Kebun Binatang Pakistan Diduga Lalai, Gajah 17 Tahun Mati Kecelakaan

Pihak kebun binatang dikritik oleh Pakistan dan luar negeri

Jakarta, IDN Times - Noor Jehan, seekor gajah berusia 17 tahun telah mati di Kebun Binatang Karachi Pakistan pada Sabtu (22/4/2023). Hewan itu sempat dirawat intensif intensif oleh tim dokter hewan internasional akibat kondisi kritis setelah mengalami kecelakaan di kandangnya pada 13 April lalu.

"Setelah berjuang selama 9 hari, dia menyerah pada kondisi kritisnya. Dia menghabiskan terlalu lama berbaring di tanah - situasi yang mengancam jiwa gajah," kata Four Paws, organisasi kesejahteraan hewan internasional yang berbasis di Austria, dalam sebuah pernyataan.

Melansir CNN, Noor Jehan dibawa dari Tanzania ke Pakistan lebih dari satu dekade lalu. Videonya yang berbaring tak berdaya telah menyebabkan kekhawatiran di Pakistan dan di seluruh dunia. 

Baca Juga: Kabar Gembira! Anak Gajah 'Yongki' Lahir di Taman Nasional Way Kambas

1. Noor Jehan memiliki masalah kesehatan lainnya

Four Paws mengajakan gajah itu telah menderita penyakit serius sebelum jatuh ke kolam pada bulan ini. Kesehatannya kemudian memburuk dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir dan tidak lagi mampu berdiri.

Melansir CBS News, dokter menemukan hematoma besar di perut Noor Jehal, yaitu suatu kondisi penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah. Panggulnya juga patah akibat trauma dan ada abses yang tumbuh di daerah itu.

"Memilukan bahwa dia harus meninggal pada usia 17 tahun, ketika dia bisa berkesempatan memiliki usia yang panjang," kata dokter hewan Four Paws, Amir Khalil. Adapun umur rata-rata gajah Afrika seperti Noor Jehan mencapai 60 hingga 70 tahun.

Syed Saifur Rehman, pejabat tinggi pemerintah daerah di Karachi, mengatakan pengelola kota dan kebun binatang telah melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan gajah betina tersebut.

"Sayangnya kami tidak bisa menyelamatkan Noor Jehan meski sudah melakukan segala upaya termasuk mendatangkan tim ahli asing untuk perawatannya," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Gajah, Hewan Besar yang Perasa!

2. Kebun Binatang Karachi dianggap tidak memenuhi standar

Khalil mengatakan bahwa Kebun Binatang Karachi tidak memenuhi standar internasional dan mendesak agar Madhubala, gajah sehat yang tersisa di kebun binatang itu, dipindahkan ke tempat lain untuk memberinya kesempatan hidup yang lebih baik.

“Kami berharap pihak berwenang di Pakistan akan mengambil nasib menyedihkan Noor Jehan sebagai contoh dan berbuat lebih baik untuk penangkaran hewan liar di negara ini di masa depan. Noor Jehan mewakili lebih banyak hewan liar yang menderita di penangkaran, di Pakistan dan di seluruh dunia,” kata kelompok itu.

Media lokal juga melaporkan Kebun Binatang Karachi mungkin akan ditutup secara permanen setelah banyaknya kritikan yang diarahkan ke pihak kebun binatang tersebut terkait kondisi Noor Jehan.

Direktur Kebun Binatang Karachi Khalid Hashmi juga dilaporkan dicopot dari jabatannya pada 8 April karena keluhan kelalaian.

Four Paws menyambut baik wacana tersebut, mengatakan bahwa hal itu bisa menjadi titik balik bagi kesejahteraan hewan liar di penangkaran di Pakistan.

“Kami menyambut baik pemerintah Federal dan Sindh mempertimbangkan untuk menutup Kebun Binatang Karachi secara permanen. Ini bisa menjadi titik balik kesejahteraan hewan liar di penangkaran di Pakistan,” lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Viral Puluhan Gajah Sumatra Melintas Mendekati Perkebunan Warga

3. Gajah lainnya juga mati beberapa tahun lalu

Dalam beberapa tahun terakhir, dua singa mati di Pakistan akibat sesak napas setelah pawang mencoba mengeluarkan mereka dari sarangnya menggunakan asap. Sejumlah anak harimau putih juga diaporkan mati, dilansir dari CNA.

Pada tahun 2020, pengadilan juga memerintahkan penutupan Kebun Binatang Islamabad, tempat di mana gajah Kaavan dipelihara. Melansir DW, aktivis menuduh penjaga kebun binatang membuat hewan besar itu terisolasi, dirantai, dan tidak menyediakan tempat berlindung dan bantuan yang layak selama bulan-bulan musim panas.

Pasangannya, Saheli,meninggal pada tahun 2012. Pakistan Wildlife Foundation mengatakan Kaavan yang kesepian terlihat menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti mengayun-ayunkan kepalanya berulang kali, yang menunjukkan gejala penyakit mental.

Penyanyi populer dari Amerika, Cher juga ikut bergabung dalam kampanye pembebasan Kaavan. Ia bahkan datang ke Pakistan untuk mengantarkan hewan tersebut pindah ke tempat perlindungan di Kamboja.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya