Agen Rahasia AS Kembali Ungkap Keterlibatan Putin dalam Kemenangan Trump

Dari meretas sampai menyebarkan!

Sebuah laporan terbaru dirilis oleh agen rahasia Amerika Serikat yang menyebut bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin secara teknis terlibat dalam pemilihan Presiden Amerika November silam. Putin bahkan disebut-sebut terlibat dalam sebuah kampanye yang mempengaruhi pemilu kemarin. Seperti laporan BBC, ada 25 halaman dalam laporan yang dirilis usai pertemuan antara Presiden Terpilih Donald Trump dengan pihak Gedung Putih Jumat (6/1) kemarin.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Rusia berusaha melakukan intervensi terhadap kepemimpinan demokrasi-liberal Amerika Serikat. Aktivitas ini lebih besar dari percobaan intervensi seperti biasanya. Bahkan, pihak dari gedung pemerintahan Rusia, Kremlin bahkan dituding telah memiliki 'kesepakatan' dengan Trump.

Intervensi Rusia mendapat persetujuan Trump.

Agen Rahasia AS Kembali Ungkap Keterlibatan Putin dalam Kemenangan TrumpSergei Karpukhin/Reuters/ANTARA FOTO

Laporan tersebut juga menjelaskan bagaimana Trump ikut campur dalam kegiatan ilegal yang dilakukan oleh Rusia. Putin pun termasuk dalam kesepakatan tersebut yang memungkinkan Rusia untuk meretas akun e-mail Komite Nasional Demokratis AS serta para pemangku jabatan di kubu Demokrat. Selain itu, Rusia pun memberikan data penting dari hasil peretasan mereka ke situs 'khusus'.

Situs yang dimaksud adalah WikiLeaks, DCLeaks.com dan Guccifer 2.0 agar merilis hasill temuan mereka yang dapat memberatkan kubu Demokrat. Setelah itu, agen dari Rusia pun ikut 'bermain api' di media sosial dengan Propaganda dan isu provokatif ke netizen Amerika Serikat.

Intinya, tujuan utama mereka adalah keinginan Putin untuk menjatuhkan Hillary dan memuluskan jalur Trump.

Baca Juga: [OPINI] Apa Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap Indonesia?

Trump terus membantah keterlibatan Rusia.

Agen Rahasia AS Kembali Ungkap Keterlibatan Putin dalam Kemenangan TrumpLucas Jackson/Reuters/ANTARA FOTO

Setelah pertemuan dengan pihak Gedung Putih, dikutip dari Al Jazeera, Trump sempat mendatangi awak media dengan menyebut bahwa ada percobaan untuk meretas sistem pemilu. Namun, usaha tersebut tidak berefek pada hasil pemilihan. 

Kemudian, Trump pun menyebut bahwa berbagai usaha inteligen Rusia tidak dilakukan seorang diri. Negara lain seperti Tiongkok yang 'di luar sekutu' AS pun pasti mencoba lakukan pengintaian. Lain lagi, adanya isu peretasan mesin pemilihan kemarin pun disebut Trump bukan sebagai alasan yang sebabkan dirinya menang.

Agen Rahasia AS Kembali Ungkap Keterlibatan Putin dalam Kemenangan TrumpCarlos Barria/Reuters/ANTARA FOTO

Penguasaha sukses tersebut pun mengatakan kalau dirinya akan menangani masalah serangan virtual dalam 90 hari pertama dirinya menduduki Gedung Putih. Segala metode, perangkat dan rencana untuk melindungi Amerika tidak akan disebar secara luas. Hal ini dilakukan agar pihak yang ingin jatuhkan Amerika, tidak akan mengetahuinya. Trump sendiri akan dilantik jadi Presiden baru AS 20 Januari mendatang.

Baca Juga: Setelah 35 Diplomatnya Diusir, Ini Cara Rusia 'Balas Dendam' Kepada Amerika Serikat

Topik:

Berita Terkini Lainnya