkumpul sejak hari Rabu, 17 Februari 2021, lalu di markas besar partai UNM di Tblisi, Georgia, yang bersumpah akan menghalangi para petugas polisi jika mereka bergerak untuk menangkap Melia. Pihak Kementerian Dalam Negeri Georgia pada akhirnya penangkapan Melia untuk sementara ditunda setelah Gakharia mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya.

Baca Juga: Oposisi Georgia Tolak Hasil Pemilu yang Dimenangkan Partai Penguasa

3. Kasus terhadap Melia berawal sejak tahun 2019 lalu

Tidak Terima Oposisi Ditangkap, PM Georgia Mundur dari JabatannyaKetua partai United National Movement (UNM) Georgia, Nika Melia. (Twitter.com/OCMediaorg)

Kasus terhadap Melia berawal pada tahun 2019 lalu di mana ribuan demonstran saat itu berusaha menyerbu parlemen Georgia setelah seorang anggota parlemen Rusia mengambil kursi Ketua Parlemen Georgia dan memberikan pidato dengan menggunakan bahasa Rusia. Polisi anti huru hara berusaha mencegah mereka memasuki gerbang, akan tetapi menyebabkan ratusan orang mengalami luka-luka. Peristiwa itu menyalakan kembali kemarahan atas kehadiran Rusia di Georgia, hampir satu dekade setelah perang di wilayah Ossetia Selatan yang memisahkan diri.

Selain itu, pada bulan Oktober 2020 lalu, partai Georgian Dream memenangkan Pemilu Parlemen, akan tetapi pihak oposisi menuding adanya kecurangan serta dirusak dengan berbagai pelanggaran. Kelompok HAM dan pengamat politik internasional juga menyatakan prihatin atas ketidakberesan penyelenggaran Pemilu Parlemen Georgia saat itu. Melia sendiri menyatakan untuk menyerukan kembali digelarnya Pemilu Parlemen Georgia dan semua partai oposisi di Georgia telah menolak untuk mengambil mandat mereka di periode baru.

Baca Juga: Oposisi Georgia Tolak Hasil Pemilu yang Dimenangkan Partai Penguasa

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya