Korea Utara Diduga Lanjutkan Proyek Nuklir dan Rudal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pyongyang, IDN Times - Korea Utara diduga belum menghentikan program nuklir dan rudal. Hal tersebut dinyatakan oleh Dewan Keamanan PBB berdasarkan sebuah laporan yang bersifat internal.
Laporan tersebut diterima Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat dari para ahli independen.
Seperti yang dilansir BBC (4/8/2018), laporan tersebut mengatakan:
(Korea Utara) belum menghentikan program nuklir dan misilnya dan terus menentang resolusi Dewan Keamanan melalui peningkatan besar-besaran dalam pengiriman produk minyak dari kapal ke kapal ilegal, serta melalui transfer batubara di laut selama 2018.
1. Pyongyang dituduh melanggar komitmen dengan pemerintahan AS
Dewan Keamanan PBB juga mengungkap bahwa Pyongyang telah melakukan peningkatan jumlah pengiriman produk minyak, dari kapal ke kapal secara ilegal, dan telah berupaya menjual senjata ke luar negeri.
Pekan lalu, para pejabat AS mengatakan kepada Washington Post, bahwa satelit mata-mata telah melihat aktivitas yang berkelanjutan di sebuah situs yang telah menghasilkan rudal balistik.
Para penjabat AS menyebut Pyongyang tampaknya sedang membangun rudal balistik baru, walau telah terjalin komitmen dengan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, mengenai denuklirisasi.
2. Menlu AS, Pompeo, meminta Rusia patuhi ketetapan Dewan Keamanan PBB
Editor’s picks
Laporan tersebut muncul tatkala Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, berbicara di Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (Asean) di Singapura.
"Pekerjaan telah dimulai. Saya rasa kita semua tahu, proses mencapai denuklirisasi di semenanjung Korea akan menyita waktu," Ungkapnya.
Pada kesempatan serupa, Pompeo juga mengungkapkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa Rusia memungkinkan para pekerja Korea Utara di wilayah Rusia, untuk melanggar peraturan-peraturan.
"Kami mengharapkan Rusia dan semua negara untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB dan memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara," kata Pompeo.
3. Rusia membantah berita Wall Street Journal, yang menyudutkan pihaknya
Di sisi lain, Rusia telah membantah laporan Wall Street Journal, yang menyatakan bahwa pihaknya membiarkan ribuan pekerja Korea Utara yang baru masuk ke negara itu
Sejauh ini, Korea Utara belum memberi tanggapan terhadap laporan dokumen rahasia tersebut.
Seperti yang dikabarkan CNN, apabila laporan tersebut akurat, maka Korea Utara sekarang telah melanggar peraturan Dewan Keamanan, dan semua negara anggota PBB harus segera menghentikan semua transaksi ke Korea Utara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.