Rokok Vapornya Meledak, Pria AS Ini Tewas Seketika

Peringatan bagi perokok uap elektronik

Saint Petersburg, IDN Times – Tallmadge D'Elia, 38, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah keluarganya di Saint Petersburg, Florida, Amerika Serikat, 5 Mei 2018 lalu. Sebelumnya, tidak ada yang mengetahui penyebab kematian D'Elia. Tempat kejadian perkara hanya menunjukkan telah terjadi kebakaran di kamar korban.

Kemudian pada Rabu (16/5/2018), Washington Post merilis laporan otopsi korban yang dipublikasikan pekan lalu. Laporan otopsi itu menyebut penyebab kematian D'Elia adalah luka di kepala akibat hantaman proyektil. Selain itu, korban juga menderita luka bakar 80% di tubuhnya.

1. Kepingan-kepingan proyektil bersarang di kepala korban

Rokok Vapornya Meledak, Pria AS Ini Tewas SeketikaFacebook.com/Wake D'Elia

Laporan otopsi itu juga menyebut, proyektil yang menyebabkan luka fatal di kepala D'Elia berasal dari rokok elektronik atau biasa disebut vapor. Rokok elektronik tersebut meledak berkeping-keping dengan dua proyektil bersarang di kepala korban. Ledakan itu juga menyebabkan sebagian kamar D'Elia terbakar.

Tallmadge D'Elia sendiri diketahui memiliki rokok vapor berbentuk pena buatan negara Filipina dengan merek Smok-E Mountain.

2. Korslet pada baterai

Rokok Vapornya Meledak, Pria AS Ini Tewas SeketikaFlickr.com/Eli Juicy Jones

Terpisah, perwakilan Asosiasi Rokok Uap Elektronik Amerika Serikat Thomas Kiklas mengungkapkan, vapor yang berukuran lebih besar, seperti kasus D'Elia, memiliki resiko yang lebih besar pula. Pasalnya, baterai yang digunakan juga berukuran besar.

"Dua penyebab utama dengan unit yang lebih besar adalah pengisian daya baterai yang berlebihan dan kemudian korslet dari baterai," cetus Kiklas kepada CNN.

"Baterai lithium ion telah gagal di perangkat lain seperti laptop di pangkuan Anda," kata Kiklas menambahkan. "Dalam hal ini, dengan produk rokok uap, itu sangat dekat dengan wajah."

3. Kasus vapor meledak sebelumnya

Rokok Vapornya Meledak, Pria AS Ini Tewas SeketikaYoutube.com/Pirates in Teepees

Menurut laporan dari Administrasi Kebakaran AS (bagian dari Badan Manajemen Darurat Federal), setidaknya ada 195 insiden ketika rokok elektronik meledak sejak 2009 hingga 2016. Artinya, kasus vapor Tallmadge D'Elia ini menjadi kasus pertama sepanjang sejarah adanya seorang perokok elektronik yang tewas karena ledakan baterai vapor.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan penggunaan vapor yang antara lain tidak meletakkan baterai di saku, di mana baterai bisa bersentuhan dengan benda logam lainnya.

Kemudian tidak mengisi daya dengan pengisi daya ponsel. Lalu tidak mengisi daya saat tidak sedang dijaga. Dan yang paling penting tidak mengombinasikan berbagai merek baik baterai maupun perangkat vapor yang lama dengan yang baru, juga sebaliknya.

Ini jadi peringatan bagi perokok vapor untuk berhati-hati dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan baik dan benar.

Dian Farida Hanum Photo Verified Writer Dian Farida Hanum

Bismillah...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya