Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilang

Kejadian serupa pernah terjadi di Brasil pada 2015

Sao Paulo, IDN Times - Sebuah bendungan yang menahan limbah pertambangan runtuh pada Jumat di Brasil yang membanjiri komunitas terdekat ke dalam lumpur cokelat kemerahan, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan membuat sejumlah orang lainnya hilang.

Menurut pemberitaan terbaru jumlah korban meninggal mencapai 40 orang dan sekitar 300 orang dilaporkan hilang, seperti yang dilansir pada Minggu (27/1) melalui apnews.com.

1. Keadaan kota Brumadinho saat bendungan runtuh

Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilangapnews.com/Leo Correa/AP Photo

Sebagian kota Brumadinho dievakuasi, petugas pemadam kebakaran menyelamatkan orang dengan helikopter dan kendaraan darat. Saluran televisi lokal, TV Record memperlihatkan sebuah helikopter berputar-putar di udara hanya beberapa inci dari tanah ketika menarik keluar orang-orang yang dipenuhi lumpur dari timbunan limbah.

Banyak foto menunjukkan atap-atap menyembul di atas padang lumpur yang luas yang juga memutus jalan. Aliran limbah mencapai komunitas terdekat dari Vila Ferteco dan kantor administrasi perusahaan pertambangan Brasil Vale SA, di mana terdapat karyawan di sana.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” ujar Josiele Rosa Silva Tomas, presiden asosiasi warga Brumadinho kepada The Associated Press melalui sambungan telepon, sebagaimana dikutip dari apnews.com.

"Mengerikan...sejumlah lumpur yang mengambil alih," tambah Tomas.

Josiele Rosa Silva Tomas mengatakan ia sedang menunggu berita tentang sepupunya dan banyak orang yang ia kenal mencoba mendapatkan berita mengenai orang yang dicintai.

Tujuh mayat telah ditemukan pada Jumat malam, menurut pernyataan dari kantor gubernur negara bagian Minas Gerais, seperti yang dilansir melalui apnews.com.

2. Belum diketahui apa penyebab runtuhnya bendungan

Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilangaljazeera.com

CEO Vale, Fabio Schvartsman mengatakan ia tidak tahu apa yang menyebabkan keruntuhan tersebut. Sekitar 300 karyawan sedang bekerja saat peristiwa ini terjadi. Sekitar 100 orang telah dilaporkan dan upaya penyelamatan telah dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait apa terjadi pada lainnya.

"Para korban utama adalah karyawan kami sendiri," ujar Schvartsman pada konferensi pers Jumat malam.

"Sebuah restoran telah terkubur oleh lumpur saat makan siang," tambah Schvartsman.

3. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2015

Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilangapnews.com/Andre Penner/AP Photo

Bendungan lain yang dikelola oleh Vale dan perusahaan pertambangan Australia, BHP Billiton runtuh pada 2015 di kota Mariana di negara bagian Minas Gerais, mengakibatkan 19 orang tewas dan memaksa ratusan orang keluar dari rumah mereka.

Dianggap sebagai bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Brasil, menyebabkan 250 ribu orang tanpa air minum dan membuhuh ribuan ikan. Diperkirakan 60 Juta meter kubik limbah membanjiri sungai dan akhirnya mengalir ke samudra Atlantik.

Schvartsman mengatakan apa yang telah terjadi pada hari Jumat adalah 'tragedi manusia' yang jauh lebih besar daripada tragedi Mariana, tetapi mungkin kerusakan lingkungan akan lebih sedikit.

Tidak ada laporan resmi mengenai korban tewas tetapi departemen pemadam kebakaran negara bagian mengatakan kepada The Associated Press bahwa sekitar 200 orang hilang. Perusahaan mengatakan tidak memiliki informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor 

4. Respon presiden Jair Bolsonaro

Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilangapnews.com/Isac Nobrega/Brazil's Government Press Office via AP

Presiden Jair Bolsonaro mengatakan ia merasa sedih dan menyesali kecelakaan yang terjadi serta mengirim tiga menteri kabinet ke daerah tersebut.

"Kami akan mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk untuk meminimalisir penderitaan penderitaan keluarga dan korban," kata Bolsonaro dalam pidatonya yang diunggah di Twitter.

Bolsonaro, yang mengambil alih kekuasaan pada 1 Januari, berencana akan melakukan tur keliling area menggunakan helikopter pada hari Sabtu. Pemimpin sayap kanan tersebut berkampanye dengan janji untuk memulai ekonomi Brasil, yang sebagian dengan melakukan deregulasi pertambangan dan industri lainnya.

5. Tanggapan Greenpeace dan mantan menteri lingkungan hidup

Bendungan Limbah Tambang di Brasil Runtuh, 40 Tewas & Ratusan Hilangapnews.com/Andre Penner/AP Photo

Kelompok dan aktivis lingkungan mengatakan, tumpahan terbaru digaris bawahi sebagai akibat kurangnya peraturan.

"Tumpahan terbaru adalah konsekuensi menyedihkan dari pelajaran yang tidak dipelajari oleh pemerintah Brasil dan perusahaan pertambangan yang bertanggung jawab atas tragedi dengan bendungan Samarco di Mariana yang juga dikendalikan oleh Vale," kata Greenpeace dalam sebuah pernyataan.

"Sejarah berulang," tweet Marina Silva, mantan Menteri Lingkungan hidup dan kandidat presiden tiga kali.

"Tidak dapat diterima bahwa pemerintah dan perusahaan pertambangan belum mempelajari apapun," tambah Silva.

Sungai dari limbah penambangan menimbulkan kekhawatiran akan kontaminasi yang meluas.

Menurut situs web Vale, limbah tambang yang sering disebut tailing sebagian besar terdiri dari pasir dan tidak beracun. Meskipun begitu PBB menemukan bahwa limbah dari kejadian tahun 2015 mengandung logam berat yang beracun tingkat tinggi.

Vale adalah perusahaan pertambangnan terbesar di Brasil dan dua jam setelah kejadian tersebut sahamnya turun 10 persen di New York Stock Exchange.

Baca Juga: Bendungan di Laos Jebol, Lebih dari 6 Ribu Warga Kehilangan Rumah

Dyah Photo Verified Writer Dyah

Create your own magic

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya