WhatsApp Luncurkan Kampanye Iklan Pertama soal Privasi

Ini mengikuti reaksi pengguna terhadap perubahan syarat

London, IDN Times - Aplikasi WhatsApp telah meluncurkan kampanye iklan pertama pada hari Minggu, 13 Juni 2021, waktu setempat yang berfokus pada privasi di Inggris. Hal ini mengikuti reaksi pengguna terhadap perubahan syarat dan ketentuan yang sudah diumumkan awal tahun 2021 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Bos WhatsApp mengatakan pihak berwenang harus menuntut lebih banyak keamanan 

WhatsApp Luncurkan Kampanye Iklan Pertama soal PrivasiIlustrasi penggunaan aplikasi mobile. (Pixabay.com/Semevent)

Dilansir dari BBC, WhatsApp akhirnya meluncurkan kampanye iklan pertama yang berfokus pada privasi di Inggris. Pihak WhatsApp sendiri mengatakan bahwa mereka berdiri teguh melawan tekanan dari pemerintah, termasuk Inggris, untuk berkompromi dengan cara mengenkripsi pesan. Menurut bos WhatsApp, Will Cathcart, mengatakan bahwa pihak berwenang harus menuntut lebih banyak keamanan dibandingkan kurang.

Menurutnya, langkah pertama untuk menjaga pengguna tetap aman adalah harus memiliki keamanan yang kuat dan pihaknya berpikir pemerintah seharusnya tidak berusaha mendorong perusahaan teknologi untuk menawarkan keamanan yang lemah. Ia juga menambahkan mereka harus berada di luar sana mencoba untuk mendorong atau bahkan mengamanatkan bahwa perusahaan menawarkan keamanan sekuat mungkin. Kampanye pemasaran diatur untuk berjalan secara internasional, yang dimulai di Inggris dan Jerman pada hari Senin, 14 Juni 2021, ini waktu setempat.

2. Dengan adanya kampanye iklan, itu membuat pengguna aman dari peretasan 

WhatsApp Luncurkan Kampanye Iklan Pertama soal PrivasiIlustrasi keamanan aplikasi mobile. (Pixabay.com/madartzgraphics)

Baca Juga: 10 Perang Status WhatsApp Anak IPA Vs IPS Ini Kocak Banget

Cathcart mengakui bahwa beberapa orang masih memiliki pertanyaan mengenai sistem, tetapi berpendapat bahwa mereka yang mengkritik enkripsi sering melakukannya tanpa juga menghubungkannya ke semua manfaat yang dapat diberikannya. Menurutnya, ini merupakan alat yang sangat penting bagi orang-orang seperti jurnalis, aktivis, serta pelapor, tetapi pihaknya percaya bahwa itu adalah alat yang sangat penting di luar itu untuk semua orang. Inilah yang membuat pengguna aman dari peretasan serta melindungi pengguna dari penipuan serta pencurian identitas.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, sebelumnya mengkritik rencana Facebook untuk memperluas enkripsi end-to-end yang sudah digunakan di WhatsApp ke bagian perpesanan dari aplikasi lain, seperti Instagram dan Facebook Messenger. Dia juga mengklaim bahwa itu menempatkan anak-anak dalam bahaya dan menawarkan tempat persembunyian bagi pelaku kekerasan dan penjahat lainnya.

3. Cathcart juga mengembangkan alat lain yang membantunya memblokir materi ilegal dan misinformasi 

WhatsApp Luncurkan Kampanye Iklan Pertama soal PrivasiIlustrasi aplikasi WhatsApp. (Pixabay.com/arivera)

Sementara perusahaan WhatsApp tidak dapat melihat isi pesan, ia telah mengembangkan alat lain yang membantunya memblokir materi ilegal dan misinformasi yang dibagikan secara luas. WhatsApp telah melarang sebanyak 2 juta akun setiap bulannya dan pada tahun 2020 lalu, platform tersebut telah melaporkan sebanyak 300 ribu gambar ke National Center for Missing Exploited Children. Ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi laporan dari penerima pesan dan pembelajaran mesin menggunakan data yang tidak dienkripsi yang dapat dilihat WhatsApp, seperti volume pesan yang dikirim akun serta berapa banyak grup yang bergabung.

Pesan yang telah diteruskan secara berkali-kali sebelumnya juga saat ini ditandai dan ada batasan berapa banyak orang yang dapat berbagi pesan yang sama dengan satu pengguna. Pada bulan Januari 2021 lalu, ribuan pengguna mengancam akan meninggalkan WhatsApp, yang mengira akan mulai berbagi data perpesanan dengan Facebook menyusul pengumuman tentang perubahan syarat dan ketentuannya. Mereka yang tidak menerima pembaruan akan mulai kehilangan fungsionalitas.

Akan tetapi, faktanya perubahan tersebut terutama terkait dengan memungkinkan perusahaan menerima pembayaran melalui WhatsApp. Cathcart mengatakan perusahaan
bertanggung jawab atas kebingungan yang dibuat oleh pengumuman itu.

Baca Juga: Tips WhatsApp! 5 Cara Mengetahui Siapa Teman yang Sedang Online di WA

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya