Lonjakan Pesanan Akibat COVID-19, Amazon Tambah 100 Ribu Karyawan

Karyawan yang bekerja ekstra akan mendapat tambahan gaji

Jakarta, IDN Times - Perusahaan e-commerce asal Amerika, Amazon, pada hari Senin (16/3) mengumumkan akan mempekerjakan 100 ribu pekerja baru di Amerika Serikat (AS). Penambahan karyawan dilakukan karena terjadi lonjakan pesanan dari orang-orang yang kini terkurung di rumah mereka akibat COVID-19.

Meski di AS terdapat lebih dari 4.600 kasus dengan 48 kematian, Pemerintah AS belum juga melakukan tindakan lockdown nasional. Tindakan lockdown hanya diberlakukan di beberapa wilayah saja di AS. Presiden AS Donald Trump masih mempertimbangkan untuk melakukan lockdown nasional.

1. Amazon kewalahan dalam menghadapi lonjakan pesanan

Lonjakan Pesanan Akibat COVID-19, Amazon Tambah 100 Ribu KaryawanIlustrasi (IDN TImes/Arief Rahmat)

Dilansir dari Fox News, perusahaan yang berbasis di Seattle, akhir pekan ini mengatakan ada peningkatan pesanan yang tajam. Permintaan melonjak drastis membuat Amazon beroperasi di bawah tekanan.

Pihak Amazon memperingatkan pembeli akan memakan waktu lebih lama dari dua hari biasanya untuk mendapatkan paket. Barang yang paling banyak dibeli antara lain pembersih rumah tangga. Amazon pun harus bekerja ekstra untuk mendapatkan lebih banyak stok.

2. Amazon akan menaikkan gaji karyawannya hingga akhir April

Lonjakan Pesanan Akibat COVID-19, Amazon Tambah 100 Ribu KaryawanUnsplash/Annie Spratt

Pengecer online itu mengatakan akan menaikkan gaji $2 per jam kepada karyawannya hingga akhir April. Termasuk pekerja yang di gudang, pusat pengiriman, dan toko bahan makanan Whole Foods, yang semuanya menghasilkan setidaknya $15 per jam.

Tak hanya karyawan yang berada di Amerika saja, karyawan Amazon yang berada di Inggris Raya dan negara-negara Eropa lainnya akan mendapatkan kenaikan gaji serupa.

3. Karyawan Amazon akan tetap mendapat gaji walaupun terinfeksi COVID-19

Lonjakan Pesanan Akibat COVID-19, Amazon Tambah 100 Ribu Karyawan(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Pekan lalu, Amazon mempertimbangkan kebijakan cuti untuk pekerja per jam, memberi tahu mereka bahwa dapat mengambil cuti sebanyak yang mereka inginkan pada bulan Maret. Meskipun mereka hanya akan dibayar jika mereka mendapat cuti.

Perusahaan juga mengatakan akan membayar pekerja per jam hingga dua minggu jika mereka tertular virus atau perlu dikarantina.

Untuk lowongan pekerjaan baru, Amazon membutuhkan karyawan posisi penuh waktu dan paruh waktu. Termasuk sopir pengiriman dan pekerja gudang, yang mengemas dan mengirimkan pesanan ke pembeli.

Baca Juga: Dua Laboratorium di Palembang Diharap Percepat Hasil Tes Sampel Corona

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya