5 Orang Tewas Dianiaya Akibat Hoaks Penculikan Anak di India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mumbai, IDN Times - Sebanyak lima orang dilaporkan kehilangan nyawa akibat dianiaya sekelompok warga karena dicurigai sebagai penculik anak-anak, Minggu (01/7/2018).
Bahkan, ketika polisi bersiap untuk mengevakuasi jenazah-jenazah yang penuh luka itu, penduduk desa menuntut polisi untuk mengeluarkan jenazah-jenazah tersebut dari mobil hanya untuk memastikan para korban telah mati.
Yang membuat miris, perilaku brutal itu didorong oleh hoaks penculikan anak yang beredar melalui aplikasi chat WhatsApp. Dua puluh tiga orang berusia 20-an tahun dilaporkan telah ditangkap.
1. Berawal dari hadirnya 7 orang pendatang
Sebelumnya, tujuh pria dari Kota Solapur tiba di Desa Rainpada, Dhule, Maharasthra via bus transportasi negara. Mereka kemudian mendatangi sebuah rumah dengan maksud meminta makanan. Ketika salah seorang dari mereka berbicara dengan seorang anak, saat itulah insiden bermula.
Dua dari tujuh pria pendatang itu dilaporkan berhasil melarikan diri. Sementara lima orang lainnya berakhir nahas di tangan warga desa. Korban diketahui diserang warga dengan batu dan tak berhenti sampai kelimanya terbaring di tanah berlumuran darah.
"Kami juga mengidentifikasi beberapa terdakwa dalam kasus ini. Lima tim telah dibentuk untuk mengidentifikasi terdakwa," kata perwira polisi senior M Ramkumar kepada New Delhi Television (02/7/2018).
2. Akibat kabar burung via Whatsapp
Editor’s picks
Aksi brutal massa di Maharashtra itu kemudian diketahui mengikuti pola yang sama akibat kabar desas-desus via Whatsapp yang berakhir tragis di banyak negara bagian.
Di antaranya pada hari Senin itu juga, sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang diserang oleh massa karena rumor penculikan yang beredar via Whatsapp. Beruntung polisi bisa menyelamatkan mereka.
Sementara di Assam Guwahati, seorang wanita dengan kebutuhan khusus dilaporkan telah diikat ke tiang dan disiksa oleh massa. Kemudian, seorang penjaja makanan dari Uttar Pradesh dipukuli hingga mati oleh gerombolan di Tripura pada Kamis, pekan lalu. Mereka berdua dianiaya karena kecurigaan yang sama.
3. Polisi bekerja keras menghentikan rumor
Terpisah, BBC menambahkan, rumor penculikan anak diketahui sudah beredar via Whatsapp di beberapa distrik di Maharashtra. Terkait hal itu, polisi setempat bahkan membagikan pamflet untuk mengedukasi masyarakat tentang kabar burung tersebut.
"Ketika rumor mulai beredar di media sosial, perlu beberapa waktu untuk menghentikan mereka sepenuhnya," kata pejabat senior polisi Assam Mukesh Agarwal kepada BBC.
Dia menambahkan bahwa polisi terus memperhatikan perkembangan berbagai situs media sosial dalam upaya mereka menghentikan penyebaran kabar bohong tersebut.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.