Tiongkok Rilis Draf Ringkasan Repelita ke-14

Ini dilakukan demi ambisi mencapai nol emisi pada tahun 2060

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok akhirnya merilis draf ringkasan pembangunan Rencana Lima Tahun yang ke-14 pada hari Jumat, 5 Maret 2021, waktu setempat. Ini dilakukan demi ambisi untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Dalam jangka panjang, Tiongkok menyatakan komitmen yang kuat terhadap aksi iklim

Tiongkok Rilis Draf Ringkasan Repelita ke-14Ilustrasi polusi udara. (Pixabay.com/stevepb)

Dilansir dari The Guardian, Tiongkok telah menetapkan draf ringkasan Rencana Lima Tahun ke-14 yang dapat menyebabkan peningkatan yang kuat dalam emisi gas rumah kaca jika tindakan lebih lanjut tidak diambil untuk memenuhi tujuan jangka panjang tersebut. Dalam jangka panjang, Tiongkok telah menyatakan komitmen yang kuat terhadap aksi iklim. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengejutkan dunia pada bulan September 2020 lalu ketika dia mengumumkan bahwa Tiongkok akan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 ini.

Ilmuwan iklim telah meminta negara-negara untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2050 ini, tetapi itu masih merupakan langkah maju yang signifikan bagi Tiongkok, untuk pertama kalinya negara membuat komitmen formal dalam mengurangi emisi. Tak sampai di situ, orang nomor satu di Tiongkok ini juga memastikan bahwa keluaran gas karbon dioksida mencapai puncaknya sebelum tahun 2030 ini.

Tiongkok akan mengurangi gas intensitas emisi, jumlah gas karbon dioksida yang dihasilkan per unit PDB, sebesar 18 persen selama periode tahun 2021 hingga 2025 ini, tetapi target ini sejalan dengan tren sebelumnya, serta dapat meningkatkan emisi terus meningkat sebesar 1 persen dalam setahun atau lebih. Energi bahan bakar non-fosil ditargetkan untuk mencapai 20 persen dari bauran energi Tiongkok, yang menyisakan banyak ruang untuk perluasan lebih lanjut industri batu bara negara tersebut. 

2. Menurut Kepala Ekonom dari Pusat Penelitian Lingkungan Draworld, rencana yang disajikan tampaknya tidak memiliki harapan

Tiongkok Rilis Draf Ringkasan Repelita ke-14Ilustrasi polusi udara. (Pixabay.com/SD-Pictures)

Menurut Kepala Ekonom dari Pusat Penelitian Lingkungan Draworld, Zhang Shuwei, mengatakan sebagai Rencana Lima Tahun pertama setelah Tiongkok berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 ini, Rencana Lima Tahun ke-14 diharapkan menunjukkan ambisi iklim yang kuat. Namun, rancangan rencana yang disajikan tampaknya tidak memenuhi harapan. Ia juga menambahkan komunitas internasional mengharapkan kebijakan iklim Tiongkok untuk melompat, tetapi pada kenyataannya masih merangkak.

Tidak seperti biasanya, Rencana Lima Tahun ini tidak menetapkan target PDB untuk seluruh periode 5 tahun, tetapi memungkinkan untuk target tahunan, dengan yang pertama untuk tahun ini menargetkan pertumbuhan sekitar 6 persen. Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih mengatakan bahwa ditambah dengan target intensitas emisi, hal ini dapat memungkinkan laju pertumbuhan emisi Tiongkok lebih cepat, daripada melambat seperti yang diperlukan.

Namun, masih ada ruang bagi Tiongkok untuk menyempurnakan rencana dengan lebih detail tentang cara meningkatkan pembangkit energi bersih, mendorong industri untuk mengurangi emisi, serta mengadopsi target jangka pendek yang lebih ketat pada emisi gas rumah kaca. Rencana sektoral dan detail lainnya akan menyusul pada akhir tahun 2021 ini.

Baca Juga: Anggaran Pertahanan Tiongkok Melonjak 6,8 Persen di Tengah Pandemik

3. Direktur Riset untuk Kontrak Berjangka di Chatham House menilai Rencana Lima Tahun ini harus dijadikan sebagai titik awal

Tiongkok Rilis Draf Ringkasan Repelita ke-14Ilustrasi penghijauan. (Pixabay.com/Free-Photos)

Direktur Riset untuk Kontrak Berjangka di Chatham House, Bernice Lee, mengatakan Rencana Lima Tahun harus dilihat sebagai titik awal, di mana Xi telah mempertaruhkan modal politik dan masa depannya untuk mewujudkan pertumbuhan hijau dan rendah karbon di dalam negeri, serta reputasi internasionalnya pada aksi iklim yang cepat. Ia juga menilai arah perjalanannyaj jelas meski masih singkat secara spesifik. Pengumuman tersebut hanyalah permulaan secara maraton, bukan lari cepat, namun akan ada banyak hal yang bisa dimainkan dalam beberapa bulan ke depan.

Yang masih akan datang adalah rencana nasional Tiongkok di bawah Perjanjian Iklim Paris. Pada bulan November 2021 ini, para pemerintah dunia akan bertemu di Glasgow, Skotlandia untuk pembicaraan iklim PBB yang penting, yang juga disebut Cop26. Di bawah Perjanjian Iklim Paris, negara-negara seharusnya menetapkan komitmen baru pada tahun 2020 untuk memotong atau membatasi emisi antara sekarang dan tahun 2030 ini. Jadwal tersebut meleset karena situasi pandemi COVID-19, tetapi PBB telah menegaskan bahwa mereka menginginkan rencana nasional baru untuk 2030 ini, yang disebut kontribusi yang ditentukan secara nasional, dari semua negara besar sebelum Cop26.

Baca Juga: Indonesia Paksa Tiongkok Bikin Tim Investigasi Ekspor Stainless Steel

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya