Adik Kim Jong Un Sebut Presiden Korsel Idiot dan Anjing Liar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kim Yo Jong, adik dari penguasa tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, menyebut Presiden Korea Selatan dan pemerintahanya “idiot” dan “anjing liar yang berlari menggerogoti tulang dari Amerika Serikat (AS)”.
Melansir AP, hinaan tersebut dilontarkan Kim setelah dua hari lalu Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk menjatuhkan saksi tambahan kepada Korea Utara atas serangkaian uji coba rudalnya baru-baru ini.
"Saya bertanya-tanya 'sanksi' apa yang akan dijatuhkan oleh kelompok Korea Selatan, yang tidak lebih dari anjing liar yang berlari menggerogoti tulang yang diberikan oleh AS, dan dengan lancang dikenakan pada Korea Utara. Sungguh tontonan yang luar biasa!" kata Kim pada Kamis (24/11/2022), dalam laporan media pemerintah Korean Central News Agency (KCSA).
1. Ancam Korsel jadi target serangan jika berani mengambil tindakan keras
Kim mengatakan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan pemerintahannya terus menciptakan situasi berbahaya antara kedua negara. Ia mengancam akan memberikan balasan bagi pihak-pihak yang berusaha menekan negaranya.
"Kami peringatkan bagi orang kurang ajar dan bodoh itu sekali lagi bahwa sanksi dan tekanan dari AS dan antek Korea Selatan terhadap Korea Utara akan menambah permusuhan dan kemarahan, dan mereka akan mendapatkan balasannya,” ucap Kim.
Kim, yang menjabat wakil direktur departemen Komite Pusat Partai Buruh Korea, menyebut bahwa Korea Selatan sebelumnya tidak menjadi “target” mereka pada masa presiden Moon Jae berkuasa.
Mengutip UPI, rezim Moon berfokus membangun hubungan dengan Korea Utara hingga mencapai periode pemulihan hubungan diplomatik antarkedua negara. Negosiasi kemudian terhenti usai pertemuan puncak pada Februari 2019 antara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump berakhir tanpa kesepakatan.
"Saya heran mengapa orang-orang Korea Selatan masih tetap menjadi penonton pasif terhadap tindakan 'pemerintah' Yoon Suk Yeol dan orang bodoh lainnya yang terus menciptakan situasi berbahaya," tambahnya.
Baca Juga: Mau Ekspor Senjata Sebanyaknya, Presiden Korsel: Demi Perdamaian Dunia
2. Korea Selatan sesali ungkapan Kim
Editor’s picks
Merespon kecaman tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan sikap adik Kim Jong Un yang telah mencela kepala negara dengan kata-kata kasar dan tidak memiliki etika.
Kementerian juga menyayangkan sikap Korea Utara yang menyalahkan negaranya atas ketegangan yang terjadi.
“Ketika ketegangan di Semenanjung Korea ini disebabkan oleh serangkaian peluncuran rudal Korea Utara, kami menyatakan penyesalan atas bagaimana Korea Utara mencoba mengalihkan kesalahannya ke Selatan,” kata pihak Kementerian Unifikasi.
Dalam kesempatan itu, kementerian juga mengritik Korea Utara yang dianggap mempunyai niat buruk untuk memulai kampanye anti-pemerintah pada warga Korea Selatan.
Pihaknya mengatakan, tidak ada seorang pun di Korea Selatan yang akan mengikuti mereka, dikutip dari The Korea Herald.
3. Uji coba rudal Korut memancing kekhawatiran Amerika Serikat
Korea Utara telah menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mendarat sekitar 130 mil dari pantai Jepang pada minggu lalu. Senjata tersebut diperkirakan memiliki jangkauan yang dapat mencapai daratan AS.
Kim menyebut bahwa peluncuran rudal tersebut merupakan bagian dari latihan pertahanan diri negara.
Korea Utara diketahui telah melakukan sejumlah peluncuran rudal tahun ini yang membuat khawatir beberapa pihak, khususnya AS. Para pejabat di Seoul dan Washington menilai bahwa Kim Jong Un telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba senjata nuklir.
Pada awal pekan ini, AS telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap Korea Utara atas peluncuran ICBM terbarunya. Namun upaya tersebut digagalkan oleh China dan Rusia.
Atas hal tersebut, Kim Yo Jong pada Selasa (22/11/2022) memperingatkan bahwa AS akan menghadapi krisis keamanan yang lebih fatal, karena mendorong kecaman dari PBB. Dia juga membandingkan Amerika dengan seekor anjing menggonggong yang ditangkap karena ketakutan.
Baca Juga: Korea Utara Tolak Tuduhan AS tentang Jual Amunisi ke Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.