Kasus Impor COVID-19 Meningkat, Tiongkok Larang Masuk Pendatang Asing

Kebijakan ini berdampak ke 950 ribu pendatang asing

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tiongkok pada Jumat malam (27/3) menempuh kebijakan yang mengejutkan. Mereka memutuskan untuk melarang semua pendatang asing atau traveler masuk ke Negeri Tirai Bambu. Harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) Jumat (27/3) melaporkan kebijakan yang terkesan mendadak itu berimbas kepada 930 ribu pendatang asing yang tinggal di Tiongkok. 

"Ini merupakan langkah sementara yang harus diambil oleh Tiongkok untuk merespons situasi pandemi saat ini, seperti yang dilakukan lebih dulu oleh banyak negara. Pemerintah Tiongkok hanya perlu menyesuaikan kebijakan itu sesuai dengan kondisi pandemi melalui pemberitahuan terpisah," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Kamis kemarin yang dikutip dari SCMP

Kebijakan Tiongkok ini diambil lantaran khawatir virus yang bermula dari negara itu dapat diimpor kembali ke dalam. SCMP mencatat pada Jumat kemarin terdapat 54 kasus baru COVID-19. Sebagian besar pasien merupakan warga Tiongkok yang baru kembali dari luar negara itu. Bahkan, salah satu warganya yang diketahui hanya dengan nama Zhang terpapar virus corona ketika tinggal di Indonesia. 

Di sisi lain kebijakan itu menyebabkan perwakilan bisnis internasional terkejut. Mereka khawatir kebijakan melarang pendatang asing masuk akan berdampak terhadap operasionalnya di Tiongkok. 

Lalu, hingga kapan larangan masuk bagi pendatang asing itu berlaku?

1. Pemerintah Tiongkok membatasi jumlah penumpang untuk penerbangan internasional

Kasus Impor COVID-19 Meningkat, Tiongkok Larang Masuk Pendatang AsingDok.IDN Times/Istimewa

Di dalam pernyataannya, Kemenlu Tiongkok menyatakan penangguhan izin masuk bagi warga asing tidak berlaku bagi mereka yang memiliki visa diplomatik. Bagi mereka yang pergi ke Tiongkok untuk kegiatan ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi atau karena kebutuhan kemanusiaan masih dapat mengajukan permohonan visa di kedutaan atau konsulat Negeri Tirai Bambu. 

Namun, Pemerintah Tiongkok tidak melarang pesawat yang hendak transit di bandara negaranya. Pesawat itu masih boleh mendarat di Negeri Tirai Bambu. 

Kebijakan lainnya yakni setiap maskapai Tiongkok hanya dibolehkan terbang sekali dalam satu pekan ke satu kota di satu negara. Selain itu, mereka hanya dibolehkan mengoperasikan 75 persen pesawat yang dimilikinya. 

"Untuk membendung naiknya risiko kasus COVID-19 yang diimpor dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk pencegahan dan pengendalian (pandemi), maka (regulator) telah memutuskan mengurangi penumpang untuk penerbangan internasional," demikian bunyi pernyataan Badan Penerbangan Sipil Tiongkok. 

Baca Juga: Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)

2. Warga asing dibatasi masuk ke Tiongkok karena ada kenaikan kasus COVID-19 yang diimpor

Kasus Impor COVID-19 Meningkat, Tiongkok Larang Masuk Pendatang AsingDaya tahan virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Pemerintah Tiongkok memberlakukan kebijakan itu dengan alasan semakin tingginya kasus COVID-19 yang diimpor dari negara lain. Daratan Tiongkok telah melaporkan 54 kasus impor baru Covid-19 pada Jumat (27/3).

Sehingga jumlah totalnya menjadi 595 kasus impor. Sebagian besar adalah warga negara Tiongkok yang kembali ke rumah.

3. Larangan masuk bagi sebagian pendatang asing akan berdampak pada perekonomian Tiongkok

Kasus Impor COVID-19 Meningkat, Tiongkok Larang Masuk Pendatang Asingpixabay.com/Geralt 9301

Belum diketahui hingga kapan Tiongkok akan memberlakukan larangan masuk bagi warga asing. Tetapi, para pengusaha asing yang memiliki perwakilan atau pabrik di Tiongkok sudah menyatakan keberatan mereka. Mereka mengatakan kebijakan mendadak dari Tiongkok itu akan berdampak besar secara ekonomi ke operasionalnya. 

Para pengusaha itu juga ragu Tiongkok akan dalam waktu cepat segera memulihkan ekonominya. 

"Larangan sementara pada warga negara asing yang kembali ke Tiongkok akan berdampak besar pada banyak bisnis dan keluarga Eropa yang berbasis di sini," ungkap Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok.

Organisasi itu mengatakan pihaknya akan mengevaluasi ulang langkah yang diambil Tiongkok dan disesuaikan ketika situasi berkembang. Sehingga para ahli asing dapat kembali dan keluarga dapat dipersatukan kembali sesegera mungkin. 

https://www.youtube.com/embed/pf6wkv_O0IY

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya