Di Amerika Serikat, Tes COVID-19 Kini Bisa Dilakukan di Apotek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Demi mencegah pandemik COVID-19 semakin meluas, pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan apotek-apotek di Negeri Paman Sam itu diperbolehkan untuk melakukan tes COVID-19. Selain itu, apotek juga diberi kewenangan untuk melakukan tes terhadap orang-orang yang telah pulih dari COVID-19.
AS menjadi negara dengan kasus COVID-19 paling banyak di dunia dengan lebih dari 430 ribu kasus. Hampir seperempat kasus COVID-19 dunia berada di AS.
1. Pemerintah AS mengizinkan apotek untuk lakukan uji COVID-19
Di tengah situasi COVID-19 yang semakin parah, pada Rabu (8/4) pemerintah AS mengambil keputusan penting dengan memperbolehkan apotek-apotek di AS untuk melakukan tes untuk COVID-19. Keputusan tersebut diambil untuk mencegah kasus Covid-19 di AS semakin bertambah banyak.
Dilansir dari Channel News Asia, apotek juga diizinkan untuk menguji orang-orang yang telah pulih dari COVID-19. Menguji apakah orang tersebut masih berpotensi untuk menularkan virus.
Hingga kini AS menempati peringkat pertama dunia dengan lebih dari 430 ribu kasus COVID-19. Seperempat kasus Covid-19 dunia berada di AS. Jumlah total kematian akibat COVID-19 di AS mencapai 14.739 jiwa, dan 23.707 pulih.
Baca Juga: Trump Ingatkan Warga AS Akan Hadapi Kondisi Menyakitkan karena Corona
2. Tes swab bisa dilakukan di apotek untuk mendeteksi COVID-19
Editor’s picks
Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat AS Alex Azar mengumumkan bahwa semua tes yang telah diizinkan pemerintah AS, boleh dilakukan di apotek demi meningkatkan pengujian COVID-19.
"Administrasi Trump dengan senang hati memberikan kesempatan pada apoteker untuk membantu mereka untuk lebih tanggap COVID-19 bersamaan dengan pekerja medis AS yang menjadi garda terdepan dalam menangani COVID-19.
Dalam pengujiannya, apotek menggunakan swab test untuk menguji apakah seseorang terpapar COVID-19. Selain itu, orang-orang yang telah pulih juga akan dites. Melihat apakah tubuh pasien yang telah pulih dari COVID-19 mengembangkan antibodi yang dapat melawan virus.
3. Mantan pasien COVID-19 rentan memiliki antibodi yang rendah
Terdapat berbagai macam tes antibodi. Tetapi belum bisa diketahui pasti apakah orang-orang yang telah pulih dari COVID-19 memiliki antibodi yang kuat untuk melawan virus di masa mendatang.
Sebuah penelitian di Tiongkok pada minggu ini menunjukkan bahwa beberapa mantan pasien COVID-19 memiliki tingkat antibodi yang rendah dalam darah.
Sebuah pusat medis swasta di Washington pada Selasa (8/4) mengumumkan bahwa mereka menawarkan tes serologi 15 menit dengan biaya US$290 atau sekitar Rp4,6 juta.
Baca Juga: [UPDATE] 1.514.866 Orang Terinfeksi Virus Corona, Terbanyak di Amerika