Melompat dari Gedung, Peserta Pelatihan Bencana Meninggal di Tempat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tamil Nadu, IDN Times - Seorang instruktur pelatihan penanganan bencana ditangkap Polisi di Tamil Nadu, India. Dilansir dalam BBC (13/7/18), sang instruktur dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya salah sorang peserta pelatihan yang tewas dalam pelatihan tersebut.
Korban bernama N. Logeshwari 19 tahun wafat selepas melompat dari sebuah gedung kampus perguruan tinggi.
"Perguruan tinggi tidak mengajukan izin untuk pelatihan semacam itu. Ini melanggar hukum. Sekolah atau perguruan tinggi manapun harus mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum melakukan latihan seperti ini. Polisi sedang menyelidiki masalah ini dan pelatih telah ditangkap." ungkap seorang pejabat pemerintah Hariharan kepada BBC.
1. Sebanyak 20 mahasiswa latihan melompat melalui jendela darurat
Pelatihan penanangan bencana tersebut dilakukan di sebuah gedung lantai 2 kampus swasta di Coimbatore, Tamil Nadu, India, kamis lalu. Dikabarkan Indiatimes.com (13 /7/18), pelatihan kesiapsiagaan bencana kebakaran tersebut diikuti sekitar 20 mahasiswa diberikan pelatihan untuk melompat melalui jendela darurat.
N. Logeshwari enggan untuk melompat dari atas gedung ke lantai dasar. Namun pelatih berulang kali memintanya untuk melompat sampai kemudian mendorong Logeshwari.
2. Logeshawi pelompat yang tewas
Editor’s picks
Mahasiswa tahun ke dua di Kovai Kalaimagal College of Arts and Science, Vellimalaipattinam, itu pun kehilangan keseimbangan kemudian kepalanya terbentur dinding balkon.
Para perguruan tinggi sempat membawanya ke rumah sakit, namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa Logeshwari telah meninggal dengan luka di daerah kepala dan leher kanannya.
3. Polisi menangkap pelatih dan akan menindaklanjuti penanggung jawab kegiatan tersebut
"Kami sedang menyelidiki siapa yang mengorganisir latihan ini dan kami telah menangkap pelatih itu,” kata seorang petugas polisi setempat di kota Coimbatore selatan. Menurut keterangan polisi, Arumugam, sang pelatih, memiliki sertifikat dari Otoritas Manajemen Bencana Nasional untuk melakukan program pelatihan.
Di lain tempat, pihak Manajemen Bencana Nasional ( NDMA) mengatakan bahwa pihaknya tidak mengatur maupun, melarang acara pelatihan hari Kamis tersebut.
"Pelatih tidak diberi wewenang oleh NDMA untuk melakukan latihan seperti itu," tulis pihak NDMA melalui Twitter.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.