Malaysia Lockdown, Produsen Kondom Terbesar di Dunia Tutup

Dunia diprediksikan akan mengalami kelangkaan kondom 

Kuala Lumpur, IDN Times - Kebijakan lockdown di negara Malaysia sebagai usaha menghentikan penyebaran virus corona telah memaksa produsen kondom terbesar di dunia, Karex Bhd (KARE.KL) untuk menghentikan produksinya sementara waktu. Akibatnya, dunia terancam mengalami kelangkaan kondom.

Perusahaan asal negeri Melayu tersebut diketahui belum memproduksi satu kondom pun di tiga pabriknya selama lebih dari seminggu, sebagaimana dilaporkan Reuters.

1. Perusahaan diizinkan beroperasi kembali mulai hari Jumat

Malaysia Lockdown, Produsen Kondom Terbesar di Dunia TutupIlustrasi kondom. Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition

Kepala Eksekutif Karex Berhad, Goh Miah Kiat mengatakan pada Reuters bahwa perusahaan mereka diizinkan melakukan produksi kembali pada hari Jumat. Namun dengan syarat, hanya 50 persen dari tenaga kerjanya yang boleh bekerja.

"Dibutuhkan waktu untuk memulai operasional pabrik dan kami akan berusaha untuk memenuhi permintaan dengan kapasitas setengahnya," ucapnya.

2. Krisis kondom bisa berlangsung selama berbulan-bulan

Malaysia Lockdown, Produsen Kondom Terbesar di Dunia TutupIlustrasi kondom. Unsplash.com/Marek Studzinski

Goh mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak dari krisis kondom global, khususnya pada program kemanusiaan.

"Kita akan melihat kekurangan kondom di mana-mana di dunia, ini akan menakutkan," kata Goh. "Kekhawatiran saya adalah pada banyak program kemanusiaan di Afrika. Krisis kondom ini tidak hanya berlangsung selama dua minggu atau sebulan saja, namun bisa berbulan-bulan."

Sebagai salah satu produsen kondom terbesar, perusahaan Karex memproduksi satu dari 5 kondom di dunia. Selain Malaysia, negara-negara yang merupakan produsen utama alat kontrasepsi lainnya adalah Tiongkok, India dan Thailand.

3. Permintaan kondom masih tinggi

Malaysia Lockdown, Produsen Kondom Terbesar di Dunia TutupIlustrasi condom. Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition

"Kabar baiknya adalah permintaan kondom saat ini masih cukup tinggi, karena suka atau tidak, barang ini penting untuk dimiliki," kata Goh.

Menurutnya, mengingat situasi yang tidak kondusif akibat COVID-19, orang-orang mungkin ingin menunda memiliki anak untuk sementara waktu.

"Ini bukan waktu yang tepat, apalagi dengan banyaknya ketidakpastian saat ini," ujarnya.

Masih dikutip dari Reuters, Malaysia merupakan negara di Asia Tenggara yang terkena dampak paling parah akibat COVID-19. Sejauh ini, terdapat 2.161 kasus infeksi virus corona dan 26 jumlah kematian. Malaysia akan menerapkan lockdown hingga 14 April mendatang.

Baca Juga: COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 Juli

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya