Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui Video

Mereka meminta dievakuasi ke tempat yang lebih aman

Sekelompok anak yatim di Aleppo mengirim sebuah pesan melalui video agar segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dikutip dari ABC News, mereka diketahui tinggal di sebuah panti asuhan bawah tanah untuk menghindar dari perang yang melibatkan pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak.

Dalam video yang diketahui direkam Rabu (14/12) tersebut, seorang gadis 10 tahun bernama Yasmeen Qanouz menjadi narator video. "Hari ini mungkin menjadi yang terakhir kali Anda melihat saya dan mendengar suara saya. Tolong bantu kami keluar dari Aleppo," kata Yasmeen. Yasmeen mengaku sudah tinggal di panti sejak 2 tahun lalu karena kehilangan kedua orang tua.

Ada 47 anak yang tinggal di panti tersebut.

"Hari ini mungkin menjadi yang terakhir kali Anda melihat saya dan mendengar suara saya. Tolong bantu kami keluar dari Aleppo."

Selain Yasmeen, saat ini setidaknya ada 46 anak lain yang berusia 3-14 tahun yang tinggal di tempat itu. Mereka terpaksa menjadi penghuni panti karena telah kehilangan orang tua, atau ayah ibu mereka tak mampu lagi merawat.

Baca juga: Untuk Sejenak, Tangisan Bayi Ini Lebih Nyaring dari Suara Bom di Suriah

Berharap bisa dipindah ke Turki.

Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui VideoMirror.co.uk

Lembaga pengelola panti tersebut, Afkar Foundation, menginginkan agar mereka bisa dipindah ke Turki dan mendapatkan panti asuhan yang lebih layak. Pengelola tersebut bahkan tak mau disebutkan namanya karena takut menjadi sasaran kelompok yang sedang berkonflik.

8 juta anak di Suriah dalam bahaya.

Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui VideoAbdalrahman Ismail/Reuters via ANTARA FOTO

Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui VideoAbdalrahman Ismail/Reuters via ANTARA FOTO

Berdasarkan data lembaga kemanusiaan PBB atau UNICEF, saat ini ada 8 juta anak Suriah yang terancam keselamatannya karena perang. Saat ini gencatan senjata sedang berlangsung setelah pasukan pemerintah berhasil kembali menguasai Aleppo Timur dari tangan pemberontak. Momen ini dimanfaatkan untuk melakukan evakuasi.

Pemberontakan lokal yang berubah jadi medan perang negara-negara besar.

Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui VideoOmar Sanadiki/Reuters via ANTARA FOTO

Tinggal di Bawah Tanah, Anak Yatim Aleppo Kirim Pesan Melalui VideoSultan Kitaz/Reuters via ANTARA FOTO

Konflik di Suriah awalnya hanya sebuah pemberontakan oleh kelompok lokal terhadap pemerintahan Bashar Al Assad pada 2011. Konflik tersebut berubah menjadi perang setelah beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Iran dan negara tetangga Suriah melibatkan diri. hampir semua tetangga Suriah.

Setidaknya ada tiga kelompok yang terlibat dalam perang di Suriah. Pemerintah Suriah dengan dukungan militer Rusia menjadi kekuatan terbesar. Mereka kerap melakukan serangan udara kepada dua kelompok lainnya yaitu ISIS dan pasukan pemberontak. Adapun pasukan pemberontak mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat.

Baca juga: Relawan Suriah Ini Menangis Setelah Berhasil Menyelamatkan Seorang Bayi dari Reruntuhan

Topik:

Berita Terkini Lainnya