UE Setujui Pemberian Sanksi Maskapai Ryanair

Penyebabnya adalah pembajakan maskapai pesawat Ryanair

Brussels, IDN Times - Uni Eropa resmi melarang maskapai asal Belarusia terbang melewati wilayah udara dari seluruh anggota Uni Eropa pada hari Senin, 24 Mei 2021, waktu setempat. Penyebabnya adalah tindakan pemerintah Belarusia yang membajak pesawat maskapai Ryanair beberapa hari sebelumnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak UE juga menjanjikan sanksi ekonomi lebih lanjut

UE Setujui Pemberian Sanksi Maskapai RyanairGedung Kantor Uni Eropa di Brussels, Belgia. (Pixabay.com/dimitrisvetsikas1969)

Dilansir dari BBC, pada pertemuan yang berlangsung di Brussel, Belgia, para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa mengatakan kepada maskapai penerbangan Uni Eropa untuk tidak terbang melewati langit Belarusia dan begitu juga dengan maskapai penerbangan Belarusia yang dilarang melewati langit dari 27 anggota negara Uni Eropa serta menjanjikan sanksi ekonomi lebih lanjut. Keputusan itu diambil di tengah kemarahan atas pembajakan pesawat maskapai Ryanair demi menangkap seorang jurnalis oposisi Belarusia, Roman Protasevich. Dalam apa yang oleh para pemimpin Uni Eropa disebut sebagai tindakan pembajakan tersebut, mereka juga menuntut pembebasan segera Protasevich.

Sebuah video yang dirilis pada hari yang sama malam waktu setempat menunjukkan kondisi Protasevich yang telah direkam di bawah tekanan sejak penahanannya. Tetapi, para aktivis termasuk pemimpin oposisi utama di Belarusia, mengkritik video tersebut dan mengatakan Protasevich berada di bawah tekanan untuk mengakui kesalahannya. Ayah dari Protasevich, Dmitri Protasevich, merasa khawatir anaknya akan mendapat perlakuan penyiksaan serta dia sangat takut mengenai bagaimana putranya akan diperlakukan oleh pihak berwenang setempat.

2. Blok Uni Eropa telah memanggil Duta Besar Belarusia dengan mengutuk langkah pemerintah Belarusia

UE Setujui Pemberian Sanksi Maskapai RyanairBendera Uni Eropa. (Pixabay.com/AndrzejRembowski)

Baca Juga: Negara Barat Kecam Keras atas Pembajakan Pesawat Ryanair

Blok Uni Eropa telah memanggi Duta Besar Belarusia dengan mengutuk langkah yang tidak dapat diterima dari pemerintah Belarusia dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangkapan itu sekali lagi adalah upaya terang-terangan untuk membungkam semua suara oposisi di negara tersebut. Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis, mengatakan peristiwa memalukan di Belarusia menunjukkan tanda-tanda terorisme negara dan itu tidak dipercaya, sementara dari Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan peristiwa itu merupakan pembajakan.

Para pemimpin Uni Eropa telah mencoba melawan Belarus lebih dekat ke blok itu, untuk mendorong reformasi demokrasi serta mengurangi pengaruh Rusia, tetapi sejauh ini masih belum membuahkan hasil. Menjelang KTT mereka, beberapa pemimpin Uni Eropa mengecam lebih banyak sanksi dari mencabut hak pendaratan di blok maskapai nasional Belarusia, Belavia, hingga pengecualian dari acara olahraga. Di luar Uni Eropa, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah diberi pengarahan tentang peristiwa tersebut dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, mengangkat masalah ini dalam panggilannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.

3. Protasevich dikenal sebagai tokoh oposisi paling kritis di Belarusia saat ini

UE Setujui Pemberian Sanksi Maskapai RyanairTokoh oposisi utama Belarusia, Roman Protasevich. (Twitter.com/BFreeTheatre)

Protasevich adalah seorang mantan editor di Nexta, sebuah media yang ada di saluran media sosial Telegram serta sekaligus merupakan tokoh oposisi paling kritis di Belarusia. Dia memilih meninggalkan Belarusia sejak tahun 2019 lalu untuk hidup pengasingan di Lithuania dan dari sana, dia meliput peristiwa saat Pemilu Presiden Belarusia 2020 lalu, setelah itu dia didakwa telah melakukan terorisme dan menghasut terjadinya kerusuhan. Hampir sekitar 2 juta warga Belarusia di negara dengan total populasi 9,3 juta warga telah mengikuti saluran tersebut, yang telah menjadi saluran utama untuk mengorganisir protes besar-besaran dan menawarkan nasihat tentang bagaimana menghindari barisan polisi.

Ia juga memuat foto, video, serta materi lain yang mendokumentasikan tindakan brutal polisi setempat terhadap para demonstran. Otoritas Belarusia sendiri telah menganggap saluran tersebut sebagai saluran ekstremis dan menuntut Protasevich secara in absentia menghasut kerusuhan massal dan menimbulkan kebencian sosial, yang membuatnya berada dalam ancaman hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah. Kini, Protasevich sedang bekerja untuk saluran Telegram lainnya, Belamova, serta dia juga turun tangan untuk menuliskannya setelah blogger Belarusia, Igor Losik, ditangkap otoritas setempat pada bulan Juni 2020 lalu. 

Baca Juga: Belarusia Alihkan Rute Ryanair untuk Tangkap Aktivis Oposisi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya