Tingkat Kematian Bayi Meningkat, PM Irlandia Minta Maaf

Ini merupakan sejarah kelam sekaligus memalukan di Irlandia

Dublin, IDN Times - Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, meminta maaf atas tingkat kematian bayi yang semakin mengerikan dalam beberapa bulan terakhir ini di panti asuhan. Tingkat kematian bayi tersebut dianggap sebagai sejarah paling kelam dan memalukan dalam sejarah Irlandia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak berwenang setempat sedang menyelidiki sekitar 9.000 kasus kematian di 18 institusi

Tingkat Kematian Bayi Meningkat, PM Irlandia Minta MaafPerdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, meminta maaf kepada publik atas tingkat kematian bayi yang semakin memprihatinkan. (Twitter.com/merrionstreet)

Dilansir dari BBC, pemerintah Irlandia akhirnya meminta maaf kepada publik menyusul pihak berwenang telah menemukan tingkat kematian bayi yang semakin mengerikan di panti asuhan di Irlandia, yang telah didirikan pada abad ke-19 dan ke-20. Tempat tersebut selama ini menampung para bayi yang berasal dari wanita yang hamil di luar nikah. Sekitar 9.000 kasus kematian bayi di 18 institusi tengah diselidiki oleh pihak berwenang setempat.

Pemerintah Irlandia mengatakan laporan tersebut mengungkapkan Irlandia memiliki budaya misoginis yang menyesakkan, menindas, dan bertindak brutal. Martin mengatakan sebagai bangsa Irlandia, pihaknya harus menghadapi kebenaran masa lalu Irlandia sepenuhnya. Lembaga yang menyelidiki kasus ini tengah memeriksa rumah tersebut menemukan bahwa jumlah anak yang meninggal sekitar 15 persen dari semua yang lahir di panti asuhan tersebut.

Ada sekitar 56.000 ibu yang belum menikah dan 57.000 anak di panti tengah diselidiki oleh lembaga terkait. Jumlah penerimaan bayi terbesar pada era 1960 hingga awal 1970an dan sebagian besar anak yang lahir di panti asuhan itu telah diadopsi atau dibawa ke panti asuhan yang dikelola oleh para biarawati Katolik. Laporan itu mengatakan para wanita dan anak-anak seharusnya tidak berada di panti asuhan dan banyak wanita yang mengalami pelecehan seksual.

2. Lembaga investigasi yang menyelidiki kasus ini menuduh beberapa anak digunakan sebagai kelinci percobaan dalam uji coba vaksin

Tingkat Kematian Bayi Meningkat, PM Irlandia Minta MaafIlustrasi seorang ayah dengan bayinya. (Pixabay.com/skalekar1992)

Lembaga investigasi yang menyelidiki kasus ini menuding panti asuhan menggunakan beberapa anak untuk dijadikan sebagai "kelinci percobaan" dalam uji coba vaksin tanpa adanya persetujuan orang tua untuk partisipasi mereka. Laporan tersebut mengidentifikasi 7 kegiatan uji coba vaksin semacam itu yang melibatkan anak-anak, yang berlangsung sejak tahun 1934 hingga 1973. Salah seorang mantan penghuni panti asuhan mengatakan dia juga pernah digunakan sebagai "kelinci percobaan" untuk vaksin di sebuah panti asuhan di Cork, Irlandia, sebelum diadopsi oleh sebuah keluarga di Philadelphia, Amerika Serikat, pada tahun 1961.

Dalam laporan tersebut mengatakan bahwa persetujuan tidak diperoleh dari ibu anak atau wali mereka serta izin yang diperlukan tidak tersedia selama persidangan berlangsung. Panti asuhan yang menampung wanita, beberapa diantaranya berusia 12 tahun, yang hamil di luar nikah merupakan hal yang tabu di negara konservatif serta dipandang sebagai upaya untuk melestarikan citra Katolik yang taat di Irlandia. 

Baca Juga: Irlandia Denda Twitter Terkait Pelanggaran Data Privasi Pengguna

3. Seorang sejarawan mengkritik cara penyampaian yang dilakukan oleh pemerintah Irlandia kepada para penghuni panti

Tingkat Kematian Bayi Meningkat, PM Irlandia Minta MaafSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Irlandia. (Pixabay.com/NakNakNak)

Sejarawan Irlandia, Catherine Corless, mengatakan telah menemukan 796 anak telah dikuburkan di panti asuhan. Dalam laporan sementara, pihak lembaga penyelidikan menemukan bahwa beberapa bayi dikubur di 20 ruang di dalam tangki pembuangan limbah yang lebih besar. Berbicara setelah publikasi laporan akhir, Corless mengatakan bagaimana pemerintah Irlandia menyampaikannya kepada para penghuni panti asuhan.

Seorang mantan penghuni panti asuhan bernama Annette McKay, yang telah diadopsi oleh keluarga di Tuam, Irlandia ketika berusia 17 tahun, percaya bahwa kakak perempuannya merupakan salah satu orang yang dimakamkan di sana. Dia selalu berharap bahwa jenazah saudara perempuannya dapat digali dan diidentifikasi, sementara laporan tersebut berbicara tentang proses pemakaman yang terhormat. 

Lembaga penyelidikan mengatakan bahwa pihaknya menemukan sangat sedikit bukti bahwa anak-anak diambil secara paksa dari masing-masing ibu kandungnya. Pihaknya melanjutkan bahwa ia menerima para ibu kandung tidak punya banyak pilihan tetapi itu tidak sama dengan adopsi paksa. Laporan tersebut memuat keterangan saksi dari para wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui anak mereka diadopsi.

Baca Juga: Duh, Irlandia Tarik Lebih Dari 50 produk Sanitasi di Berbagai Sekolah!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya