32 Orang Tewas dalam Bentrokan, Begini Kondisi Terkini Libya

Bentrokan terburuk di Libya dalam dua tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 32 orang tewas dan 159 terluka dalam bentrokan yang terjadi di Libya pada Sabtu (27/8/2022). Ibu kota Libya, Tripoli, terlihat tenang pada Minggu (28/8/2022) pagi, satu hari setelah bentrokan mengerikan tersebut.

Jalanan di kota tersebut sudah disibukkan dengan para pengendara yang lalu-lalang, toko-toko yang membuka layanan, serta para warga yang membersihkan pecahan kaca dan berbagai puing akibat bentrokan terburuk yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

1. Bentrokan meningkatkan kekhawatiran konflik di Libya akan meluas

32 Orang Tewas dalam Bentrokan, Begini Kondisi Terkini LibyaDua orang sedang mengibarkan bendera Libya dan Mesir. twitter.com/SaharaNws

Sejumlah kendaraan yang hangus terbakar tampak berderet di jalan-jalan di Tripoli pusat, demikian seperti dikutip dari ANTARA.

Bentrokan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik di Libya akan meluas terkait ketegangan politik antara Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah di Tripoli dan Fathi Bashagha, yang ingin membentuk pemerintahan baru di ibu kota negara.

Baca Juga: Bentrok di Libya, 23 Orang Tewas dan 6 Rumah Sakit Rusak

2. Bashagha mencoba merebut kendali di Tripoli

32 Orang Tewas dalam Bentrokan, Begini Kondisi Terkini LibyaPrajurit-prajurit yang sedang mempersiapkan persenjataan untuk bertempur dalam Perang Saudara Libya. twitter.com/Sobrienegritepe

Bashagha pada Sabtu lalu mencoba merebut kendali di Tripoli. Pergerakan itu merupakan yang kedua kalinya ia lancarkan sejak Mei.

Para maskapai mengatakan pada Minggu pagi bahwa penerbangan beroperasi seperti biasa di bandara Migita, Tripoli. Kegiatan penerbangan itu menjadi suatu tanda bahwa kondisi keamanan sekarang sudah membaik.

3. Sekjen PBB mendesak pihak-pihak terkait untuk segera menghentikan kekerasan

32 Orang Tewas dalam Bentrokan, Begini Kondisi Terkini LibyaLambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Kementerian kesehatan pada Minggu mengatakan 32 orang tewas dan 159 cedera selama kekerasan yang terjadi Sabtu.

Jumlah tersebut naik dari perkiraan sebelumnya yang diberikan seorang sumber di kemenkes, yang menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa adalah 23 orang dan korban luka sebanyak 87 orang.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mendesak pihak-pihak terkait untuk segera menghentikan kekerasan.

Sekjen PBB juga menyeru mereka untuk segera melakukan dialog yang tulus agar dapat mengakhiri kebuntuan politik di Libya.

Tidak terlihat ada tanda-tanda menuju kompromi antara pihak-pihak terkait ataupun upaya baru diplomatik untuk menyatukan mereka dalam mendorong penyelenggaraan pemilihan baru guna menyelesaikan pertikaian soal pemegang kendali pemerintahan.

Baca Juga: Milisi di Libya Berebut Kekuasaan, Warga Tripoli: Ini Mengerikan!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya