Sadis! Wali Kota di Filipina Ditembak Mati Sniper saat Upacara Bendera

Lagu kebangsaan tengah berkumandang saat insiden terjadi

Manila, IDN Times - Seorang Wali Kota Filipina yang gemar mengarak tersangka pengedar narkoba di jalan dilaporkan telah ditembak mati oleh penembak jitu (Sniper) misterius ketika menghadiri upacara pengibaran bendera, Senin (2/7/2018).

Adalah Antonio Cando Halili, Wali Kota Tanauan Provinsi Batangas yang menjadi korban. Dia tertembus satu peluru tepat di dada saat dirinya bersama para pegawai negeri tengah menyanyikan lagu kebangsaan.

"Kami terkejut, kami sedih," Wakil Wali Kota Jhoanna Villamor, yang ketika insiden penembakan itu tengah berdiri di samping Halili, mengatakan kepada stasiun radio DZBB, seperti yang dikutip Reuters.

1. Diduga terlibat narkoba

https://www.youtube.com/embed/k4SleXE6eeo

Halili sendiri sebelumnya telah dilucuti dari kewenangannya atas polisi lokal pada bulan Oktober 2017, karena menjamurnya obat-obatan terlarang di kotanya. Dengan segera Halili, mendapatkan kecurigaan polisi nasional bahwa dirinya mungkin telah terlibat.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Agustus 2016, Halili mengatakan dia mendukung kampanye perang narkoba Presiden Duterte. Tetapi, dirinya percaya gembong narkoba harus menjadi target utama. Jika tidak ribuan orang akan terbunuh, kata Halili.

2. Orang yang berpura-pura

Sadis! Wali Kota di Filipina Ditembak Mati Sniper saat Upacara BenderaWali Kota Anonio Cando HaliliTwitter.com/todayng

Terpisah, juru bicara Presiden Filipina, Harry Roque, berjanji negara akan memberi keadilan bagi sang wali kota. Roque sendiri menggambarkan Halili sebagai advokat yang gigih melawan obat-obatan terlarang.

Namun, sang Presiden Duterte memiliki pandangan sebaliknya. Berbicara di sebuah acara pelantikan bandara di Filipina bagian tengah, Duterte mengatakan, dirinya menduga bisnis narkoba sebagai latar belakang di balik pembunuhan itu.

Duterte sendiri menyebut Halili sebagai 'orang yang pura-pura mengarak para pecandu.' Walau begitu, Duterte tidak merinci yang dia katakan.

3. Ribuan orang tewas dalam perang narkoba

Sadis! Wali Kota di Filipina Ditembak Mati Sniper saat Upacara BenderaPresiden Filipina Rodrigo DuterteWikipedia Commons

Sementara itu, BBC melaporkan, sejak pemerintah Filipina meluncurkan kampanye perang narkoba pada Juli 2016 di bawah rezim Duterte, dilaporkan lebih dari 4 ribu pengguna sekaligus pengedar tewas dalam operasi polisi.

Polisi berpendapat bahwa semua pembunuhan dilakukan untuk membela diri setelah para tersangka menolak penangkapan.

Data dari kelompok-kelompok hak asasi manusia memberi data yang lebih mencengangkan. Mereka melaporkan terdapat lebih dari 12 ribu orang tewas dalam perang narkoba, termasuk yang dilakukan oleh warga dan upaya ekstra-yudisial.

Dian Farida Hanum Photo Verified Writer Dian Farida Hanum

Bismillah...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya