Gara-gara Pakai Masker, Warga Tiongkok di Inggris Dilempari Batu

Kasus rasisme terhadap warga Tiongkok tengah diselidiki

Jakarta, IDN Times - Warga Tiongkok yang ada di Kota Southampton, Inggris, menjadi sasaran aksi rasisme. Pelajar asal Tiongkok yang sedang berjalan di kota itu, diteriaki dan dilempari batu oleh seorang pejalan kaki karena menganggap orang-orang Tiongkok yang memakai masker sebagai virus, dan menyuruh mereka kembali ke negara asalnya.

Tidak hanya itu, seorang pekerja restoran Tiongkok di Southampton juga mengalami insiden serupa. 

Peristiwa rasis terhadap warga Tiongkok juga terjadi di Kota Portsmouth, selatan Inggris. Seorang penumpang bus diperintahkan turun dari bus oleh pengemudi karena orang tersebut memakai masker.

Ketakutan berlebihan terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19, membuat warga Inggris menyudutkan orang-orang Tiongkok. Mereka khawatir orang-orang Tiongkok tersebut akan menularkan virus mematikan itu kepada warga Inggris.

Baca Juga: Virus Corona Sudah Renggut 2.010 Nyawa 

1. Insiden rasis memicu ketakutan komunitas Tiongkok di Inggris

Gara-gara Pakai Masker, Warga Tiongkok di Inggris Dilempari BatuIlustrasi turis dari Tiongkok. Dok.IDN Times/Istimewa

Serangkaian insiden rasis terkait virus corona memicu kekhawatiran di antara komunitas Tiongkok di Inggris. Mereka berpikir, kalau memakai masker pasti akan mengalami pelecehan.

"Dari awal kedatangannya, mahasiswa asal Tiongkok memang suka memakai masker, mungkin kebiasaan tersebut memang umum dilakukan di negaranya karena polusi udara dan hal lain," ujar Ketua Asosiasi China Southampton (CAS), Michael Ng.

Ia juga mengatakan, mahasiswa asal Tiongkok tersebut tidak akan memakai masker lagi karena ancaman disalahgunakan dan tak mau disebut virus.

2. CAS telah menyusun dokumen atas laporan-laporan pelecehan terhadap warga Tiongkok

Gara-gara Pakai Masker, Warga Tiongkok di Inggris Dilempari BatuWarga menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berjalan di jalan sempit dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang)

Dilansir Guardian, Rabu (19/2), CAS yang memiliki sekitar 200 anggota, telah menyusun dokumen atas laporan-laporan pelecehan terhadap warga Tiongkok. Mereka juga telah mengonfirmasi bahwa saat ini mereka sedang menyelidiki laporan-laporan tersebut.

"Cukup menakutkan ketika Anda berjalan sendirian sebagai seorang siswa, ada yang meneriaki Anda dan melempar batu ke arah Anda," kata Michael.

CAS juga mempunyai dokumen kasus lain yang tidak dilaporkan kepada polisi. Insiden tersebut melibatkan murid-murid Tiongkok di Portsmout diteriaki oleh orang lain di halaman sekolah.

3. Asosiasi Mahasiswa dan Cendekiawan Tiongkok membuat poster untuk memerangi diskriminasi terhadap Covid-19

Gara-gara Pakai Masker, Warga Tiongkok di Inggris Dilempari BatuSeorang pria menggunakan masker wajah melewati patung yang dipasangi masker dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang)

Dalam upaya memerangi diskriminasi terkait virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 73.000 orang, Asosiasi Mahasiswa dan Cendekiawan Tiongkok membuat poster yang bertuliskan: "Saya bukan virus, saya manusia." 

Poster dibuat setelah seorang mahasiswa University of Southampton dites usai melakukan perjalanan ke Tiongkok, dan hasilnya negatif virus corona.

"Universitas sangat prihatin dengan komentar yang tidak dapat diterima yang ditujukan kepada mahasiswa China. Kami belum memiliki laporan tentang insiden di kampus, tetapi kami tidak mentolerir segala bentuk rasisme dan akan mengambil tindakan pada perilaku semacam itu," ungkap seorang Juru Bicara University of Southampton.

Baca Juga: Tiga WNI di Kapal Diamond Princess Positif Tertular Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya