Tak Mau Kalah, Tiongkok Tambah Hulu Ledak Nuklir Mereka Jadi 280 Unit

India dan Pakistan pun tak mau ketinggalan

Beijing, IDN Times - Sebuah lembaga independen Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, Tiongkok diketahui telah menambah hulu ledak nuklirnya menjadi 280 unit hulu ledak.

Sebelumnya pada tahun 2017 lalu, hulu ledak nuklir Negeri Tirai Bambu itu berjumlah 270 unit hulu ledak. Penambahan jumlah hulu ledak nuklir itu terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah persenjataan dan anggaran pada bidang militer.

1. Tak ada satu pun hulu ledak yang disematkan pada rudal

Tak Mau Kalah, Tiongkok Tambah Hulu Ledak Nuklir Mereka Jadi 280 UnitIlustrasiCampaign for Nuclear Disarmament

South China Morning Post (18/6/2018) mewartakan, walau memiliki hampir sebanyak 300 unit hulu ledak, tidak ada satu pun hulu ledak yang dipasang pada peluru kendali (Rudal) maupun ditempatkan di pangkalan militer. Hal ini bisa berarti hulu ledak nuklir itu sedang disimpan, sebut SIPRI, seperti yang dikutip SCMP.

SIPRI juga merilis, Tiongkok merupakan negara terbesar kedua di dunia di yang paling banyak menggelontorkan uang pada bidang militer. Tiongkok, sebut SIPRI, mengalokasikan sebanyak USD 228 miliar (Rp 3,1 triliun) khusus untuk sektor pertahanan.

Angka itu masih jauh dari uang belanja militer Amerika Serikat yang mencapai USD 610 miliar (Rp 8,4 triliun).

2. India dan Pakistan juga menambah senjata nuklir mereka

Tak Mau Kalah, Tiongkok Tambah Hulu Ledak Nuklir Mereka Jadi 280 UnitNational Interest

Sementara itu, India dan Pakistan juga dilaporkan memperbanyak stok senjata nuklir mereka. Kedua negara itu juga tengah mempercepat pengembangan sistem peluncuran rudal baru untuk darat, laut dan udara, menurut laporan SIPRI.

Baik India dan Pakistan, dilaporkan telah menambah sekitar 10 hulu ledak per Januari 2018, dengan total India 130-140, dan Pakistan di angka 140-150. Sama dengan Tiongkok, tak ada satu pun dari hulu ledak itu yang ditempatkan pada rudal.

3. Negara-negara maju justru mengurangi hulu ledak nuklir mereka

Sementara itu, Newsweek menambahkan, di tengah penambahan hulu ledak nuklir oleh ketiga negara tersebut, negara-negara maju justru mengurangi produksi hulu ledak nuklir mereka.

AS memangkas hulu ledak nuklirnya menjadi 6480 pada Januari 2018 dari 6800 setahun sebelumnya, sementara Rusia dari 7000 menjadi 6850 tahun ini. Walau demikian, meskipun AS dan Rusia mengurangi persenjataan nuklir mereka, keduanya menyumbang hampir 92% dari semua senjata nuklir di dunia.

Pasalnya, tidak ada perubahan dari tahun lalu untuk Inggris di 215 hulu ledak, Prancis di 300, Israel di 80, dan Korea Utara dengan 10 hingga 20.

"Meskipun membuat pengurangan yang terbatas untuk kekuatan nuklir mereka, baik Rusia dan Amerika Serikat memiliki program jangka panjang yang sedang berjalan untuk menggantikan dan memodernisasi hulu ledak nuklir, rudal, sistem pengiriman pesawat dan fasilitas produksi senjata nuklir," urai laporan SIPRI itu.

Dian Farida Hanum Photo Verified Writer Dian Farida Hanum

Bismillah...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya