184 Negara Gabung ke COVAX untuk dapat Vaksin, Termasuk Indonesia?

Saat ini COVAX memiliki sembilan kandidat vaksin COVID-19

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, 184 negara telah bergabung dalam fasilitas COVAX.

Program itu akan membiayai vaksin COVID-19 dan menyalurkannya secara merata, baik ke negara kaya maupun miskin.

"Pembagian vaksin yang adil merupakan cara tercepat untuk melindungi masyarakat yang berisiko tinggi, menstabilkan sistem kesehatan serta mendorong pemulihan ekonomi global yang sesungguhnya," kata Tedros dilansir Reuters, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: RI Kirim Surat untuk Gabung ke COVAX agar Dapat Vaksin Harga Subsidi

1. Indonesia dinilai layak menerima bantuan pembangunan pemerintah

184 Negara Gabung ke COVAX untuk dapat Vaksin, Termasuk Indonesia?Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus berfoto dengan Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir (Dokumentasi PTRI Jenewa)

Dia menerangkan, Ekuador dan Uruguay menjadi negara terakhir yang baru saja bergabung dalam fasilitas COVAX.

Sementara itu, Indonesia dinilai layak menerima bantuan pembangunan pemerintah (official development assistance/ODA) dalam kerangka COVAX Advanced Market Commitment (AMC) untuk penyediaan vaksin COVID-19.

Hal tersebut dijelaskan dalam surat tertanggal 18 September 2020 yang diterima Presiden RI Joko Widodo dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), salah satu inisiator Fasilitas Akses Global Vaksin COVID-19 (COVAX) bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI).

2. Tercatat 92 negara berpenghasilan menengah dan rendah akan mendapat akses yang sama

184 Negara Gabung ke COVAX untuk dapat Vaksin, Termasuk Indonesia?pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Mengutip laman GAVI, fokus utama dari COVAX AMC adalah untuk memastikan 92 negara berpenghasilan menengah dan rendah yang tidak mampu sepenuhnya membayar sendiri kebutuhan vaksin COVID-19, akan mendapat akses yang sama seperti negara-negara berpenghasilan tinggi dan swadaya pada saat bersamaan.

Pendanaan untuk GAVI COVAX AMC sepenuhnya terpisah dari fasilitas COVAX, yang berarti bahwa AMC sama sekali tidak disubsidi silang oleh dana peserta swadana.

Sebaliknya, AMC akan didanai terutama melalui ODA, serta kontribusi dari sektor swasta dan filantropi.

3. COVAX bertujuan mendapatkan dan mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin

184 Negara Gabung ke COVAX untuk dapat Vaksin, Termasuk Indonesia?(Simulasi uji klinis vaksin sinovac COVID-19 di RSUP Unpad, Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Sejauh ini, AMC telah mengumpulkan sekitar 700 juta dolar AS dari target modal awal sebesar 2 miliar dolar AS yang dibutuhkan pada akhir 2020.

Tujuan COVAX adalah untuk mendapatkan dan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin yang disetujui pada akhir 2021. Saat ini COVAX memiliki sembilan kandidat vaksin COVID-19, yang menggunakan berbagai teknologi dan pendekatan ilmiah yang berbeda.

“Semua detail penyediaan vaksin multilateral ini, tentunya masih terus dibahas bersama. Indonesia juga secara aktif akan terus memantau perkembangan pengembangan vaksin multilateral ini,” ujar Menteri Luar Negeri Retno.

Baca Juga: Jokowi: Komunikasi soal Vaksin Jangan Sampai Dipelintir, Nanti Demo

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya