Kondisi Paus Fransiskus Membaik, Boleh Keluar dari Rumah Sakit

Paus sebelumnya dirawat karena bronkitis

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus telah keluar dari rumah sakit pada Sabtu (1/4/2023), usai dirawat selama tiga hari karena bronkitis. Ia melambai kepada para simpatisan dan media saat kembali menuju Vatikan dengan mobil.

"Saya tidak takut, saya masih hidup," candanya kepada wartawan di luar rumah sakit sebelum dia pergi dilansir CNN.

Paus yang berusia 86 tahun itu dirawat di rumah sakit Gemelli Roma sejak hari Rabu setelah dilaporkan mengalami kesulitan bernapas. Dokter mengatakan kondisinya membaik usai mendapatkan pengobatan antibiotik.

Baca Juga: Begini Kondisi Paus Fransiskus setelah Sempat Dirawat

1. Berinteraksi dengan warga 

Melansir Reuters, sebelum masuk ke mobil, Paus sempat memeluk seorang ibu yang menangis tersedu-sedu setelah putrinya yang masih kecil meninggal semalam di rumah sakit. Ia kemudian berdoa bersama kedua orang tua tersebut.

Paus juga menandatangani gips seorang anak laki-laki dengan kondisi lengan patah.

Ketika ditanya oleh wartawan apakah dia takut selama tinggal di rumah sakit, pemimpin umat katholik sedunia itu langsung mengatakan tidak.

“Di rumah sakit banyak kepahlawanan, banyak kelembutan terhadap pasien. Anda tahu orang sakit, kami berubah-ubah. Ketidakteraturan datang dengan penyakit. Anda harus bersabar, ” kata Paus sambil memuji para staf rumah sakit.

“Sekarang saya perlu tidur selama empat hari,” selorohnya usai menjawab berbagai pertanyaan.

Melansir AP, Paus tidak langsung pulang ke Vatikan usai keluar dari rumah sakit. Ia berhenti di basilika Roma untuk memanjatkan doa dan bersyukur. Tempat itu juga menjadi tujuan pertamanya setelah ia keluar dari rumah sakit yang sama pada Juli 2021 lalu usai menjalani operasi usus.

Baca Juga: Berkunjung ke Sudan Selatan, Paus: Gereja Tidak Bisa Netral

2. Siap untuk perayaan Paskah

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni telah mengkonfirmasi bahwa Paus akan mengambil bagian dalam kebaktian Minggu Palem pada akhir pekan ini. Acara itu menandai dimulainya Pekan Suci yang berpuncak pada perayaaan Paskah yang jatuh pada tanggal 9 April.

Adapun pekan Suci mencakup ritual dan upacara yang cukup padat dan dapat melelahkan secara fisik. Oleh sebab itu, dekan perguruan tinggi para kardinal, Giovanni Battista Re, mengatakan bahwa seorang kardinal akan membantu paus selama perayaan minggu itu dan mengurus tugas-tugas altar.

Pengaturan serupa juga diberlakukan pada tahun lalu, ketika Paus duduk di pinggir selama beberapa acara Paskah karena masalah lutut. Tugas memimpin misa kemudian diserahkan kepada para kardinal senior.

Baca Juga: Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit, Apa Penyebabnya?

3. Riwayat kesehatan Paus

Paus Fransiskus yang memperingati 10 tahun kepausannya pada bulan Maret ini telah menderita sejumlah penyakit sejak beberapa tahun terakhir.

Dia sering terlihat dengan tongkat dan terkadang menggunakan kursi roda akibat sakit di lutut kanannya. Akibat masalah tersebut, dia terpaksa membatalkan perjalanan ke Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Sudan Selatan pada tahun lalu. Kunjungannya itu kemudian dilanjutkan pada bulan Februari usai ia menjalani terapi.

Paus juga menderita divertikulitis, suatu kondisi yang dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada usus besar. Dia kemudian menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besarnya pada 2021, dilansir dari CNN.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya