Bonus APEC Tak Kunjung Dibayar, Polisi Papua Nugini Serbu Parlemen

Menuntut pembayaran bonus pasca APEC

Port Moresby, Papua Nugini, IDN Times - Dilansir melalui The Japan Times pada hari Selasa (20/11) polisi dan tentara Papua New Guinea menyerbu kantor parlemen negara, menyerang staf, menghancurkan jendela serta menuntut bonus APEC yang belum dibayar beberapa hari setelah pertemuan tersebut ditutup, menurut polisi dan beberapa saksi mata.

1. Kondisi di sekitar parlemen Papua New Guinea (PNG) pada saat terjadinya insiden penyerangan

Bonus APEC Tak Kunjung Dibayar, Polisi Papua Nugini Serbu Parlemenafp.com

Menurut Bryan Kramer, anggota parlemen, dalam sebuah video yang diposting di Facebook mengatakan bahwa para petugas kepolisian tersebut menuju gedung parlemen yang berada di ibukota Port Moresby untuk mengekspresikan rasa tidak puas setelah pertemuan dengan komisaris kepolisian dan kementerian polisi atas persoalan tunjangan.

"Banyak staf parlemen diserang selama konfrontasi ini, sebelum kelompok itu meninggalkan gedung dan berkumpul di luar menuntut jawaban dari pemerintah," ujar Kramer. 

Sebuah video di Facebook yang ia posting terlihat adanya pot tanaman yang hancur, bingkai foto yang dibanting ke lantai serta pecahan kaca dan perabotan.

Juru bicara kepolisian Dominic Kakas membenarkan insiden tersebut dan mengatakan ia belum tahu berapa banyak polisi dan tentara yang terlibat dalam insiden itu. 

"Mereka berurusan dengan itu," ujar Kakas.

Seorang saksi di luar parlemen mengatakan bahwa ratusan polisi dan tentara telah berdiri di tangga depan gedung mengeluh bahwa mereka belum dibayar terkait tunjangan tugas khusus APEC sebesar 350 Kina ($104).

"Keadaan di luar parlemen sangat tegang, ada lusinan mobil polisi dan kendaraan tentara," kata saksi mata. 

Ia menambahkan bahwa sebuah hotel di dekat lokasi kejadian juga terkunci dan pengunjuk rasa memblokir lalu lintas, selanjutnya grup tersebut berbaris dan berjalan menuju stadion terdekat.

2. Pada dasarnya pembayaran bonus APEC membutuhkan waktu untuk diproses

Bonus APEC Tak Kunjung Dibayar, Polisi Papua Nugini Serbu Parlemenjapantimes.co.jp

Kepala eksekutif sekretariat APEC, Chris Hawkins mengatakan bahwa pembayaran biasanya memakan waktu seminggu untuk memprosesan pada sebuah acara besar. 

"Pertemuan itu berakhir dua hari yang lalu dan operasi keamanan sekarang sudah mulai surut," ujar Hawkins pada sebuah pernyataan kepada ABC, penyiaran Nasional Australia.

“Pembayaran tujangan individu sudah mulai dibayarkan dan anggota pasukan keamanan sebaiknya mulai mengecek bank yang mereka gunakan sebagai pembayaran," jelas Hawkins.

3. Reaksi penduduk PNG terhadap pengeluaran pemerintah dalam rangka pertemuan APEC yang telah digelar beberapa hari lalu

Bonus APEC Tak Kunjung Dibayar, Polisi Papua Nugini Serbu Parlemenusa-newsposts.com

Beberapa penduduk lokal Papua New Guinea (PNG) telah menyatakan kemarahannya terkait dengan pengeluaran mahal pemerintah untuk KTT yang datang bersamaan dengan negara berkembang berpenduduk 8 juta orang itu sedang berjuang melawan wabah polio dan kebangkitan malaria sementara itu juga berjuang untuk membayar gaji para gurunya.

Negara miskin di kawasan Pasifik itu telah menjadi tuan rumah dan mendatangkan para pemimpin dunia dalam konferensi yang berlangsung selama dua hari, selain itu PNG juga membeli mobil mewah 40 Maseratis untuk menjemput pejabat di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Dari Papua Nugini Mampir Surabaya, Jokowi Beli Pakaian untuk Cucunya

Dyah Photo Verified Writer Dyah

Create your own magic

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya