Usai Dilantik, Joe Biden Perintahkan Warga AS Kenakan Masker 100 Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, memerintahkan kepada seluruh warga Amerika Serikat untuk mengenakan masker selama 100 hari usai dilantik. Ini merupakan langkah bagi Biden untuk menekan angka kasus sekaligus mencegah penyebaran virus COVID-19. Apakah usulan Biden disetujui?
1. Pakar konstitusi justru menilai Biden tidak memiliki kewenangan memerintahkan warga
Dilansir dari BBC, Biden mengatakan sejak hari pertama setelah dilantik, ia akan meminta publik untuk mengenakan masker selama 100 hari pertama pemerintahannya. Biden menilai dengan cara ini bisa menurunkan angka kasus COVID-19 secara signifikan jika dilakukan dengan tertib, apalagi dengan adanya vaksinasi. Akan tetapi, pakar konstitusi Amerika Serikat justru berpandangan lain mengenai perintah Biden ini.
Menurutnya, Biden tidak memiliki kewenangan hukum untuk memerintahkan seluruh warga Amerika Serikat dengan mengenakan masker, akan tetapi Biden bersama Harris justru memberi contoh kepada para warga Amerika Serikat dengan mengenakan masker. Dari segi transportasi, maskapai penerbangan di Amerika Serikat, bandara, serta sebagian besar angkutan umum juga mewajibkan seluruh penumpang dan pekerja untuk mengenakan masker. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya telah menolak seruan penggunaan masker dari para ahli kesehatan setempat yang dinilainya "terlalu membatasi".
Baca Juga: Transisi Pemerintahan dari Trump ke Biden Akhirnya Dimulai
2. Biden dengan senang hati akan mendapatkan vaksin demi mencegah kekhawatiran
Editor’s picks
Di usianya yang sudah memasuki 78 tahun, Biden tentu rawan tertular COVID-19, apalagi saat bertemu dengan banyak orang ketika masih berkampanye. Namun, Biden mengakui dengan senang hati akan menerima vaksin COVID-19 untuk mencegah kekhawatiran tertular. Bahkan, tiga mantan Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama, akan melakukannya di depan publik dan menunjukkan bahwa vaksin tersebut dinilai aman.
Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih, Kamala Harris, mendapatkan berbagai kritikan dari pihak partai Republik pada September 2020 lalu setelah ia mengatakan bahwa ia tidak akan mempercayai vaksin yang disetujui oleh pejabat kesehatan masyarakat Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump. Sebanyak 60 persen warga Amerika Serikat siap untuk menerima vaksin COVID-19, di mana sudah naik dari 51 persen pada bulan September 2020.
Vaksin produksi buatan Pfizer dinilai telah 95 persen efektif dalam uji klinis, serta Moderna yang dinilai sudah mencapai 94 persen efektif. Saat ini, Pfizer dan Moderna telah mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration untuk mendistribusikan vaksin mereka di Amerika Serikat.
3. Di Amerika Serikat, kasus COVID-19 sudah tembus sebanyak 14.535.196 kasus sampai saat ini
Sampai saat ini, di Amerika Serikat telah tercatat jumlah kasus COVID-19 mencapai angka 14.535.196 kasus hingga tanggal 4 Desember 2020 waktu setempat dengan rincian 282.829 kasus berakhir meninggal dunia serta 8.561.427 kasus telah dinyatakan sembuh. Pada tanggal 3 Desember 2020 lalu, penambahan kasus di Amerika Serikat sudah mencapai 218.576 kasus dengan rincian 2.918 kasus berakhir meninggal dunia. Negara bagian Amerika Serikat terbanyak untuk jumlah kasus COVID-19 yakni Texas yang sudah mencapai 1.317.457 kasus dengan rincian 22.729 kasus berakhir meninggal dunia serta 1.042.205 kasus berakhir sembuh.
Hal inilah yang membuat Biden memutuskan untuk memerintahkan seluruh warga mengenakan masker meski hanya dalam 100 hari ke depan usai dilantik. Tak hanya itu saja, Biden juga meminta kepada dr. Anthony Fauci, ahli penyakit menular di Amerika Serikat, untuk tetap berada di jajaran pemerintahannya demi menekan angka kasus akibat virus COVID-19 yang sudah semakin meluas. Dengan dimintanya Fauci untuk tetap berada di pemerintahan, Fauci bisa menasihati presiden secara langsung dalam penanganan ini.
Baca Juga: Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald Trump
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.