6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Dunia

Dibangun di Australia Selatan

Sebuah penyimpanan energi listrik baru di Australia Selatan resmi dibuka pada Jumat, 1 Desember 2017 lalu. Hal yang menarik dari proyek ini adalah penyimpanan listrik yang menggunakan bantuan baterai lithium-ion. Proyek sejenis ini baru pertama kali dilakukan secara masif dan menjadi suplai listrik dengan baterai lithium-ion terbesar di dunia yang memasok listrik untuk sebuah negara bagian.

Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan sendiri sangat mengapresiasi beroperasinya pembangkit ini yang diharapkan dapat mencegah insiden hilangnya pasokan listrik di seluruh negara bagian seperti tahun sebelumnya terulang kembali.  Baterai ini dibangun di Jamestown atau sekitar 200 kilometer di Utara Adelaide. Dikutip dari BBC, berikut beberapa fakta mengenai proyek yang dikerjakan oleh Tesla ini.

Merupakan Hasil "Taruhan" Elon Musk

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Duniathenewdaily.com.au

Siapa yang tidak kenal Elon Musk, bos dari perusahaan mobil listrik terbesar di dunia, Tesla. Elon Musk merupakan seorang yang visioner. Sehingga ketika mendengar berita kurangnya pasokan listrik di Australia Selatan, Elon membuat pernyataan bahwa ia serius dalam membantu pemerintah Australia Selatan dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik di wilayahnya.

Ia pun berjanji jika dalam 100 hari ia tidak dapat menyelesaikan proyek ini, maka ia akan memberikan secara gratis proyek tersebut kepada pemerintah negara bagian Australia Selatan.

Dibangun Hanya dalam Waktu 60 Hari

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di DuniaReuters via NYpost.com

Setelah rencana disetujui oleh pemerintah negara bagian dan sesuai dengan hukum setempat, maka proyek ini resmi dimulai pada 30 September 2017 dan diresmikan pada 1 Desember 2017. Bahkan faktanya, penyumplai listrik ini telah mulai dialirkan ke jaringan pada Selasa, 28 November 2017 karena adanya kebutuhan listrik yang mendesak untuk warga.

Bekerjasama dengan Samsung dan Neoen

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Duniaseekingalpha.com

Tesla dalam pengembangan dan penyediaan baterai sebenarnya bekerja sama dengan Panasonic, namun pengecualian untuk proyek ini. Untuk penyediaan di Australia Selatan ini, Tesla bekerja sama dengan Samsung untuk penyediaan baterai karena Panasonic tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam waktu yang singkat.

Sedangkan, untuk pengisian daya baterai, Tesla bekerja sama dengan Neoen, sebuah perusahaan energi asal Perancis yang mengelola pembangkit listrik tenaga angin (wind farm) di lokasi yang tidak jauh dari dibangunnya penyimpan daya ini.

Dapat Menyuplai 30.000 Rumah

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Duniarenewalsa.sa.gov.au

Jika diisi penuh, penyimpanan ini diklaim dapat memenuhi pasokan listrik untuk 30.000 rumah selama 1 jam. Namun, sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah Australia Selatan, proyek ini hanya akan mendukung suplai dan stabilisasi jaringan yang sudah ada.

Akan Dibangun di Beberapa Negara di Dunia

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Duniabloomberg.com

Proyek ini hanyalah satu dari beberapa proyek Tesla di bidang penyediaan energi. Baterai dengan penyimpanan yang lebih kecil rencananya akan dibangun di Souther California (penambahan kapasitas baterai yang sudah ada), Hawai, Selandia Baru, Inggris, dan beberapa pulau di Pasific.

Selain itu, sebuah hotel mewah yang terletak di pulau kecil di Afrika Selatan juga akan menggunakan teknologi Tesla ini. Bahkan, Amazon, raksasa situs belanja online mengungkapkan ketertarikannya pada proyek ini untuk menyediakan suplai yang lebih stabil untuk menjalankan servernya.

Tesla juga sempat memulai pembicaraan untuk membuat proyek ini di Puerto Rico yang kehilangan sebagian besar pembangkit listriknya akibat diterpa Badai Maria beberapa waktu lalu.

Akan Menghadapi Persaingan yang Lebih Ketat di Tahun Mendatang

6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Duniaecowatch.com

Beberapa perusahaan energi tampaknya melirik cara penyediaan listrik seperti yang dilakukan di Australia Selatan ini. Tahun depan, baterai dengan kapasitas yang lebih besar 50% dari yang dibangun Tesla di Autralia Selatan akan mulai beroperasi di Korea Selatan oleh salah satu perusahaan energi.

Selain itu, perusahaan energi asal Tiongkok dan perusahaan energi terbarukan lainnya akan melakukan instalasi baterai sebagai penyimpanan listrik di beberapa negara dunia lainnya.

Semoga proyek seperti ini bisa jadi solusi kebutuhan listrik di Indonesia, ya.

Ita Photo Writer Ita

newbie in this game

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya